"Iya nih, Babe, kita lagi sarapan." Dinda mengarahkan kamera ponselnya ke arah teman-temannya yang juga duduk melingkari meja tersebut agar Bintang bisa melihat lebih jelas.
"Hemm, lagak lu, Din," sahut Jong bersungut-sungut. "Bab-beb-bab-beb segale."
"Biarin, wee!" cibir Dinda dan Bintang yang mendengar itu jadi tertawa-tawa.
"Sarapan, Bang," sahut Rezqi pada Bintang di layar ponsel Dinda tersebut. Sementara yang lain hanya tersenyum saja menyapa Bintang.
"Lanjut, lanjut," sahut Bintang pula. "Seru bener keknya, ya?"
"Iya, dong," ujar Dinda yang kembali mengubah setelan kamera ponselnya ke kamera depan, hingga kini ia saja yang bisa melihat Bintang. Yang lain, hanya kebagian mendengar suaranya saja.
"Syukur deh," ujar Bintang.
"Bentar lagi kita mau jelajahi pantai, gitu."
"Bagus dong."
"Iya," Dinda tersenyum-senyum dengan manja. "Sayang, Bang Bintang nggak ikut."
"Lain waktu saja," sahut Bintang pula. "Ya udah, lanjutin sarapan kamu dulu."
"Oke, Bang Beb, bye…"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com