webnovel

Cincin Pernikahan yang Murah

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Fang Chixia tidak peduli dengan apa kata orang-orang tersebut. Ia tidak menganggap bahwa mereka benar-benar menjadi suami istri sehingga ia sendiri tidak berharap banyak pada Luo Yibei. Ia terus berjalan keluar mal sambil membawa banyak tas besar, tapi tiba-tiba pergelangan tangannya ditarik oleh Luo Yibei dengan satu tangan. Fang Chixia pun menatap Luo Yibei sejenak.

"Aku melakukan ini hanya demi menghindari bully-an orang-orang karena dianggap menyalahgunakan anak di bawah umur," kata Luo Yibei, kemudian mengambil tas yang dipegang oleh Fang Chixia.

Luo Yibei memberi isyarat untuk berjalan kembali menuju tempat parkir, namun Fang Chixia masih berdiri di tempat dan tidak mengatakan sepatah kata pun. Anak di bawah umur? Terlihat dari mananya? batin Fang Chixia.

"Ada barang yang masih belum aku beli," kata Fang Chixia setelah memasukkan barang ke dalam mobil.

Fang Chixia tidak segera masuk dan duduk di mobil, tapi malah berbalik dan berjalan menuju ke jalanan yang dekat dari situ. Banyak toko perbelanjaan di deretan jalan ini, baik toko besar maupun toko kecil. Ia berniat membeli ornamen kecil untuk menghias ruangan tetapi ketika melewati sebuah toko perhiasan, ia pun langsung berhenti.

Toko perhiasan itu begitu kecil, tidak seperti toko perhiasan kelas atas. Barang yang dijual di sini sangat indah, tapi nilainya tidak tinggi. Dengan kata lain, bisa dikatakan bahwa barang itu murah. Fang Chixia melihat jari tangannya yang kosong, lalu berjalan menuju toko itu dan pergi ke bagian cincin.

"Nona, gaya cincin seperti apa yang Anda inginkan?" tanya pelayan dengan ramah.

Fang Chixia melihat cincin yang ada di toko tersebut dengan saksama. Akhirnya, ketika ada pelayan yang mengeluarkan sepasang cincin dengan zirkon (sejenis batu yang lebih murah daripada berlian) kecil, ia berkata, "Aku mau yang ini..."

Fang Chixia memilih dan mengambil cincin yang menurutnya cocok. Luo Yibei yang saat itu diam-diam melihat Fang Chixia dari luar pun tak tahan untuk mengerutkan kening. Fang Chixia memakaikan cincin itu di tangannya, lalu membawa cincin yang satunya kepada Luo Yibei.

"Apa ini?" tanya Luo Yibei sambil menatap cincin itu dengan jijik.

"Cincin pernikahan," jawab Fang Chixia. Ia mengabaikan tatapan aneh Luo Yibei karena ia merasa sangat puas dengan cincin yang telah dipilihnya, namun Luo Yibei hanya terdiam saat melihat cincin itu. "Semua dijual secara berpasangan. Kamu harus memakainya," kata Fang Chixia lagi dengan sangat santai dan tanpa beban.

Namun, Luo Yibei merasa sedikit kesal. "Ayo kita kembali!" ujarnya.

Fang Chixia tidak mempedulikan wajah Luo Yibei yang tampak kesal dan kembali ke mobil dengan wajah senang. Ia sebenarnya tidak berniat untuk membeli cincin pernikahan dan ia juga baru memikirkan hal ini ketika melewati toko itu. Fang Chixia tidak peduli tentang bentuk cincin tersebut karena tujuannya membeli sepasang cincin adalah untuk membuat keluarga Fang tahu bahwa ia sudah menikah.

Jika tidak ada tanda, siapa yang percaya kalau aku sudah menikah? Lagi pula, aku tidak bisa selalu menaruh buku pernikahanku di luar dan menunjukkan kepada orang lain sewaktu-waktu, kan? pikir Fang Chixia. Meskipun ia memilih cincin yang murah, modelnya cukup inovatif dan tidak terlihat murahan.