**Malam**
Luffy, krunya dan Saruyama Alliance sedang duduk-duduk di depan rumah Cricket sambil minum-minum dan bersenang-senang. Entah bagaimana, makan siang yang mereka adakan berubah menjadi pesta dengan Cricket menceritakan kisah-kisah dari buku catatan Noland.
Saat ini, semua orang menatap Cricket yang menunjukkan kepada mereka emas yang ditemukannya di dasar laut. Baru setelah dia mengeluarkan patung burung emas yang cukup besar, wajah Cricket dan para monyet segera sadar.
"Sialan!" seru mereka bertiga, membingungkan para Straw Hat.
"Ada apa dengan kalian?" Tanya Nojiko sambil menatap mereka bertiga dengan ekspresi bingung di wajahnya.
"Kalian harus pergi ke daerah selatan pulau ini dan menangkap South Bird," ucap Cricket dengan nada mendesak.
"Kenapa kami perlu melakukan hal itu?" Zoro bertanya sambil menenggak sake.
"Pada siang hari besok, knock up-stream akan muncul di selatan dari sini. Karena kalian berada di Grand Line dan kompas tidak akan bekerja di sini, kalian perlu sesuatu untuk memberi tahu ke mana kalian harus berlayar dan di situlah kegunaan Sout bird, " Cricket menjelaskan, menyebabkan Luffy mengangguk, mengerti apa yang di bicarakan Cricket.
"Hewan-hewan tertentu memiliki indera pengarah internal yang sangat akurat, seolah-olah mereka dilahirkan dengan sebuah kompas alami. Burung ini adalah contoh sempurna dari hewan seperti itu. Tidak peduli apa pun yang terjadi burung ini akan selalu menghadap ke Selatan," ucap Cricket, menyebabkan semua orang menganggukkan kepala mereka.
"Baiklah," ucap Luffy menarik perhatian mereka. "Usopp kau tetap di sini dan bantu siapkan kapalnya," Luffy memerintahkan, menyebabkan Usopp menganggukkan kepalanya. "Kalian semua mulai berpencar ke selatan dan tangkap burung ini," tambah Luffy, membuat bingung anggota krunya yang lain.
"Bagaimana denganmu, kapten?" Zoro bertanya.
"Aku akan pergi untuk melakukan beberapa panggilan dan memeriksa organisasi kecilku. Lagi pula, kalian memiliki Robin dengan kalian, sehingga seharusnya mudah untuk kalian menangkap salah satu burung ini dengan kemampuan Devil Fruitnya," tambah Luffy dengan senyum meyakinkan. .
"Aye Kapten!" balas mereka semua sebelum berlari ke luar rumah. Luffy kemudian berjalan keluar dari rumah dan memanggil awannya. Ketika awannya tiba, Luffy melompat dan duduk di singgasananya kemudian dia berbicara pada Usopp dan Cricket.
"Kalian yang masih di sini segera mempersiapan Merry. Aku akan segera kembali," ucap Luffy sebelum awannya lepas landas meninggalkan tiga wajah yang tertegun.
Luffy naik ke ketinggian sebelum berhenti sekitar 1.500 meter di atas langit. Luffy kemudian memasukkan tangannya ke awan dan mengeluarkan peti kecil lalu membukanya. Di dalam peti itu terdapat beberapa siput transponder.
Luffy melihat sekeliling dan dengan hati-hati mengeluarkan enam siput transponder dan meletakkannya menjadi dua baris di atas awan, kemudian ia mengeluarkan dua siput yang sedikit lebih besar dari yang sebelumnya.
Salah satu siput itu berwarna putih murni sementara yang satunya lagi berwarna ungu dengan cangkang yang lebih besar, pada cangkangnya ada beberapa lubang untuk kabel yang bisa dipasangkan. Luffy kemudian menancapkan enam kabel ke tujuh lubang berbeda pada cangkang siput.
Dia kemudian menghubungkan salah satu dari tujuh kabel ke siput transponder yang berwarna putih dan enam sisanya ke yang lebih kecil. Ketika selesai ia mengambil mikrofon pada siput ungu dan menekan tombol merah di atas cangkangnya, yang menyebabkan 6 siput lainnya bangun dan mulai berdering.
* purupurupuru ** purupurupuru ** purupurupuru ** purupurupuru ** Clachak *
"Halo?"
"Halo,"
"Lu?"
"Kapten?"
"Apa?"
"Iya?"
Semua bawahan Luffy menjawab panggilannya, menyebabkan Luffy tersenyum kemudian ia berbicara dengan suara memerintah.
"Ya, ini aku," ucap Luffy sambil berbicara di mikrofon. "Beri aku pembaruan status kalian pada apa saja yang sudah kalian lakukan," perintah Luffy.
"Well, kami baru saja tiba di East Blue," jawab Johnny, menyebabkan Luffy menganggukkan kepalanya. "Kami sekarang menuju Baratie untuk memberi tahu pak tua itu tentang organisasimu dan menurunkan beberapa orang dari cabang Hino di sana untuk bekerja sebagai pelayan, sebelum kami menuju ke Desa Cocoyasi," ucap Johnny menyebabkan Luffy menyeringai.
"Kedengarannya seperti rencana yang bagus," balas Luffy. Gagasan untuk meninggalkan beberapa orang di Baratie untuk bekerja sebagai pelayan adalah ide yang cemerlang, mereka bisa bekerja di restoran terapung dan menggali informasi dari pengunjung restoran. "Telepon aku jika kau membutuhkan seseorang untuk membangun markas di Desa Cocoyasi," ucap Luffy pada Johnny dan Yosaku.
"Aye, Kapten!" ucap Johnny dan Yosaku melalui telepon.
"Isaac, apa yang bisa kau laporkan," tanya Luffy.
"Ummm ... well, aku memiliki kabar baik dan kabar buruk," ucap Isaac, menyebabkan Luffy menyipitkan matanya. "Yang mana yang kau inginkan terlebih dahulu?" Isaac bertanya, menyebabkan Luffy menghela nafasnya sebelum dia menjawab.
"Beri aku kabar buruk," ucap Luffy sambil bersandar ke singgasananya.
"Kau ingat pria bernama Mr. 2 itu?" Isaac bertanya.
"Yeah, yang memiliki buah Clone-Clone itu bukan," jawab Luffy.
"Well, dia semacam tertangkap oleh marine ketika kami meninggalkan Alabasta dan kemungkinan besar sekarang berada di Impel Down," ucap Isaac, menyebabkan Luffy menggeram melalui microphonenya.
"Jelaskan!" Luffy berteriak.
"Well, kami bertiga berada di kapal kami masing-masing saat menuju West Blue, kemudian Black Cage Hina muncul dengan armadanya bersama dengan White Hunter," Isaac menjelaskan, menyebabkan Luffy mengangkat alisnya.
"Smoker?" Luffy bertanya dengan heran.
"Benar, dia dan aku bermain-main sebentar, sementara Jiro dan Bon Clay menahan Hina. Aku bisa menangani Smoker berkat haki-ku, tetapi Bon Clay dan krunya mengorbankan diri mereka sehingga kami semua bisa melarikan diri," Isaac menjelaskan, menyebabkan Luffy sekali lagi menghela nafas.
"Jika kau bisa menangani Smoker, mengapa dia harus mengorbankan dirinya sendiri?" Luffy bertanya.
"Apa yang harus aku lakukan?" Isaac bertanya. "Keparat itu sudah terlebih dahulu mengorbankan dirinya sebelum aku bisa membereskan Smoker," ucap Isaac dengan suara frustrasi.
"Baiklah," ucap Luffy sebelum tatapan serius merayap di wajahnya saat dia berbicara lagi. "Tapi Isaac," ucap Luffy dengan nada serius. "Seandainya hal seperti ini terjadi lagi ... Secara pribadi aku akan mengunjungimu dan merobek sayap malaikatmu langsung dari punggungmu," ucap Luffy ke telepon, yang membuat punggung Isaac merinding.
"B-baik," jawabnya dengan sedikit gagap.
"Sekarang, apa kabar baiknya?" Luffy bertanya.
"Kami menemukan sebuah kota yang diduduki oleh sekelompok bajak laut lemah. Kami mengalahkan mereka sampai tunduk dan menambahkan mereka ke Hell's Company sebelum kami mendirikan markas di pulau itu," ucap Isaac menyebabkan seringai merayap ke wajah Luffy.
"Bagus, sangat bagus," ucap Luffy. "Ms. Merry Christmas, bagaimana keadaan di North Blue?" Luffy bertanya.
"Baik, baik, baik," ucap wanita itu dengan sangat cepat. "Kami baru saja mencapai North Blue dan belum menemukan tempat yang cocok untuk mendirikan markas, tetapi begitu kami menemukukannya, aku akan segera menggunakan buah Mole-Mole ku untuk membuat markas bawah tanah," ucap Ms. Merry Christmas jauh lebih lambat dari bagaimana ia biasanya berbicara.
"Itu ide yang bagus," ucap Luffy sambil menganggukkan kepalanya. "Gem, apakah kau sudah mencapai South Blue?" Luffy bertanya.
"Ya, kami tiba beberapa hari yang lalu dan mendirikan markas di Pulau Karate," balas Gem, menyebabkan Luffy menganggukkan kepalanya. "Kami sudah mulai menyebarkan anggota Cabang Hino untuk menyebarkan berita dan mulai mengumpulkan informasi," tambahnya, menyebabkan Luffy tersenyum.
"Bagus sekali," balas Luffy dengan ekspresi puas di wajahnya. "Paula, laporan apa yang kau miliki?" Luffy bertanya.
"Well, kami menemukan pulau yang terlantar tidak jauh dari Alabasta dan sedang bersiap-siap membuat markas di sini," balas Paula.
"Bagus, aku punya seorang kenalan yang membangun pelabuhan pengiriman di Alabasta. Kirim seseorang ke sana dan cari orang yang bertanggung jawab dalam membangun pelabuhan, namanya Paul, katakan padanya Asura mengirim kalian untuknya," ucap Luffy melalui telepon. "Dia memiliki cetak biru tentang bagaimana aku ingin markas Cabang Hino dibuat. Jadi, jangan khawatir tentang membangun markas, dia akan melakukannya untukmu," Luffy menjelaskan.
"Baiklah, aku kebetulan akan mengirim beberapa orang ke Alabasta untuk bertindak sebagai mata-mata. Aku akan meminta salah satu dari mereka untuk pergi menemui orang ini," ucap Paula, sementara Luffy mengangguk setuju.
"Sekarang, Daz, laporan apa yang kau mililki?" Luffy bertanya.
"Kami belum menemukan markas tetap, tetapi beberapa orang dari Cabang Kiten sudah mulai menyebar mencari barang untuk dijual," jawab Daz Bone menyebabkan Luffy menganggukkan kepalanya.
"Jika kau masih mencari markas, kau bisa pergi ke pulau Jaya, ada sebuah kota yang bernama Mock Town di sana. Kota itu dipenuhi oleh bajak laut dan manusia sampah," Luffy menyarankan.
"Kedengarannya seperti ide yang bagus, aku akan memeriksa apakah aku bisa menemukan cara untuk bisa sampai ke sana," balas Daz Bone, sementara Luffy menganggukkan kepalanya.
"Baiklah, beri tahu aku tentang perkembangan apa pun," ucap Luffy.
"Aye, Sir!" jawab mereka semua sebelum menutup telepon. Ketika mereka menutup telepon, Luffy bersandar di singgasananya dan menatap bintang-bintang.
'Hmmm, aku ingin tahu apakah mereka sudah menangkap burung itu?' Luffy bertanya pada dirinya sendiri sebelum dia memutuskan sudah waktunya untuk kembali. Awan itu dengan cepat melaksanakan perintah tuannya dan berbalik sebelum mulai terbang kembali ke rumah Cricket.
Membutuhkan sekitar sepuluh menit untuk bisa sampai ke sana, itu karena Luffy memutuskan untuk menikmati malam yang tenang dan damai dalam perjalanannya. Ketika rumah Cricket terlihat, mata Luffy tiba-tiba melebar akibat apa yang dilihatnya.
Tidak ada hal lain selain kehancuran di mana-mana, dengan bukti bahwa sebuah pertempuran telah terjadi. meninggalkan awannya, Luffy mengubah tubuhnya menjadi kilat dan berteleportasi dari awan ke tanah, ke lokasi dekat Masira dan Cricket yang terluka parah.
"Pak tua," ucap Luffy pada Cricket yang nyaris tidak sadar. "Apa yang terjadi disini?" dia bertanya ketika dia melihat semua kerusakan. Ada lubang raksasa di rumah Cricket, tanah di sekitar hancur pada beberapa tempat, dan yang paling penting, bagian depan Going Merry terlepas dari badan kapal.
"Ini ... ini ulah Bellamy," ucap Cricket dengan suara lemah. "Dia datang untuk emasku," katanya kepada Luffy." Dia mengalahkan kami, mengambil emasku dan ... mengambil teman berhidung panjangmu juga," ucap Cricket, menyebabkan ekspresi kosong dan tanpa emosi muncul di wajah Luffy, bersamaan dengan awan petir mulai memenuhi langit. "Maaf," ucap Cricket pada Luffy.
"Ini bukan salahmu," ucap Luffy dengan suara datar sambil berbalik dan melihat ke arah di mana krunya pergi untuk mencari South Bird. "Aku akan kembali," ucap Luffy sebelum berubah menjadi kilat dan melesat ke langit.