"Bagus, sekarang hal berikutnya yang harus kuberikan pada kalian adalah ini," kata Luffy ketika dia meraih ke dalam peti dan mengeluarkan setumpuk buku alamat yang diikat menjadi satu. Luffy kemudian membuka ikatan tumpukan buku itu dan membagikan satu buku untuk setiap orang di sana. "Di dalam buku-buku ini adalah nama dan jumlah orang yang telah bersumpah setia kepada ku," ucap Luffy, menyebabkan semua orang melihat nama-nama dalam buku dengan penuh minat.
"Aku tidak mengerti," ucap Ms. Merry Christmas, menarik perhatian Luffy. "Apa hubungan orang-orang ini dengan kita?" dia bertanya.
"Seperti yang sudah ku katakan, orang-orang ini telah bersumpah setia kepada ku beberapa tahun yang lalu. Merekalah yang akan memasok barang dagangan yang akan kalian jual," ucap Luffy mengejutkan semua orang di sana, terutama Johnny dan Yosaku. "Di dalam buku itu, ada nama-nama semua orang, mulai dari pedagang senjata sampai pembuat senjata, dari ilmuwan hingga raja obat-obatan illegal," ucap Luffy sambil duduk. "Barang apa pun yang kalian butuhkan; kalian bisa mendapatkannya dari orang-orang di dalam buku itu. Kalian hanya perlu menelepon mereka dan memesan produk, kemudian mereka akan memberi tahu kalian kapan dan di mana mengambil barang tersebut. Karena semua orang yang berada di dalam buku itu berlokasi di Grand Line, kalian harus mengirim kapal ke sini untuk mengambil barangnya dan membawanya kembali ke klien, mengerti? " Luffy bertanya sambil melihat ke sekeliling memastikan semua orang paham dengan cara kerjanya.
"Sudah berapa lama mereka bekerja untukmu?" Johnny bertanya, karena ini pertama kalinya ia mendengar hal ini
"Sudah sekitar dua setengah tahun," jawab Luffy sambil menyesap minumannya. "Mereka semua telah menimbun produk mereka selama dua tahun terakhir. Yang mereka tunggu hanyalah kalian memesan produk itu," ucap Luffy, menyebabkan Johnny menganggukkan kepalanya.
"Aku mengerti," kata Mr. 2 sambil membalik-balik buku alamat. "Kau sendiri adalah pemasok dan distributornya," katanya menyebabkan Luffy mengangguk setuju.
"Ada banyak nama untuk semua barang di sini," ucap Mikita dengan takjub sambil membalik-balik tiga halaman pertama buku itu.
"Seperti yang mungkin sudah kalian sadari sekarang, hanya tiga halaman pertama dari buku itu yang memiliki informasi kontak lengkap, sementara sisa halaman dari buku itu kosong. Adalah tuga kalian untuk menemukan kontak baru dan menambahkannya ke buku itu, apakah kalian mengerti?" Luffy bertanya, menyebabkan mereka semua mengangguk, menandakan mereka mengerti.
"Bagus, hal berikutnya yang akan aku berikan kepada kalian adalah," ucap Luffy sambil meraih ke dalam peti dan mengeluarkan beberapa tumpukan kertas. "Ini adalah logo organisasi. Kalian harus meletakkan ini di setiap kotak, peti, dan paket yang akan kalian kirim," ucap Luffy sambil menyerahkan dua tumpukan kertas ke masing-masing pasangan. Ketika semua orang mendapatkan logo, yang pertama mereka lakukan adalah memeriksa untuk melihat seperti apa logo baru mereka. Ketika mereka melihatnya, mereka melihat logo itu hanyalah tengkorak yang mengkilat.
"Bukankah ini terlalu mirip dengan bendera bajak laut?" Paula bertanya ketika dia mengangkat salah satu kertas.
"Menurut Marine, selama sebuah logo tidak memiliki tengkorak dengan tulang bersilang di belakangnya, maka itu bukan bendera bajak laut," kata Luffy sambil mengangkat bahunya.
"Apakah di dunia Underworld tidak ada organisasi lain yang menggunakan logo seperti ini?" Jiro bertanya sambil menatap Luffy.
"Sudah ada, tapi seperti yang kau katakan. mereka hanya di dunia Underworld," balas Luffy sambil menyesap minumannya. "Tapi tidak ada organisasi lain yang masuk ke dua pasar seperti kita," tambah Luffy sambil menyeringai.
"Berapa banyak uang yang ingin kita hasilkan di bisnis ini?" Gem bertanya sambil meletakkan tumpukan logo di atas meja di sebelahnya.
"Sebanyak-banyaknya," jawab Luffy. "Aku memperkirakan bahwa Devil Fruit jenis Paramecia dengan kekuatan yang sederhana bisa menghasilkan minimal 100 juta Berries tergantung pada kekuatannya, sedangkan Logia bisa di harga antara 800 juta hingga 1,5 miliar Berries," tambah Luffy, menyebabkan semua mata orang di dalam ruangan melebar karena kaget. .
"Itu uang yang sanagt banyak," Paula berbisik kepada Luffy, membuatnya menyeringai.
"Itu bahkan tidak mendekati jumlah total yang akan kita peroleh," ucap Luffy, sekali lagi mengejutkan mereka. Mr. 2 dan Jiro segera melompat berdiri dan berteriak.
"Kalau begitu kenapa kita masih di sini !?" keduanya bertanya. "Ayo kita membuat uang!" teriak mereka.
"Oke, tenanglah, teman-teman," ucap Luffy menenangkan mereka. "Ada satu hal lagi yang perlu aku jelaskan kepada kalian semua," ucap Luffy dengan nada serius, menenangkan semua orang.
"Apa itu?" Mr. 1 bertanya dengan suara tenang.
"Aturan," kata Luffy membuat semua orang bingung. "Ada beberapa aturan yang harus kalian patuhi. Melanggar mereka dan hidup kalian akan langsung berakhir," ucap Luffy dengan tenang, menakuti semua orang di kafe. "Aturan # 1, Jika masih hidup, kita tidak akan menyentuhnya," ucap Luffy sambil melihat ke sekeliling, memastikan mereka semua mendengarnya. "Aku tidak akan masuk ke bisnis perbudakan. Jika kalian melihat kapal pedagang budak, kalian harus membunuh semua orang di kapal itu dan membebaskan semua budak, mengerti !?" Luffy bertanya sedikit menaikkan volume suaranya.
"Aye!" semua orang menjawab dengan anggukan.
"Bagaimana kalau itu mati?" Mr. 1 bertanya, menyebabkan Luffy menghela nafas.
"Maksudmu seperti organ tubuh," tanya Luffy, dan Mr. 1 mengangguk. "Aku masih bimbang soal itu. Di satu sisi, organ memiliki harga yang menggiurkan, tetapi di sisi lain, bisnis itu sangat menjijikan," jawab Luffy sambil menghela nafas. "Ada nama pemanen organ di buku kontak kalian. Dia tidak bekerja untukku; aku hanya kenal dia. Jangan panggil dia. Untuk sekarang, kita tidak akan menyentuh orang mati," ucap Luffy, menyebabkan semua orang mengangguk.
"Baik," jawab Mr. 1 dengan anggukan.
"Aturan # 2, Kalian hanya boleh menjual narkoba (obat terlarang) kepada yang kaya dan berkuasa saja, seperti bangsawan," ucap Luffy, membingungkan mereka semua.
"Mengapa?" Paula bertanya. "Bukankah itu mengurangi jumlah uang yang akan kita hasilkan?" dia bertanya, menyebabkan Luffy menggelengkan kepalanya.
"Tidak, bukan itu," kata Luffy sambil mengambil gelasnya. "Orang kaya / bangsawan selalu membeli dalam jumlah besar dan mereka cenderung selalu membayar lebih untuk itu. Berbeda dengan orang miskin / biasa, yang membeli hanya dalam jumlah kecil, dan mereka selalu tahu harga yang pasti untuk apa yang mereka beli," Luffy menjelaskan, menyebabkan semua orang paham.
"Itu masuk akal," kata Mr. 2 sambil mengangguk. "Tapi bagaimana dengan obat-obatan (legal & illegal) yang akan kita jual, bukankah ada organisasi penjual obat-obatan yang memiliki harga jual lebih murah dari produk kita?" Mr. 2 bertanya, menyebabkan seringai muncul di wajah Luffy.
"Benar, ada banyak penjual obat-obatan di dunia ini, tetapi tidak satu pun dari mereka yang akan menjual obat yang akan kalian jual," jawab Luffy, mengejutkan mereka semua. "Obat-obatan yang akan kalian jual adalah obat yang hanya dibuat oleh ilmuwan yang bekerja untukku, dan obat dari ilmuwan itu hanya akan dijual oleh kalian," tambah Luffy dengan senyum bangga.
"Ya ampun, kau benar-benar memikirkan segalanya huh," ucap Mikita, menyebabkan Luffy tertawa puas.
"Aturan # 3, kalian tidak boleh menggunakan nama asliku ketika menjalankan organisasi ini. Seperti Crocodile, kalian semua akan memanggilku dengan nama samaran yaitu Asura," Luffy menjelaskan, menyebabkan mereka semua mengangguk.
"Apakah itu berarti kami juga memerlukan nama samaran?" Marianne bertanya, menyebabkan Luffy menggelengkan kepalanya.
"Tidak, kalian dapat menggunakan nama asli jika kalian mau. Hanya aku satu-satunya yang akan menggunakana nama samaran, karena aku adalah bajak laut dan orang-orang cenderung untuk menghindari melakukan bisnis dengan bajak laut, terutama Marine dan para bangsawan," ucap Luffy membuat mereka semua mengerti.
"Asura yang misterius," kata Paula dengan nada menggoda. "Kedengaran sangat seksi," ucap paula sambil berbisik dan mengedip pada Luffy. Luffy mengabaikannya dan berbicara lagi.
"Oke hanya itu aturan yang kumiliki," ucap Luffy sambil meneriksa peti sekali lagi, kemudian Luffy mengeluarkan satu set siput transponder dari peti. "Nomor semua siput terdapat di selembar kertas yang ditempelkan di cangkang siput, ambil satu dan silahkan saling menukar nomor tranponder sebelum pergi ke daerah kalian," kata Luffy sambil menutup peti dan meletakkannya kembali ke dalam awan, sementara semua orang pergi dan mengambil siput transponder. "Baiklah kalau begitu, jika ada di antara kalian yang mengalami masalah, hubungi saja aku," kata Luffy.
"Tapi kami tidak punya nomormu," kata Mikita, menyebabkan Luffy menyeringai.
"Nomor ku ada di nomor pertama pada buku alamat kalian," kata Luffy, menyebabkan mereka semua melihat ke dalam buku alamat mereka. Ketika mereka membuka buku mereka, mereka semua melihat pada nomor pertama tidak ada nama 'Luffy' tetapi ada nama Asura. "Sekarang karena semua sudah selesai, aku akan pergi," ucap Luffy sambil berbalik dan mulai berjalan keluar dari kafe dengan awannya mengikuti tepat di belakangnya. Luffy berjalan melangkahi mayat Mr. 11 dan berjalan keluar menuju hujan yang lebat. Ketika Luffy akan melompat ke awannya, terdengar suara lelaki dengan nada yang dalam, membuat Luffy menghentikan langkahnya.
"Kau membiarkan kewaspadaanmu turun terlalu mudah, Lu," ucap suara pria misterius itu, yang menyebabkan mata Luffy melebar. Luffy perlahan memutar kepalanya dan menengok ke belakang untuk melihat siapa orang itu. Ketika Luffy berbalik, dia melihat seorang lelaki jangkung setinggi Luffy dengan rambut putih sebahu dan mata cokelat. Dia mengenakan kemeja kotak-kotak hitam dan putih dengan tiga kancing di bagian atas tidak dikancingkan, dan juga celana kargo hitam dan sepasang sepatu berujung baja warna hitam dengan mantel kapten berwarna merah dan emas yang menutupi bahunya dengan faksi yang mirip dengan Luffy. Terikat di sisi pinggangnya ada pedang dengan gagang emas dan sepasang sayap malaikat hitam yang merupakan pembatas pedang.
"Isaac," ucap Luffy ketika dia berbalik dan menatap pria itu dengan mata menyipit. Sekarang semua orang yang berada di dalam kafe berjalan ke luar untuk melihat dengan siapa Luffy berbicara. Ketika mereka sampai di luar, mereka melihat Luffy berdiri 20 kaki jauhnya dari seorang pria, yang jelas seorang bajak laut. "Apa yang kau lakukan di paradise?" Luffy bertanya pada pria itu.
"Banyak orang mencarimu, Lu," pria bernama Isaac itu menjawab sambil tersenyum. "Kegaduhan yang kau lakukan di Logue Town menjadi berita utama dunia dan menyebabkan banyak bajak laut mencarimu," ucap pria bernama Isaac, menyebabkan Luffy mengangkat alisnya. "Ada beberapa yang ingin membunuhmu dan ada juga yang ingin bergabung denganmu," tambah Isaac, menyebabkan ekspresi geli merayap di wajah Luffy sebelum dia berbicara.
"Dan tepatnya, apa yang kau lakukan di sini?" Luffy bertanya sambil menatap Isaac.
"Well, jika kau masih hidup setelah aku selesai denganmu, aku tidak akan punya masalah bila harus berada di bawah benderamu," kata Isaac. Setelah dia mengatakan itu, sayap malaikat berwarna hitam tumbuh keluar dari punggungnya, menyebabkan Luffy menyeringai sementara orang-orang yang menonton di dekat kafe melongo kaget. Sayapnya sangat besar dan terdapat kilauan kelabu. Di sepanjang bagian bawah sayap, semua orang dapat melihat pedang logam menggantikan bulu sayap. "Lagipula aku tidak bisa melayani seseorang yang lebih lemah dariku," ucap Isaac sambil menyeringai dan melenturkan sayapnya.
"Kupikir kita sudah mengetahui siapa yang lebih kuat dua tahun yang lalu," jawab Luffy ketika awan hujan di atas mereka mulai berputar-putar.
"Banyak yang telah berubah sejak saat itu," jawab Isaac dengan percaya diri. Luffy hendak mengatakan sesuatu tetapi sebelum dia bisa, suara Yosaku memotongnya.
"Big bro Luffy," panggil Yosaku menarik perhatian Luffy. "Siapa dia?" dia bertanya sambil menunjuk Isaac.
"Dia adalah Angel of Death, Franklin D. Isaac," kata Luffy dengan senyum lebar. "Dia pemakan Devil Fruit jenis Mythical Zoan. Type Manusia, Model: Archangel" ucap Luffy mengejutkan mereka.
"Apakah kau sudah selesai mengulur-ulur waktu untuk membentuk awan sialanmu," ucap Isaac, menyebabkan Luffy tertawa.
"Well, kalau kau yang aku lawan, aku harus melakukan ini dengan serius," ucap Luffy bersamaan dengan kilat petir menyala di langit, menyebabkan Isaac mengeluarkan pedangnya.
"Second Gear!" Luffy berteriak.
** Kembali ke Istana **
Seluruh kru bersama dengan Vivi dan beberapa pelayan masih berada di rumah sakit istana. Vivi telah menawarkan kamar untuk masing-masing kru, tetapi mereka semua menolaknya, mereka lebih nyaman tetap bersama. Raja dan Vivi telah kembali dari menjelaskan semua kejadian kepada rakyat di alun-alun beberapa menit yang lalu, dan terkejut karena Luffy masih belum kembali.
"Apakah kalian yakin Luffy akan baik-baik saja?" Vivi bertanya dengan suara khawatir.
"Tenang Vivi," ucap Nami sambil tersenyum dan berbaring di salah satu tempat tidur. "Luffy akan baik-baik saja. Aku ragu ada orang yang bisa mengalahkan Luffy di dunia ini," tambah Nami dengan percaya diri.
"Benar, pria itu adalah monster bertubuh manusia," tambah Usopp yang saat ini berbaring di tempat tidur dengan tubuh di penuhi perban.
"Yup, percayalah sedikit pada kapten. Dia adalah-" ucap Nojiko, tetapi sebelum dia bisa menyelesaikan kalimatnya, suara petir yang sangat keras menggelegar di seluruh negara Alabasta, dimana suara petir ini menyebabkan gempa bumi yang mengguncang seluruh pulau. Para kru Topi jerami bersama dengan semua orang di negara itu harus berusaha keras agar tidak terjatuh ke bawah.
"Apa yang sedang terjadi!?" Vivi berteriak / bertanya sambil memegang salah satu tempat tidur. Setelah 30 detik bergetar, semuanya kembali tenang.
"Itu Luffy," kata Zoro sambil membantu Chopper mengangkat Usopp dari lantai.
"Apa yang sedang dia lakukan," kata Vivi sambil memandang ke luar jendela yang di penuhi rintik hujan.
"Hanya ada 2 kemungkinan," kata Zoro menarik perhatian mereka semua. "Entah seseorang benar-benar membuatnya kesal, atau dia bertarung dengan seseorang yang jauh lebih kuat daripada Crocodile," ucap Zoro, menyebabkan semua orang menjadi sedikit khawatir pada kapten mereka. Nami dengan cepat menghilangkan pemikiran bahwa kaptennya akan kalah dari kepalanya, dan kemudian berbicara.
"Tidak!" ucap Nami dengan tegas sambil menaikkan volume suaranya. "Terlepas dari seberapa kuat musuhnya, Luffy pasti tidak akan kalah!" tambah Nami, menyebabkan keyakinan seluruh kru pada kapten mereka menguat.
"Nami benar," kata Sanji sambil menyalakan sebatang rokok. "Kita semua tahu Luffy, dan dia bukan seseorang yang akan kalah dalam pertarungan," tambahnya, sementara yang lain hanya mengangguk. Vivi bersama ayahnya dan beberapa pelayan kerajaan yang memandang para kru dari sudut ruangan tidak bisa percaya betapa percayanya kru ini pada kapten mereka.
"Mereka benar-benar setia kepada kapten mereka," bisik sang raja pada dirinya sendiri.