webnovel

Chapter 97

** Di Awan **

Robin sekali lagi dikejutkan oleh kemunculan tiba-tiba Luffy di atas awan, tetapi hal yang lebih mengejutkan Robin adalah kenyataan bahwa Luffy muncul kembali di atas awan bersama dengan Mr. 4 dan Ms. Merry Christmas terikat sama dengan Crocodile. Luffy kemudian melemparkan dua agen tersebut dan anjing mereka di sebelah Crocodile sebelum dia mulai berjalan ke arah singgasananya.

"Dan apa yang akan kau lakukan dengan mereka?" Robin bertanya ketika dia melihat Luffy berjalan ke singgasananya.

"Merekrut mereka," kata Luffy dengan seringai, menyebabkan Robin mengangkat alisnya.

"Sama seperti Mr. 5 dan yang lainnya?" Robin bertanya dengan nada penasaran, dimana Luffy hanya menjawab dengan anggukan. "Dan bolehkah aku bertanya untuk apa kau merekrut mereka?" Robin bertanya menyebabkan Luffy tertawa sebelum dia menjawab.

"Kau akan tahu pada waktunya," kata Luffy sebelum dia menutup matanya dan mulai menggunakan observasi hakinya sekali lagi. "Pertarungan sudah mulai panas di sana," kata Luffy ketika dia merasakan pertempuran yang terjadi antara pasukan pemberontak dan tentara kerajaan.

"Ya, kau benar," kata Robin sebelum menatap Luffy dengan ekspresi serius di wajahnya. "Dan kapan kau berencana menghentikan semua ini?" Robin bertanya dengan nada yang membuat Luffy tahu bahwa Robin tidak merasa senang dengan apa yang dia lakukan.

"Tenanglah," kata Luffy tegas. "Aku tidak hanya memberi pelajaran pada sang putri, aku juga memberikannya kesempatan untuk menghentikan perang ini," tambah Luffy sebelum dia membuka matanya dan menatap Robin dengan ekspresi serius di wajahnya. "Selain itu, aku adalah kaptennya di sini. Aku melakukan apa yang aku mau," tambah Luffy dengan nada berwibawa. Robin tidak menjawab apa yang Luffy katakan, Robin hanya terus memandang ke bawah pada pertempuran yang sedang terjadi.

** Sanji vs Mr. 2 **

Sanji saat ini berdiri berhadapan dengan Mr. 2, Dengan sebatang rokok baru di mulutnya. Mr 2 masih terengah-engah karena baru saja mengejar Sanji dan unta mesum yang Nami namai Eyelash. Tidak ada seorang pun di dunia ini, yang sangat Mr. 2 ingin bunuh selain koki berambut pirang yang berdiri di depannya.

"Jadi, ku tebak kau orang terkenal, yang orang-orang kenal dengan, Mr. Prince," kata Mr. 2 sambil menarik napas. Sanji hanya menatapnya dan menghirup rokoknya sebelum menjawab.

"Namaku Sanji, dan aku koki terbaik di seluruh tujuh lautan," kata Sanji dengan dingin sambil meletakkan salah satu tangannya di dalam sakunya.

"Benarkah?" Mr.2 bertanya sambil membuat pose dramatis. "Aku juga seorang koki, tapi aku memilih untuk memusatkan bakatku di tempat lain," katanya sambil berputar-putar seperti barelina.

"Aku tidak peduli," kata Sanji sambil menyipitkan matanya. "Aku akan menghajarmu sampai babak belur," kata Sanji sebelum dia memutar kaki kirinya dan berusaha memberikan tendangan berputar pada Mr. 2.

"Aku ingin melihatmu mencobanya!" Mr. 2 berkata ketika dia melakukan persis apa yang Sanji lakukan dan melakukan tendangan berputar yang sama. Kedua kaki mereka berbenturan di tengah, dan mulai beradu untuk memperebutkan dominasi.

Bila ada orang yang melihat kejadian ini, mereka akan melihat seolah-olah keduanya sedang beradu pedang, namun yang sebenarnya, mereka menggunakan kaki mereka, bukan pedang.

Keduanya kemudian menarik kebelakang kaki mereka pada saat yang bersamaan, lalu mencoba melakukan hal yang sama dengan kaki yang berbeda. Mereka sekali lagi menarik kaki mereka, sebelum saling memandang. "Refleksmu bagus," kata Mr. 2.

"kau sendiri tidak terlalu buruk," jawab Sanji sambil menghembuskan asap rokoknya.

"Tapi tetap saja, kau bukan tandingan Okama Kenpo-ku!" Mr 2 mengatakan sebelum dia melengkungkan kedua tangannya dan mulai menari dan berputar seperti balerina yang menyebabkan Sanji mengangkat alisnya. Mr 2 lalu mulai berputar menuju Sanji.

Ketika ia berada sekitar 3 kaki jauhnya dari Sanji, Mr.2 mengulurkan tangan kanannya untuk memukul sang koki, menyebabkan Sanji memundurkan badannya dan menendang dari tanah untuk menghindari pukulan itu.

Sang agen Baroque Works itu juga menendang ke depan dan mengikuti Sanji sebelum dia membuka tinjunya yang tertutup dan mencoba menusuk menggunakan telapak tangannya ke dalam dada Sanji.

Untuk menghindari serangan yang datang, Sanji menyandarkan kepalanya ke belakang dan meregangkan tangannya ke belakang sampai menyentuh tanah dan mulai berputar dengan kakinya naik dan melilit tubuh sang agen sambil melakukan handstand.

Sanji memutar Mr 2 selama beberapa saat, lalu Sanji melepaskan lilitan kakinya pada tubuh Mr. 2 saat masih berputar-putar, menyebabkan agen itu terlempar menabrak bangunan di dekatnya.

"Apakah kau melihat itu, aku cukup hebat," Sanji berkata dengan sombong, menyebabkan Mr. 2 menendang puing-puing di dekatnya dan menatap Sanji dengan pandangan yang penuh kebencian.

"Oh, kau pikir kau sangat hebat huh?" Mr. 2 bertanya secara retoris. "Mari kita lihat bagaimana kau menghadapi kekuatan buah iblisku!" dia berteriak sambil mengangkat tangannya ke wajahnya. "Esensi sejati dari Cinta dan persahabatan terletak pada kekuatan buah iblis ku," ucap Mr. 2, menyebabkan Sanji menyeringai.

"Aku tahu apa yang kau rencanakan, dan itu tidak akan berhasil," kata Sanji, yang diabaikan oleh Mr. 2. Agen baroque works itu kemudian menyentuh wajahnya dan wajahnya berubah menjadi wajah Usopp.

"Sekarang mari kita lihat bagaimana kau akan melawan temanmu sen-" belum selesai Mr. 2 berkata, dia mendapat balasan tendangan berputar yang kuat dari Sanji, mengirimnya terbang ke belakang.

"Bagaimana kau bisa melakukan ini!?" Mr 2 berteriak ketika dia duduk dan memegang sisi wajahnya yang kesakitan. "kau baru saja menyerang teman kecilmu yang berhidung panjang. Sudah pasti, kau bukan orang yang menghargai persahabatan, kan ?!" Mr. 2 berteriak / bertanya.

"kau benar-benar idiot," kata Sanji dengan dingin. "Tidak peduli kau menggunakan wajah siapa, kau tetaplah kau," kata Sanji mengejutkan Mr. 2. "Penampilan tidak penting bagiku karena aku menilai seseorang dari jiwa mereka," kata Sanji tegas, sambil menunjuk ke arah dadanya sendiri. Mr 2 kemudian mundur dan berbalik dengan punggungnya menghadap Sanji, kemudian dia berbicara dengan nada sedih.

"Jadi, tidak peduli apa yang aku lakukan padamu," kata Mr. 2 ketika dia tiba-tiba berubah menjadi Nami, menyebabkan Sanji menjadi gila di belakang punggung Mr. 2.

"Bahkan jika aku menjadi dia misalnya, itu tidak berpengaruh karena penampilan tidak penting," kata Mr. 2 menggunakan suara Nami sebelum berubah kembali menjadi dirinya sendiri dan kemudian berbalik ke arah sanji, menyebabkan Sanji seketika berhenti bertindak seperti anak anjing yang jatuh cinta.

Sanji tidak berhasil menghentikan aksinya cukup cepat karena Mr. 2 sekilas melihat kelakuan Sanji, itu menyebabkan dia menatap Sanji dengan ekspresi bingung di wajahnya. Mr. 2 kemudian menyipitkan matanya dan menyentuh wajahnya, berubah kembali menjadi Nami, menyebabkan mata Sanji berubah menjadi Hati, lalu Mr. 2 membatalkan transformasinya dan kembali normal, begitupun dengan Sanji yang langsung menjadi normal.

'Well, dia sangat mudah dibaca,' pikir Mr. 2 ketika dia berganti-ganti antara Nami dan dirinya sendiri beberapa kali hanya untuk melihat reaksi dari Sanji. Mr. 2 kemudian berlari ke arah Sanji sambil masih bertranformasi menjadi Nami, bersiap untuk menyerangnya, tetapi meskipun Mr. 2 bersiap untuk menyerang, Sanji tidak melakukan apa-apa.

Dia hanya berdiri di sana dengan mata yang masih berbentuk hati dan bergumam tentang betapa cantiknya Nami. Ketika Mr 2 berjarak sekitar 2 kaki dari Sanji, ia mengubah dirinya menjadi seperti semula dan memberikan tendangan yang kuat ke wajah Sanji, mengirim koki mabuk cinta itu terbang di udara.

Sanji kemudian jatuh mendarat dengan punggungnya dan saat dia mendarat, Mr 2 melesat maju lagi dan menendangkan tumitnya ke kepala Sanji.

"Hahaha! Sepertinya kau hanyalah orang yang hanya bisa menggonggong dan tidak bisa menggigit," Mr 2 mengejek sambil meletakkan kakinya di kepala Sanji. "Tapi aku harus mengakui, bahwa gadis ini benar-benar memiliki tubuh yang luar biasa," tambah Mr. 2 ketika dia mulai menggerakkan tangannya ke seluruh tubuh Nami.

Pada saat itu mata Sanji langsung berubah menjadi warna merah. Dia seketika berdiri tegak, menjatuhkan Mr. 2 yang menginjak kepalanya. Sanji menatap Mr 2 dengan tatapan dingin di matanya sebelum dia berbicara dengan nada dingin.

"Beraninya kau meletakkan tangan kotor mu pada tubuh Nami yang indah!?" kata Sanji ketika kaki kanannya secara tidak sadar dilapisi dengan Armament Haki, tidak ada yang bisa melihat ini karena sepatu dan celana hitamnya.

Sanji kemudian melesat ke arah Mr 2 sebelum berteriak.

"Mutton Shot!" Sanji berteriak ketika dia melompat dan memberikan tendangan haki yang kuat ke kepala Mr 2, menyebabkan suara renyah yang mengilukan terdengar. Mr 2 kemudian jatuh kebelakang tidak sadarkan diri.

"Bajingan aneh," kata Sanji sambil menyeka sedikit darah dari sisi mulutnya. Dia kemudian berjalan ke arah Mr 2 yang terkapar dan memberinya satu tendangan terakhir ke kepala untuk memastikan.

Sanji kemudian merogoh sakunya dan mengeluarkan sebatang rokok. Saat dia menyalakan rokok, sambaran petir menyambar di belakangnya, menyebabkan dia berputar dengan cepat dengan menaikkan kewaspadaanya, berpikir bahwa dia akan diserang.

Ketika Sanji berbalik, dia melihat kaptennya berdiri di sana dengan seringai di wajahnya, dengan mantel berkibar terkena hembusan angin. Sanji dengan cepat menjadi santai setelah melihat kaptennya, kemudian ia melanjutkan menyalakan rokoknya dan mengisapnya sebelum berbicara. "Hei, kapten," kata Sanji sambil menatap Luffy.

"Sepertinya kau sudah selesai mengurus bisnismu," kata Luffy ketika dia mulai berjalan ke arah Mr 2 yang tidak sadar.

"Bajingan aneh itu memberi perlawana yang bagus, tapi aku bisa mengatasinya," kata Sanji, berharap Luffy tidak akan menanyakan detail tentang pertarungannya.

"Oh, aku tahu. Aku sudah melihat semuanya," jawab Luffy dengan senyuman yang menyebabkan hawa dingin muncul di tulang punggung Sanji. "kau dan aku perlu bicara sedikit setelah ini," kata Luffy sebelum dia menginjak punggung Mr. 2.

"Bind!" Ucap Luffy, menyebabkan lima tali dari kilat keluar dari telapak kakinya dan melilit Mr 2.

"kau harus pergi ke istana," kata Luffy sebelum dia membungkuk dan mengangkat Mr 2, "Sepetinya Vivi, Johnny, dan Yosaku ada di sana," tambah Luffy, sambil dia melemparkan agen Baroque Works itu ke atas bahunya.

"Bantulah mereka, Usopp dan Chopper juga sedang menuju ke sana," katanya lagi sambil memandangi juru masaknya.

"Aye, Kapten," kata Sanji sebelum dia berbalik dan mulai berlari ke arah istana. Luffy tetap berdiri di sana selama beberapa detik, melihat kokinya berlari ke istana, kemudian Luffy mendongak dan seluruh tubuhnya berubah menjadi kilat dan melesat ke langit.