"Hentikan ! Pak Alfan itu suami saya, kami sudah menikah sah secara agama dua bulan lalu. "
Kalimat itu kembali terngiang dalam pikiranku. Saat ini, aku yang kabur dari acara makan malam, menatap jalanan di depan dengan perasaan kacau, baru saja aku melakukan hal nekat yang pasti akan membawaku pada masalah yang besar. Entah keberanian dari mana yang membuatku dengan lancang mengakui laki-laki yang sama sekali tidak aku kenali sebagai suamiku.
Puluhan pasang mata menatapku dengan berbagai pertanyaan, tidak terkecuali laki-laki yang aku klaim sebagai suamiku. Dia menatapku dengan bingung, tentu bingung siapa aku siapa dia? Kami tidak saling mengenali. Aku kebetulan di ajak pak Kai untuk makan malam, dan malah membuat kekacauan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com