webnovel

Kacau

Pras membanting pintu kamarnya, jeritan Claire begitu menusuknya, dan suara mereka juga terdengar jelas ditelinga Pras.

Tidak bisa buang waktu lagi, Pras harus segera mencari Claire, bermodalkan GPS Claire semoga Pras bisa menemukannya dengan cepat.

Pras berlari menuruni tangga, ini sudah kelewatan, sambungan Pras tak lagi di jawab Claire, kemana dia .... apa yang terjadi dengannya sekarang ini.

"Pras, kamu mau kemana ?"

Teriak Tina, Pras menghentikan niatnya untuk membuka pintu, lalu menoleh saat Tina telah berada di belakangnya.

"Kamu mau kemana ?"

"Claire, mamah jangan banyak tanya"

"Claire kenapa ?"

"Diamlah mamah, gak ada waktu"

Pras membuka pintu dan berlalu begitu saja, berlari memasuki mobilnya, menekan klakson berlali-kali .... Pras kesal kenapa satpam rumahnya lelet sekali.

"Pras, hati-hati ini sudah larut malam"

Teriak Tina, Pras melajukan mobilnya dengan cepat, jalanan memang lurus ke rumah Pras, sehingga tidak sulit harus parkir terlebih dahulu.

"Ya Tuhan, kenapa anak itu .... ada apa dengan Claire, apa Claire kecelakaan"

"Ibu ada apa"

"Bibi, Pras pergi begitu saja dia tidak sempat bilang mau kemana, dia sangat panik dan menyebut nama Claire"

"Non Claire, bukannya sedang di Bandung"

"Claire pulang sejak sore, dan Pras sudah menunggu kepulangannya, tapi ada apa sekarang, kenapa Pras seperti itu"

"Tenang bu, mungkin non Claire sedang mengerjai den Pras lagi, bukankah itu sudah biasa dilakukan mereka berdua"

Tina terdiam, apa benar seperti itu, memang benar .... Pras dan Claire memang sering kali usil satu sama lain.

Tapi dengan ekspresi dan sikap sepanik itu, apa masih bisa dianggap sebatas lelucon.

"Tenang bu, kita tunggu kabar dari mereka saja"

"Iya bi, semoga mereka baik-baik saja"

"Amin"

Tina lantas kembali ke kamarnya, dengan segala kekhawatirannya Tina kembali menemani Cindy tertidur disana.

Tina tidak akan bisa tidur lagi, selama Pras belum kembali ke rumah atau sekedar memberi Tina kabar, tentang keadaannya dan juga keadaan Claire yang bersamanya.

Pras seolah tak peduli lagi dengan keselamatannya, Pras terus mengikuti kemana petunjuk itu membawanya.

Claire masih tidak menjawab teleponnya sampai sekarang, Pras tak bisa lagi berfikir positif, apa yang didengarnya saat sambungan bersama Claire tadi, sangat membuatnya kacau.

Ini sudah larut malam, kebanyakan orang sudah terlelap dalam tidurnya, Claire belum tentu ada yang membantu ditengah keheningan malam seperti ini.

"Aarrrghhht .... kemana kamu, kenapa telepon aku gak dijawab sih, Claire"

Pras memukul stir mobilnya, sesekali Pras mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Claire.

Petunjuk GPSnya masih cukup jauh, harus sampai secepat apa Pras melajukan mobilnya sekarang.

"Claire, Tuhan akan menjaga mu sampai aku datang"

Ucap Pras berusaha yakin, karena jujur keyakinan itu tak lagi sesempurna biasanya.

Ketakutan dan kekhawatiran Pras, cukup membuat akal sehatnya menghilang.

Pras takut Claire kenapa-kenapa disana, memang seharusnya Pras menjemput Claire saja tadi, agar Pras bisa menemani perjalanan Claire sampai ke rumahnya.

Pras kembali menghubungi Claire, sial .... apa yang terjadi dengan wanita itu, kenapa sekarang ponselnya justru tidak aktif.

"Claire"

Teriak Pras yang kembali memukul stir mobilnya, Pras sudah sangat menantikan kepulangan Claire sejak kabar dari Claire tentang kepulangannya itu.

Tapi kenapa sekarang justru seperti ini, Claire salah karena tidak menuruti Pras untuk tidak pulang sore tadi.

Sekarang entah apa yang terjadi padanya, teriakan Claire begitu menggambarkan ketakutan, dan suara ribut itu semakin memperjelas kebenarannya.

"Dimana, Tuhan .... dimana wanita itu sekarang, jaga dia sampai aku menemukannya"

Pras menambah kecepatan laju mobilnya, Claire berkata tadi kalau ia akan sampai rumah dalam 20 menit, dan harus Pras sudah berada dititik itu.

Jarak dimana sekarang Pras berada, menurut hitungan Pras memang butuh 20 menit untuk sampai ke rumah Claire.

Tapi dimana dia, kenapa masih tidak terlihat juga sampai titik ini, kearah mana lagi Pras harus pergi.

Jalanan ini hanya lurus untuk menuju rumah Claire, tapi kenapa tak ada tanda-tanda keberadaan Claire disini.

Pras menghentikan laju mobilnya, terdiam memperhatikan GPS dihadapannya, titik itu semakin dekat.

Mungkin memang perhitungan Pras yang salah, titik itu menunjukan keberadaan Claire masih di depan sana.

Pras kembali melajukan mobilnya, perjalanan ini terlalu menghambat, Pras jadi stres sendiri sekarang.

"Mana ini .... aarrgghht"

Pras benar-benar tak bisa sabar dengan pencariannya, perjalanannya terasa sangat jauh saat ini.

Pras tidak akan bisa memaafkan dirinya sendiri jika sampai terjadi hal buruk pada Claire, sosok itu sudah sangat berarti baginya.

Kebarsamaan mereka yang sudah hampir 10 tahun itu sudah sangat memberikan kesan indah.

Claire berhasil menjadikan dirinya sosok paling berharga bagi seorang Pras, meski tidak ada hubungan yang melebihi seorang sahabat.

Tapi Pras menyayanginya, Claire sosok yang mampu melengkapi Pras, Claire bisa membuat Pras merasa sempurna menjadi diri sendiri.

Pras menginjak remnya sekita itu juga, penglihatannya berhasil menemukan mobil Claire disana.

Pras langsung keluar dan menghampiri mobil tersebut, sudah hancur .... kacanya pecah di setiap sisi.

Pras melihat pintu yang terbuka, melihat ke dalam mobil .... tidak ada, Claire tidak ada di dalam sana.

"Kemana kamu, aku harus cari kamu kemana Claire"

Pras memutar badannya, melihat sekitar, kemana perginya Claire.

Sudah bisa di pastikan, ini pasti perampokan, tapi kenapa menghilang beserta Clairenya juga.

"Claire"

Teriak Pras seraya berjalan tanpa arah.

"Claire kamu dimana .... Claire"

Pras kembali ke mobilnya, melihat lagi GPS disana, Pras sudah ada tepat di titik itu.

"Tapi mana .... Claire"

Pras kembali berjalan, dengan terus berteriak memanggil Claire, Pras harus menemukannya sekarang.

"Claire kamu dimana, ini Pras .... Claire"

Pras tak melihat siapa pun disekitar sana, dibawa kemana Claire atau kabur kemana Claire sekarang.

Dimana Pras bisa menemukan Claire, Pras tidak boleh gagal, Claire sangat membutuhkannya, terlepas dari berhasil atau tidaknya Claire kabur dari penjahat itu.

"Claire, dimana kamu Claire, apa tidak bisa kamu mendengar suara ku"

Pras melihat satu arah, itu jalanan kecil, tapi tidak ada penerangan apa pun.

Apa Claire dibawa kesana, tapi untuk apa.

Pras mengusap wajahnya, melangkahkan kaki menyusuri jalanan gelap itu, berharap menjadi petunjuk paling benar untuk keberadaan Claire sekarang.

"Claire, kamu dimana .... aku tidak bisa melihat kamu"

Teriak Pras lagi (aaaa toloooong), Pras menghentikan langkahnya, benar .... itu suara Claire, Pras berlari tanpa ragu.

Pras menemukannya, teriakan Claire sempurna dengan penglihatannya.

Kerumunan itu .... Pras melihat Claire yang dikelilingi lelaki disana, mereka menyentuh Claire dengan sangat tidak pantas.

"Claire"

Teriaknya, yang kemudian berlari dan memukul sebagian dari mereka.

Pras berhasil memecah kerumunan itu, menyisakan Claire yang kini telah tanpa busana, Claire teruduk dengan memeluk kakinya.