webnovel

Chapter 102

Vivi memimpin para topi Jerami berjalan menuju istana, mereka melewati banyak gang agar tidak menarik terlalu banyak perhatian. Ketika mereka sampai di istana, mereka mulai berjalan menaiki tangga besar menuju ke pintu utama kastil. Ketika mereka berjalan menaiki tangga, mereka melihat sosok berdiri di atas tangga menatap mereka.

Luffy bisa tahu siapa itu berkat observasi hakinya, tapi yang lain kesulitan melihat siapa sosok itu. Ketika mereka semakin dekat, Vivi mulai mengenali siapa yang berdiri di atas tangga. Senyum lebar muncul di wajahnya dan dia mulai berlari berlari menaiki tangga dengan air mata keluar dari matanya.

"AYAH!" Vivi berteriak sambil berlari ke arah ayahnya, menyebabkan para Topi Jerami tersenyum melihat reaksinya.

"Jadi itu sang raja," kata Sanji sambil mengeluarkan kepulan asap rokoknya.

"Yup," jawab Luffy santai.

"Kau kedengarannya tidak terlalu terkejut," komentar Nojiko sambil menatap Luffy.

"Aku sudah bertemu dengannya, jadi tidak ada yang perlu di kejutkan," ucap Luffy sambil mengangkat bahunya. Ketika mereka sampai di puncak tangga, mereka melihat ayah dan anak perempuan itu saling berpelukan hangat setelah tidak bertemu dengan satu sama lain dalam waktu yang lama.

Ketika kedua bangsawan itu menyadari kelompok yang berdiri di belakang mereka, mereka melepaskan pelukan satu sama lain dan segera menyapa mereka.

"Ayah, ini teman-temanku," kata Vivi sambil tersenyum ketika berbicara kepada ayahnya. "Ini Nami, Nojiko, Zoro, Usopp, Johnny, Yosaku, Sanji, dan ini adalah kapten mereka, Lu-," kata Vivi memperkenalkan kru pada ayahnya, sebelum dia memotongnya.

"Ya, aku sudah bertemu dengannya," ucap Cobra mengejutkan Vivi. "Dan senang bertemu dengan kalian semua. Aku berterima kasih dari lubuk hatiku untuk apa yang telah kalian lakukan untuk putriku," ucap Cobra sambil menundukkan kepalanya.

"Itu tidak masalah," kata Nami sambil sedikit terkejut melihat kenyataan bahwa seorang raja menundukkan kepalanya kepada mereka.

"Ayo," kata Raja sambil mengangkat kepalanya kembali. "Kalian semua pasti lelah, masuk dan istirahatlah, sementara dokter kami mengobati luka kalian," ucapnya sebelum memimpin rombongan itu masuk ke istana.

Ketika mereka masuk ke dalam, dua bangsawan itu membawa mereka ke sebuah ruangan yang terdapat banyak tempat tidur. Luffy berhipotesis bahwa ini adalah area rumah sakit kastil. "Dokter kami akan merawat luka kalian dan koki kami akan menyiapkan pesta besar sebagai ucapan terima kasih atas banMr. kalian pada negara kami," ucap sang raja.

"Mari kita menunda pesta itu selama beberapa hari dan memastikan semua orang sudah sembuh terlebih dahulu," ucap Luffy, sementara krunya mengangguk dan duduk di tempat tidur yang berbeda. "Dan selain itu, kalian berdua masih memiliki tugas yang perlu di lakukan," tambah Luffy menyebabkan mereka berdua mengangkat alis pada Luffy.

"Apa maksudmu?" Vivi bertanya sambil memiringkan kepalanya ke samping.

"Rakyatmu yang ada di Plaza. Beri tahu mereka apa yang sebenarnya terjadi di sini," jawab Luffy, menyebabkan ekspresi sadar melintas di wajah mereka.

"Kau benar," ucap Vivi sambil tersenyum. "Dan kami bisa memberi tahu mereka semua tentang kalian," katanya sambil tersenyum.

"Sebenarnya Vivi, itu bukan ide yang bagus," kata Sanji sementara Straw Hat yang lain juga mengangguk.

"Sebenarnya," kata Luffy menarik perhatian mereka semua. "Itu ide yang bagus," ucap Luffy mengejutkan semua krunya.

"Tapi Luffy, bukankah itu akan membuat kelompok kita menjadi pusat perhatian?" Nojiko bertanya dengan suara bingung.

"Ketika aku mengajak kalian untuk bergabung dengan kru ku, bukankah aku sudah mengatakan, bahwa aku akan mengguncang dunia ini," katanya dengan nada kritis. "Aku tidak punya niat untuk mengguncang dunia dari balik layar," tambah Luffy, menyebabkan Zoro dan Nojiko tersenyum sementara Nami, Usopp, dan Chopper merajuk di sudut ruangan.

"Aku akan memastikan semua orang tahu," kata Vivi sambil tersenyum.

"Bagus, sekarang jika tidak ada urusan lain, aku harus pergi karena ada urusan yang harus aku datangi," ucap Luffy sebelum dia berbalik dan memandangi krunya." Johnny, Yosaku, ikut aku. Aku punya pekerjaan untuk kalian, " panggil Luffy, mereka berdua mengangguk dan kemudian berjalan ke arah Luffy.

"Aku akan kembali sekitar satu jam lagi," kata Luffy kepada krunya, dimana kru nya memberi jawaban dengan menganggukkan kepala.

Kemudian Luffy berbalik dan pergi dengan Johnny serta Yosaku tepat di belakangnya. Mereka bertiga keluar dari ruangan rumah sakit dan pergi ke luar, setelah sampai di luar Luffy memanggil awannya untuk mereka naiki. Berkat hujan yang turun, kelembaban di udara sangat melimpah, jadi Luffy tidak perlu khawatir awannya menyusut atau hancur di perjalanan. Ketika awan itu tiba, Luffy memandangi duo bounty hunter dan berbicara, "Naiklah," katanya sambil melompat ke awan.

"Aye, kapten!" jawab keduanya secara bersamaan, kemudian mereka melompat ke awan bersama Luffy. Ketika mereka naik ke awan, Luffy membentuk dua kursi di awan untuk mereka duduki, tetapi yang aneh dengan kursi ini adalah bahwa alih-alih menghadap ke depan, kursi mereka menghadap Luffy.

Dua mantan bounty hunter itu tidak mempertanyakannya, sebaliknya, mereka tetap duduk dan mempercayai Luffy. Awan itu kemudian mulai terbang dan melesat ke arah Spider's Cafe. Ketika awan itu terbang sekitar 900 meter di atas tanah, Luffy melambatkan kecepatan menjadi sekitar 120 kmph, dan mulai berbicara dengan dua pria di depannya.

"Sekarang aku ingin kalian berdua mendengarkan apa yang kukatakan dengan serius," ucap Luffy dengan nada serius untuk mendapatkan perhatian penuh mereka. "Aku akan mengajukan tawaran untuk kalian berdua, di mana kalian bisa menolaknya jika kalian tidak mau," tambah Luffy, membuat bingung kedua orang di depannya.

"Tawaran macam apa?" Johnny bertanya dengan alis terangkat.

"Tawaran pekerjaan," kata Luffy mengejutkan mereka. Mereka berdua benar-benar bingung dengan ini. Mereka merasa bahwa mereka sudah memiliki pekerjaan yaitu menjadi kru Luffy, di mana mereka benar tentang itu.

"Seperti yang kalian tahu, aku akan memulai organisasi underground," ucap Luffy, dan mereka mengangguk, menandakan mereka mengerti. "Bagus, organisasi ini akan memiliki jangkauan ke seluruh dunia. Sekarang seperti yang kalian tahu seluruh kru ku berasal dari East Blue, termasuk aku," ucap Luffy, menyebabkan mereka mengangguk sekali lagi.

"Kita memiliki keluarga di sana dan orang-orang yang kita sayangi. Itulah sebabnya aku membutuhkan seseorang yang dapat aku percayai untuk mengawasi operasi organisasi ku di East Blue," ucap Luffy, menyebabkan mereka menyadari pekerjaan apa yang dia tawarkan kepada mereka.

"Jadi, kau ingin kami kembali ke East Blue dan menjalankan operasimu di East Blue" Yosaku bertanya.

"Itu benar," kata Luffy. "Aku tidak hanya mempercayai kalian berdua, tapi kalian juga dari East Blue. Jadi, kalian pasti sudah akrab dengan daerah itu," kata Luffy membuat mereka mengangguk.

"Apakah kalian menerimanya?" Luffy bertanya sambil melihat mereka. Mereka berdua saling memandang untuk beberapa saat dan tidak mengatakan apa-apa. Seolah-olah mereka sedang berbicara dalam diam dengan satu sama lain. Setelah dua menit hening, keduanya menatap Luffy dan berbicara.

"Kami menerimanya!" ucap mereka berdua, menyebabkan Luffy tersenyum lebar.

"Bagus!" ucap Luffy, kemudian dia mengeluarkan tiga gelas dan menuangkan wiski ke dalamnya lalu menyerahkan dua gelas itu kepada dua mantan Bounty hunter di depannya.

"Bersulang untuk peluang baru," kata Luffy sambil mengetukkan gelasnya dengan gelas Johnny dan Yosaku. "Sekarang, mari kita bicara bisnis," ucap Luffy dengan serius.

"Apa sebenarnya yang akan kami lakukan di East Blue?" Johnny bertanya sambil menyesap wiskinya.

"Aku akan menjelaskan itu di depan anggota lain, aku tidak ingin menjelaskannya 2 kali," ucap Luffy, membuat mereka berdua mengangguk. "Ketika kalian sampai di East Blue, kalian perlu menemukan tempat yang cocok untuk mendirikan markas operasi utama," ucap Luffy.

"Di mana kami bisa menemukan tempat seperti itu?" Yosaku bertanya, tidak mengetahui tempat yang cocok untuk dijadikan sebagai markas utama di pulau asal mereka.

"Mungkin di ke Kepulauan Conomi, tempat asal Nami," jawab Luffy, membingungkan mereka.

"Bukankah kau ingin kami menjauh dari keluarga anggota kru?" Johnny bertanya dengan nada bingung.

"Benar, tapi selama kau tidak ikut campur dalam urusan Desa Cocoyasi, aku pikir tidak akan ada yang keberatan," ucap Luffy membuat mereka mengangguk pelan. "Kalian bisa mengambil alih tempat di mana markas Arlong berada, ia memiliki pelabuhan kecil dan segalanya. Ditambah lagi, aku memiliki firasat penduduk desa akan menyambut kalian dengan tangan terbuka," ucap Luffy.

"Dan kita juga bisa memberi mereka perlindungan," tambah Yosaku pada apa yang dikatakan Luffy.

"Tepat sekali," kata Luffy sambil tersenyum. "Namun, bila aku mendengar salah satu dari orang-orang kalian menyebabkan masalah ... akan ada hukuman berat yang akan kuberikan," ucap Luffy dengan dingin, menakuti kedua mantan Bounty hunter tersebut.

"Kami akan memastikan mereka tidak macam-macam," jawab Johnny dengan suara yang sedikit takut.

"Bagus, tapi aku ingin memastikan mereka semua tahu bahwa kalian berdualah pemimpin mereka," kata Luffy sebelum menyesap minumannya. "Jadi, aku akan memberimu kekuatan tambahan," tambah Luffy, membuat mereka berdua mengangkat alis.

"Dan bagaimana kita akan melakukan itu?" Yosaku bertanya.

"Sederhana," jawab Luffy sambil tersenyum. "Dengan ini," kata Luffy sambil melambaikan tangannya di depan mereka, menyebabkan sesuatu muncul dari dalam awan.

Ketika mereka melihat ke bawah, mereka melihat sebuah peti yang sangat familiar muncul dari awan, menyebabkan mereka berdua menyadari bagaimana Luffy akan memberi mereka kekuatan tambahan.

"Nah, siapa yang mau Devil Fruit?" Luffy bertanya sambil tersenyum. Johnny dan Yosaku saling memandang selama beberapa detik sebelum Johnny berbicara lebih dulu.

"Tidak, aku tidak perlu," jawab Johnny, menyebabkan Luffy mengangkat alisnya.

"Aku akan mengambil satu kalau begitu," Jawab Yosaku, Luffy kemudian meraih ke dalam peti dan menggali-gali sedikit sebelum dia mengeluarkan 1 Devil Fruit. Buah itu berwarna abu-abu dengan corak pusaran dan berbentuk seperti apel.

"Ini," kata Luffy sambil menyerahkan buah itu kepada Yosaku. "Itu adalah Sickle-Sickle Fruit," kata Luffy, dan Yosaku mengambil buah darinya.

(Sickle-Sickle devil fruit muncul di non canon Arc, tepatnya Warship Island Arc, dan pemakannya adalah Eric)

"Apa kekuatannya?" Yosaku bertanya.

"Ini adalah Devil Fruit jenis Paramecia yang memberi pemakannya kuku panjang dan tajam yang bisa mereka gunakan untuk membuat pedang angin yang tajam," ucap Luffy, menyebabkan mata mereka melebar.

"Dikatakan bahwa ketajaman angin yang diciptakan oleh buah iblis ini setajam meito (pedang terkenal). ketajamannya dapat memotong anggota tubuh seseorang seperti pisau memotong mentega," ucap Luffy sambil menutup peti dan memasukaannya kembali ke awan.

"Makanlah," kata Johnny, terdengar sedikit bersemangat untuk melihat apa yang terjadi ketika seseorang memakan Devil Fruit. Yosaku memandangi Johnny dan Luffy sebelum dia mulai mengarahkan Devil Fruit itu ke mulutnya.

"Berhati-hatilah, Devil Fruit terkenal memiliki ..." kata Luffy sambil melamun dan melihat Yosaku sudah menggigit buah itu. "... rasa tidak enak," Luffy menyelesaikan. Tepat ketika dia mengatakan itu wajah Yosaku berubah menjadi suram, menyebabkan Johnny dan Luffy sedikit merasakan jijik.

Yosaku menguatkan dirinya saat merasakan rasa menjijikan di mulutnya, kemudian menelan buah itu dan menghembuskan nafas lega. Luffy dengan cepat mengisi gelasnya dengan wiski kemudian segera memberikannya kepada Yosaku, sehingga dia bisa menghilangkan rasa menjijikan itu dari mulutnya.

"Well, bagaimana perasaanmu," Johnny bertanya karena dia tidak melihat perubahan signifikan pada sahabatnya.

"Sebenarnya tidak ada yang berbeda," kata Yosaku ketika dia mulai memeriksa dirinya sendiri.

"Mungkin kau harus memakan seluruh buahnya," Johnny menyarankan.

"Itu tidak perlu," kata Luffy menarik perhatian mereka. "Satu gigitan saja sudah cukup," tambahnya sebelum menyesap minumannya. "Tunggulah beberapa jam, kau akan melihat perbedaannya," ucap Luffy, menyebabkan mereka mengangguk.

"Sekarang, salah satu hal yang organisasi ku akan lakukan adalah memproduksi dan mendistribusikan obat-obatan," ucap Luffy, menyebabkan mereka berdua mengangguk, mengerti bahwa ada untung yang bisa didapat dari bisnis itu.

"Kalian tidak akan menjual obat apa pun di East Blue; apakah aku sudah mengatakannya dengan jelas?" ucap Luffy dengan serius, menyebabkan mantan bounty hunter itu menganggukkan kepala mereka dengan cepat.

"Jika kau tidak keberatan, aku ingin bertanya, mengapa?" Yosaku bertanya dengan hati-hati.

"Kita tidak akan menjual obat-obatan (legal + ilegal) kepada warga sipil biasa," ucap Luffy, mengejutkan mereka berdua. "Kita hanya akan menjualnya kepada yang kaya dan berkuasa. Para bangsawan, Raja dan Ratu suatu negara. Mereka cenderung membeli dalam jumlah yang lebih besar daripada orang-orang biasa," katanya menyebabkan mereka berdua menganggukkan kepala mereka, menunjukkan bahwa mereka mengerti.

"Oh, aku mengerti sekarang," kata Johnny sambil mengangguk.

"Ya, aku juga," Yosaku menambahkan.

"Bagus," kata Luffy sambil berdiri dan awan mulai melambat. "Kita sampai," ucap Luffy, menyebabkan dua mantan bounty hunter itu berdiri juga. Awan berhenti total tepat di atas kafe sebelum mulai turun ke permukaan.

Ketika awan berada sekitar 1 meter di atas tanah, Luffy dan dua pemimpin baru markas operasi East Blue melompat dari awan dan mulai berjalan di dalam kafe dengan Luffy memimpin di depan.