webnovel

19. Retaliation

"Kita lewat jalan kemarin malam, Sayang?" Ketika sampai di simpang Balai Raba'a, Dean bingung. Apakah akan berbelok ke Palantak atau ke Batubasa. Syean bukannya menjawab, malah senyam-senyum tidak karuan.

"Kok gak dijawab? Sayang kenapa senyam-senyum? Ayan-nya kumat?"

Dari senyuman berubah jadi gelak tawa, "Hahaha, gue geli dengar lu bilang sayang! Please, biasa aja keleus!" Tanpa dosa, dia menepuk bahu Dean keras.

"Hei, sakit, Sayang! Kok kamu mukul aku?"

Bukannya reda, tawa Syean semakin membahana badai, "Please, lu gak kemasukan jenglot-kan, Dean? Ber-aku-kamu, geliiii, Dean!"

Mobil berhenti diam. Dean menatap serius ke arah Syean yang akhirnya berhenti tertawa. Memilih menundukkan kepala.

"Aku serius! Mulai sekarang, kita harus lebih romantis lagi. Tidak ada gue - elu! Biar nanti pas merit dan punya anak, semua berjalan baik. Lagian sekarang aku calon suamimu-kan?" Dean mengusap lembut kepala Syean.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com