webnovel

TRACES OF LOVE

Kisah seorang wanita biasa bernama Sabrina yang hanya hidup berdua dengan seorang wanita tua yang sudah membesarkannya selama ini. Dia adalah Ibu angkatnya. Sejak kecil Sabrina tidak pernah tahu siapa Ibu kandungnya. Sabrina hanya tahu foto Ibunya saja. Karena sejak kecil Sabrina sudah diangkat oleh wanita tua yang sudah dianggap sebagai Ibu kandungnya. Selama hidupnya Sabrina tidak pernah merasakan kebahagiaan. Kehidupannya selalu saja dipenuhi dengan kesedihan. Sabrina harus berjuang sendirian untuk melanjutkan kehidupannya dan juga Ibunya. Apalagi sang Ibu yang mempunyai penyakit kronis yang mengharuskan dirinya cuci darah setiap bulannya dan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Membuat Sabrina harus bekerja keras. Sabrina bekerja di salah satu Restaurant ternama. Sejak saat itu Sabrina mulai merasakan ada sebuah kebahagian di dalam hidupnya. Sabrina telah jatuh cinta dengan pemilik Restaurant tempat bekerjanya. Walaupun Sabrina sadar jika cintanya tidak akan pernah terbalaskan, tetapi Sabrina merasa kehidupannya jauh lebih baik setelah mengenal laki-laki itu. Namun selama itu juga Sabrina tidak pernah mengungkapkan perasaannya. Karena Sabrina sadar diri jika kehidupannya dengan Alvin sangat berbeda. Alvin adalah pemilik Restaurant. Sedangkan Sabrina hanya seorang pelayan di sana. Sabrina hanya bisa mencintainya dalam diam. Hingga akhirnya Sabrina harus mengubur perasaannya dalam-dalam setelah suatu konflik datang menghampiri mereka berdua.

Arummsukma · Fantasia
Classificações insuficientes
396 Chs

Kedatangan Orang Spesial

"Assalamualaikum."

Aku langsung membukakan pintu untuknya. Namun sangat di sayangkan, ternyata yang datang adalah Alvin, bukan Mas Arsa. Kali ini tebakkanku salah. Mungkin karena aku terlalu menunggu Mas Arsa yang akan datang ke rumahku.

"Waalaikumsallam. Lu ngapain ke sini? Tumben banget ga bilang-bilang dulu mau ke sini."

"Yehh, gimana gua mau bilang. Di chat ga di bales, di telepon ga di angkat. Sok sibuk lu, haha."

"Aduh, pasti ini karena gua terlalu sibuk nenyambut kedatangan Mas Arsa," ucapku di dalam hati yang menyadari akan hal itu.

"Yaudah jadinya lu mau ngapain?"

"Gua mau minjem kamera slr dong buat tugas gua."

"Ohh. Yaudah sebentar."

Belum sempat aku mengambil kamera tersebut yang berada di kamarku, tiba-tiba saja terdapat suara seorang laki-laki lagi dari depan rumahku. Kali ini pasti dugaanku tidak salah.

"Assalamualaikum."

"Mas Arsa?"

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com