webnovel

Chapter 140

**Satu minggu kemudian**

Seminggu penuh telah berlalu sejak Luffy berbicara dengan bawahannya di Hell's Company. Dia saat ini sedang berdiri di dek belakang Going Merry mengenakan sepasang celana pendek pantai hitam dan kemeja bercorak bunga warna merah yang tidak dikancingkan, memamerkan kalungnya yang memiliki liontin berbentuk petir, serta otot perutnya yang sangat kencang dan juga tato Jolly roger dari The Red Hair Pirate di sisi kiri perutnya.

Log pose mereka akhirnya menunjuk ke pulau berikutnya, dan kru bersiap-siap untuk berlayar. Usopp, Sanji, dan Chopper sedang memuat beberapa persediaan ke kapal, Nami dan Nojiko sedang berbicara dengan Conis dan ayahnya tentang bagaimana mereka akan kembali ke Laut Biru, Robin sedang duduk di dek utama membaca buku, dan Zoro berdiri di sebelah Luffy menatap pulau.

Sebagian besar orang-orang Skypieans datang untuk memberi salam perpisahan pada kru. Mereka semua melambai dan bersorak pada Luffy, namun ia mengabaikan mereka semua.

"Apakah kau tahu pulau berikutnya yang ditunjuk oleh log pos?" Zoro bertanya, menarik perhatian Luffy.

"Entahlah," jawab Luffy sebelum dia berbalik dan berjalan ke singgasananya. "Tidak akan menyenangkan jika mengetahui ke mana kita akan pergi sepanjang waktu," tambahnya sambil duduk.

Luffy kemudian menoleh ke dek utama untuk melihat Sanji, Usopp, dan Chopper memuat persediaan terakhir di kapal. "Tolong panggilkan Nami dan Nojiko," ucap Luffy pada Zoro, yang menyebabkan dia menganggukkan kepalanya sebelum berjalan ke sisi kapal dan berteriak memanggil mereka.

Sementara Zoro melakukan itu, Luffy berbalik dan berbicara kepada Sanji. "Apakah kita sudah siap, Sanji?" Dia bertanya.

"Aye, Kapten," jawab Sanji sambil menatap Luffy. "Dek bawah kapal menjadi sangat sesak mengingat semua emas yang disimpan di sana, tapi kita sudah memasukkan semuanya," tambah Sanji menyebabkan Luffy mengangguk.

"Baiklah kalau begitu," sahut Luffy sambil melihat Nami dan Nojiko berjalan ke arah kapal. "Angkat jangkar dan bersiap untuk berlayar menuju Cloud End!" perintah Luffy. menyebabkan Chopper berjalan ke bagian depan kapal dan menarik jangkar sementara Usopp dan Sanji melepaskan layar.

Nojiko berjalan ke arah kemudi untuk mengambil alih kemudi sementara Nami dan Zoro bergerak untuk berdiri di kedua sisi Luffy.

"Conis dan ayahnya akan mengantar kita ke Cloud End," ucap Nami, menyebabkan Luffy menganggukkan kepalanya. Tidak membutuhkan waktu lama, layar kapal langsung menangkap sedikit angin, tetapi berkat berat tambahan yang ada di atas kapal, tiupan angin itu cukup kuat untuk menggerakkan kapal.

"Sepertinya kita punya masalah," kata Luffy sambil mengangkat satu alisnya dan menatap layar.

"Jangan khawatir!" Usopp berteriak, menarik perhatian semua orang. "Kapten Usopp akan menyelamatkan hari kalian!" dia menyatakan sebelum mencari-cari sesuatu di tasnya sebelum mengeluarkan dua dial yang dia dapatkan dari orang-orang Skypiea.

Usopp kemudian berjalan menaiki dek atas dan berdiri tepat di belakang tiang utama dan mengarahkan dua dial ke layar. Dia kemudian menekan tombol yang ada di bagian belakang dial yang menyebabkan hembusan angin bertiup keluar dari cangkang.

Begitu angin menerpa layar, kapal tersentak maju dan mulai berlayar keluar dari pelabuhan di Angel Island.

"Kereennn!" Chopper berteriak dengan bintang di matanya.

"Bagus, Usopp," ucap Nami sambil tersenyum.

"Aku terkesan," tambah Luffy sambil menyeringai. Usopp langsung tertawa bangga karena semua pujian yang didapatnya.

Ketika kapal itu berlayar pergi, orang-orang Skypiea melambaikan tangan dan meneriaki para pahlawan mereka, ketika mereka menyaksikan mereka berlayar. Di sisi Going Merry berselancar menggunakan waver adalah Conis dan ayahnya yang mengantarkan Luffy dan kru menuju Cloud End.

Para Straw Hat berlayar di White Sea selama sekitar satu jam sebelum tempat yang dikenal sebagai Cloud End mulai terlihat.

"Itu Cloud End!" Conis berteriak sambil menunjuk ke struktur bangunan yang ada di depan. Bangunan itu adalah gerbang seperti yang mereka lihat ketika mereka memasuki Skypiea.

Satu-satunya perbedaan adalah yang ini tidak memiliki gerbang emas dan tidak sebesar yang ada di pintu masuk Skypiea. Tapi gerbang itu masih memiliki pelangi yang indah membentuk lengkungan besar tepat di atas gerbang.

Conis dan ayahnya meningkatkan kecepatan mereka dan mendahului Going Merry untuk melabuhkan waver mereka ke bagian awan yang padat di disekitar gerbang. Ketika Merry berlayar melalui gerbang, duo ayah-anak itu mulai berlari di samping kapal sambil meneriakkan salam perpisahan mereka.

"Kami hanya bisa menemani kalian sampai sini!" Teriak Pagaya.

"Jaga diri kalian teman-teman!" Conis berteriak sambil melambaikan tangan.

"Terimakasih untuk semuanya!" Nami balas berteriak sambil melambai.

"Kami akan merindukanmu!" Teriak Nojiko ketika mereka berlayar lebih jauh melewati gerbang.

"Conis-chwaann! Jangan lupakan aku!" Sanji berteriak dengan hati di matanya.

"Sekarang jaga diri kalian dan pegangan erat-erat!" Pagaya berteriak kepada para kru. "Kalian akan masuk ke jalur yang bergelombang!" katanya, menyebabkan mereka mengangguk.

Kapal kemudian berlayar melalui sebuah terowongan dengan ujung yang mengarah turun. Semua kru mulai berpegangan pada kapal, mempersiapkan diri untuk melewati jalur yang sama kasarnya ketika naik ke sini.

"Pegangan dan jangan sampai jatuh dari kapal," ucap Luffy dengan tenang sambil menyilangkan kakinya di singgasananya dan duduk di sana tanpa peduli pada apa pun. Merrry kemudian berlayar turun dan mulai menambah kecepatan.

"Kalian pegangan erat-erat! Terjun bebas akan segera dimulai!" Conis berteriak tepat ketika Going Merry berlayar dari jalur menurun dan mulai jatuh ke arah laut biru.

'Terjun bebas?' pikir semua orang pada diri mereka sendiri, sebelum ekspresi ketakutan muncul di masing-masing wajah mereka.

Bahkan mata Luffy sedikit melebar ketika kapal mulai jatuh dari ketinggian 10 ribu meter. Kapal jatuh sekitar 500 kaki dalam waktu sekitar 10 detik sebelum gurita raksasa melesat keluar dari awan dan melilitkan dirinya sendiri di sekitar kapal.

"Apa apaan?" seru Zoro ketika dia bersiap untuk memotong gurita, tetapi tidak jadi ketika kapal berhenti jatuh dengan cepat dan mulai melambat secara dramatis, ke titik di mana kapal seolah-olah mengambang.

"Well, ini baru," ucap Luffy sambil menatap gurita raksasa yang bertindak seperti balon.

"Ini balon," kata Chopper dengan takjub sambil menatap makhluk itu.

"Kita tidak jatuh," komentar Nami. Sebelum orang lain bisa mengatakan sesuatu yang lain, seluruh kru topi jerami mendengar suara indah dari lonceng emas raksasa yang berdentang.

"Pada kecepatan ini, mungkin kita perlu beberapa saat untuk kembali ke Blue Sea," kata Luffy sambil berdiri dari singgasananya. "Aku sarankan kalian semua menikmati momen ini dan bersantai," tambahnya sebelum dia berjalan menuju kamar pribadinya.