webnovel

Tiga Cinta Sama Sisi

Beni adalah mantan seorang forografer, studionya mengalami musibah kebakaran hebat, yang mengakibatkan usahanya bangkrut. Musibah itu memaksanya pulang dari perantauan, lalu kembali ke kota asalnya, meninggalkan cinta dan segala perjuangannya selama dikota kecil itu. Sekembalinya Beni di kota asalnya, ia bertemu dengan seseorang yang berhasil membuat hari-harinya kembali berwarna cerah. Perempuan itu adalah Bella, seorang vocalis band yang mempunyai karakter kuat. Dengan segudang harapan, ia berusaha untuk melanjutkan hidup dan melupakan kisah di masa lalunya. Tanpa diduga, wanita yang ia cintai di masa lalu itu kembali hadir disaat Beni baru saja menikahi Bella. Bayangan masa lalu kembali hadir. Mengembalikan trauma dan rasa sakitnya diwaktu itu. Bella Istrinya Beni itu baru menyadari, ternyata ia satu kampus dengan Icha, mantan kekasihnya di masa lalu. Mereka dipertemukan melalui sebuah projek pemotretan. Bella dan Icha semakin bertambah akrab, mereka saling menyukai satu sama lain. Melihat keakraban mereka, Beni merasa kikuk dan serba salah. Di suatu event musik, terjadi kejadian yang mengerikan. Bella terluka, hingga membuatnya terkapar di IGD. Ada satu permintaan Bella yang sangat mengejutkan, Beni sama sekali tidak menyangka istrinya itu meminta satu hal yang tidak masuk akal. Bagaimana ya kisah mereka selanjutnya?

elaangpraatamaa · Urbano
Classificações insuficientes
314 Chs

229

Bola mata Mama nampak membulat, mendelik tajam ke arahku. Bibir Mama kini terlihat agak setengah terbuka.

Lalu, Mama berkata dengan sangat hati-hati, mungkin, rasa cemas di dadanya sedang bergemuruh saat ini.

"Kenapa Mama baru tahu? Lily! Jangan-jangan, kamu ...."

Mama seakan tidak berani melanjutkan ucapannya, hanya mampu menutup mulutnya dengan kedua tangan, sementara kedua matanya itu kini semakin membulat nyaris sempurna, menatap ke arahku dengan tajam.

"Apa?" Tanyaku, heran. Aku pikir, aku sudah cukup umur untuk menikah.

"Ka-kamu hamil? Hah!" Tiba-tiba Mama memekik pelan, suaranya terdengar tercekat dengan kedua tangan masih menutup rapat mulutnya yang terbuka itu.

"Hah? Mama bercanda!?" Pekikku. Kini, giliran aku yang 'shock' mendengar tuduhan Mama yang kejam itu.

"Mana mungkin aku hamil, di kecup saja aku belum pernah, sama Mas Dino. Hehe. Sama mantan? Iya, pernah. Cuma kecup doang, sumpah!" Bisikku dalam hati.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com