webnovel

Chapter 107

Matahari bersinar terang di atas langit negara Alabasta. Semua warganya masih bekerja untuk membangun kembali semua bangunan yang rusak akibat perang. Namun, semua kegiatan mereka terganggu oleh sekawanan News Coo yang terbang di seluruh negeri membawa tumpukan surat kabar yang baru dicetak.

Kawanan burung itu kemudian menjatuhkan dan menyebar semua koran ke seluruh negeri, menyebabkan semua orang menghentikan apa yang sedang mereka lakukan dan bergegas mengambil salah satu koran yang jatuh.

Mereka semua bergegas karena biasanya hanya orang-orang yang mau membayar saja yang bisa mendapatkan koran, tetapi hanya pada kejadian langka di mana suatu berita penting dapat mempengaruhi seluruh dunia terjadi, News Coo akan menyebarkan koran ke publik dalam jumlah besar-besaran secara gratis.

Semua orang mengambil kertas yang jatuh dan segera melihat halaman depan. Apa yang mereka lihat menyebabkan mata mereka menonjol keluar karena terkejut. Di seluruh dunia, orang-orang memiliki reaksi yang serupa setelah melihat berita di Koran.

Di dermaga Alubarna ada beberapa kapal Marine berlabuh di sana, bersama dengan kapal bajak laut besar dengan patung kepala buaya di bagian depannya. Marine menyita kapal Crocodile dan akan berlayar kembali ke Markas utama Marine (H.Q).

Di salah satu kapal Marine terdapat Marine kapten yang mencoba menghentikan Luffy memasuki Grand Line, Smoker. Dia duduk di dek menyaksikan anak buahnya mengisi ulang persediaan kapal.

Berdiri di belakangnya adalah Marine kapten lain, seorang kapten wanita dengan rambut merah muda. Dia adalah Hina 'Black Cage' yang terkenal, pemimpin Black Cage Corp.

"Si Straw Hat itu benar-benar menyebabkan kegemparan di seluruh dunia," ucap Hina sambil menyalakan sebatang rokok.

"Well, wawancara yang dia lakukan itu pasti membuat marah banyak pejabat tinggi di Pemerintahan Dunia," Smoker menjawab sambil mengeluarkan kepulan asap.

"Itu benar, Hina terkesan," balas Hina sambil berjalan maju dan berdiri di samping Smoker.

"Perintah apa yang kau dapat?" Smoker bertanya sambil menatap Hina.

"Mereka menyuruh Hina untuk mundur," jawab Hina dengan nada frustrasi, menyebabkan Smoker menaikkan alisnya. "Hina kesal," tambah Hina.

"Ya, aku sudah menduganya,"ucapSmoker sambil menghembuskan kepulan asap. "Mereka mungkin akan menawarinya posisi Shichibukai," tambah Smoker.

"Rencananya seperti itu," balas Hina, membingungkan Smoker.

"Apa maksutmu rencananya?" Smoker bertanya sambil berbalik dan menatap Hina. "Apa yang berubah?" Dia bertanya.

"Apakah kau tidak membaca koran pagi ini?" Hina bertanya, menyebabkan Smoker menggelengkan kepalanya. "Hina kecewa," ucap Hina sambil menghela napas, sebelum berjalan ke sisi kapal dan berteriak pada beberapa marinir. "Kau disana!" Hina berteriak pada seorang marine. "Bawakan koran hari ini, sekarang!" teriaknya, menyebabkan marine itu memberi hormat dan berlari untuk mengambilkan salinan koran itu.

"Kenapa kau tidak langsung memberitahuku saja?" Smoker bertanya pada Hina, sekarang mulai merasa tidak sabar.

"Hina tidak ingin merusak berita ini untukmu," jawab Hina sambil melihat ke belakang dan melihat prajurit yang di perintah tadi berlari ke arah mereka dengan koran di tangannya.

"Ini dia, kapten,"ucapprajurit itu sambil menyerahkan koran kepada Hina, yang kemudian menyerahkannya kepada Smoker. Ketika Smoker mengambil koran itu dan melihat judul berita di halaman depan, matanya hampir keluar dari tengkoraknya. Di atas kertas itu ada dua foto besar Luffy dan Shanks berdampingan tepat di bawah judul yang bertuliskan; 'THE THUNDER DEMON STRAW HAT LUFFY DAN RED-HAIRED SHANKS MEMBENTUK ALIANSI!'

"What the hell!?" Smoker berteriak.

"Sudah Hina bilang," ucap Hina sambil menghisap rokoknya. "Marine berhasil menyadap panggilan antara mereka berdua tadi malam, dan selama panggilan, mereka mendengar Rambut Merah menawarkan membuat aliansi antara dirinya dengan Thunder Demon. Hina gugup," Hina menjelaskan sambil melihat Smoker yang masih membaca berita itu.

"Kau bilang Rambut Merah yang memulai panggilan DAN menawarkan membuat aliansi?" tanya Smoker dengan menekankan padaucap'dan.'

"Benar, itu benar-benar mengejutkan semua orang, ketika Yonkou itu sendiri dari semua orang yang memutuskan untuk beraliansi dengan seseorang. Shanks adalah satu-satunya Yonkou yang tidak memiliki armada di belakangnya dan yang paling damai dari pada ke tiga Yonkou lain," ucap Hina sambil berjalan dan duduk di kursi terdekat.

"Jadi, ini sebabnya pemerintah tidak akan repot-repot mengiriminya undangan menjadi Shichibukai," Smoker menyatakan sambil terus membaca artikel. "Bounty Straw hat pasti akan melambung tinggi setelah ini," tambah Smoker.

"Awalnya hanya akan naik 50 juta Berries," ucap Hina, menarik perhatian Smoker.

"Apa yang berubah?" Smoker bertanya dengan nada bingung.

"Itu ada di berita,"ucapHina sambil menunjuk ke kertas. "Itu adalah satu-satunya informasi yang lebih menakutkan pemerintah dunia daripada aliansi itu sendiri," ucap Hina, sementara Smoker terus menatap rekannya, menunggu Hina untuk memberi tahu dia daripada dia harus membacanya sendiri.

"Selama panggilan itu, Shanks mengatakan bahwa itu bukan aliansi antara atasan dan bawahan, tetapi aliansi antara ... EQUALS (setara)," Hina menjelaskan, semakin mengagetkan Smoker, bahkan lebih, sambil mendengar 'Equals'.

"Aliansi ini akan menyebabkan ketidakseimbangan dalam tiga kekuatan utama dunai," ucap Smoker sambil menutup koran dan berdiri.

"Itulah yang ditakuti Marine dan Pemerintah Dunia. Mereka khawatir para Yonkou lain akan bertingkah karena berpikir Rambut Merah sedang merencanakan sesuatu," ucap Hina.

"Tapi aku masih tidak mengerti, mengapa mereka menyuruhmu mundur jika Straw Hat tidak mau bergabung dengan Shichibukia?" Smoker bertanya sambil berbalik dan menatap Hina. Kapten marine berambut merah muda itu terdiam beberapa saat sebelum dia berbicara dengan suara rendah.

"Sepuluh Vice Admiral sedang dalam perjalanan," balas Hina, menyebabkan mata Smoker melebar. Sebelum Smoker bisa menjawab apa yang baru saja dikatakan Hina, Tashigi, yang hanya mendengar bagian terakhir obrolan Smoker dan Hina berbicara.

"Sepuluh Vice Admiral, tapi itu berarti ..." ucap Tashigi menarik perhatian mereka berdua.

"Itu benar," balas Hina dengan nada rendah. "Buster Call sedang dalam perjalanan, dan target mereka adalah Straw Hat Luffy," tambah Hina, membuat semua orang yang berada dalam jarak percakapan menjadi terdiam.

Tidak ada dari mereka yang pernah menyaksikan Buster Call secara langsung sebelumnya, tetapi mereka semua telah mendengar cerita dari serangan itu. Dikatakan bahwa Buster Call adalah serangan terdahsyat yang digunakan oleh Marine.

Serangan ini adalah hasil dari doktrin Marine Absolute Justice. Target dari Buster Call biasanya untuk menghancurkan apa pun, dari penjahat atau sekelompok penjahat hingga seluruh pulau yang telah terbukti sangat berbahaya bagi Pemerintah Dunia.

"Siapa yang memerintahkan ini?" Smoker bertanya sambil menatap Hina. HIna menghisap dalam rokoknya dan menghembuskan asap sebelum menjawab.

"Buster Call ini diperintahkan oleh Admiral Akainu," jawab Hina, menyebabkan mata semua orang melebar, sementara Smoker menyipit. Smoker tidak terlalu menyukai Akainu dan caranya melakukan sesuatu.

Smoker percaya bahwa seseorang harus diadili secara adil dalam hal hukum. Jika seseorang melanggar hukum, maka mereka harus dihukum dan hanya mereka. Orang yang tidak bersalah yang tidak melakukan kesalahan seharusnya tidak di binasakan agar keadilan dapat diraih, tetapi sayangnya itu bukan cara Akainu melakukan sesuatu.

Akainu adalah orang yang percaya jika kalian melanggar hukum, maka kalian dan semua orang yang berafiliasi dengan kalian harus dihukum, terlepas dari apakah mereka melakukan kesalahan atau tidak.

"Apa yang kau perlukan, Tashigi?" Smoker bertanya membuat semua orang tersadar dari pikiran mereka.

"Oh, benar,"ucapTashigi sambil menggelengkan kepalanya. "Ini baru saja tiba," ucap Tashigi sambil menyerahkan dua Wanted poster kepada kaptennya. "Ini adalah Wanted poster baru para Straw hat," tambah Tashigi sementara Smoker mengambil 2 wanted poster darinya. Smoker memandangi poster itu dan menggigit Rokoknya dengan frustrasi.

Poster pertama adalah Wanted poster Zoro. Gambar yang mereka gunakan untuk Zoro adalah fotonya tepat setelah mengalahkan Mr. 1, dia berdiri tegak dengan darah menetes dari kepalanya saambil menyarungkan dua pedangnya.

Dia menunjukkan ekspresi dingin di wajahnya, sambil melirik sedikit ke kanan, ke arah kamera itu berada. Di belakang Zoro ada beberapa bangunan hancur bersama dengan tubuh Mr. 1 di genangan darah.

WANTED!

Hidup atau mati!

Roronoa Zoro

Julukan: The Pirate Hunter

Hadiah: $ 80.000.000.

Smoker kemudian melihat Wanted poster kedua, itu adalah poster Luffy. Foto wanted poster masih sama persis dengan sebelumnya, satu-satunya yang berubah adalah hadiahnya.

WANTED!

Hidup atau mati!

Monkey D. Luffy

Julukan: The Thunder Demon: 'Straw Hat Luffy'

Hadiah: $ 200.000.000.

"Kapten Smoker," panggil Tashigi, menarik perhatian sang Marine kapten. "Lihat ke arah sana," ucap Tashigi sambil menunjuk tiang bendera yang berada di dekat dermaga. Ketika Smoker dan Hina melihat ke sana, mereka melihat dua tentara kerajaan memasang bendera hitam ke tiang bendera bersiap-siap untuk menaikkannya.

Ketika mereka selesai memasang bendera, mereka mulai menaikkan bendera itu. Semua marine di dermaga bersama dengan beberapa warga yang lewat menghentikan apa yang mereka lakukan dan melihat ke arah bendera yang sedang diangkat.

Ketika bendera berada di puncak tiang bendera dan angin menerpa, semua orang yang hadir dapat melihat bendera apa itu, itu adalah bendera bajak laut topi jerami.

"Well, aku akan terkena masalah," ucap Smoker sambil menatap bendera.

"Dia memang mengatakan bahwa negara ini sekarang adalah wilayahnya," ucap Tashigi sambil menatap bendera.

"Yang lain juga terjadi di sekitar kita," ucap Hina sambil menengok ke sekeliling dan melihat beberapa bendera dengan lambang topi jerami di atasnya berkibar di beberapa bangunan.

"Itu tidak penting," ucap Smoker sambil meletakkan kedua wanted poster itu. "Setelah hari ini, para topi jerami Luffy tidak akan ada di dunia lagi," ucap Smoker sambil duduk kembali. Sebelum ada yang bisa merespon apa yang dikatakan Smoker, seorang marine random berlari ke arah mereka sambil membawa siput transponder.

"CAPTAIN SMOKER!" teriak prajurit marine itu, menarik perhatian semua orang.

"Ada apa?" Smoker bertanya dengan suara agak kesal.

"Ada panggilan dari markas utama, mereka ingin bicara denganmu," jawab prajurit marine itu sambil memegang siput mendekat ke arah Smoker.