"Selamat sore," ucap sang Saintess dengan senyuman lembut, sebelum memindahkan pandangannya ke gadis kecil itu. "Kamu seharusnya menyapa seseorang terlebih dahulu sebelum bertanya, Elena."
"Hehe--maaf!" dia terkekeh dan mengambil sesuatu yang telah menggesek sepatu Zein.
Dia menunduk dan baru menyadari ada kepala kelinci yang menanduk sepatu bot tempurnya. Barangkali karena sangat tidak berbahaya, Zein bahkan tidak merasakannya sebelumnya saat dia tenggelam dalam pikirannya yang dalam.
Gadis kecil itu mengangkat kelinci putih dan membungkuk ke arah Zein--bersama dengan kelinci itu. "Selamat sore, Pak!"
Suara yang jernih dan nyaring, seperti suara seorang siswi saat mereka menyapa gurunya. "Selamat sore," Zein mengangguk sebagai respon, memperhatikan kelinci itu dengan penuh keheranan.
Kebun binatang. Dia juga belum pernah ke kebun binatang. Rupanya dia memiliki satu tempat lagi untuk dikunjungi sekarang; sebuah kencan juga.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com