"Hey Nona! bangun!"
Sekali lagi aku coba membangunkannya. Mengguncangkan bahunya beberapa kali.
Ia tidak bergeming.
Aku panik, lalu aku segera menyimpan bagian atas telunjukku tepat dibawah bawah lubang hidungnya.
"Ah, syukurlah masih terasa ada napasnya."
Aku tiba-tiba merasa takut.
Takut kehilangannya. Setelah beberapa hal telah kami lalui bersama.
Dari yang menegangkan sampai berkeringat menikmati tubuhnya. Semuanya terjadi dalam satu malam.
Laju mobil lalu melambat.
Kaki kanan diatas pedal gas, perlahan aku angkat, hingga mobil ini terasa merayap pelan, aku tidak tahu harus kemana.
Tidak mungkin aku bawa perempuan ini ke rumah.
Apa kata orang rumah? Bawa perempuan pingsan. Dan aku masih tidak mengetahui namanya.
"Ah sial!"
"Bagaimana ini." Tanyaku dalam hati, panik.
Untuk kesekian kalinya kepalaku berputar kesamping menatap perempuan itu beberapa saat, lalu kembali memperhatikan jalur jalan didepan. Wajahku menegang.
Terlintas sesuatu di kepalaku.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com