webnovel

Three Words, Eight Letters, If I Say It, will I Be Yours?

"Teruntukmu, D. Hai apa kabar? semoga kau selalu bahagia, ya. Aku di sini selalu menantimu. Apa kau tahu itu? aku rasa kau tidak tahu. Ya, aku memang bodoh karena tidak memberitahumu bahwa aku jatuh cinta padamu. Tapi jujur saja, aku tidak punya keberanian untuk itu. Aku terlalu takut jika nantinya akan mendapat penolakan darimu. Jadi, apa yang harus aku lakukan? menunggu atau beralih dengan yang lain. Jika aku memilih untuk membuang perasaan ini, itu sama saja aku menyerah, bukan? tapi apa aku harus menjadi perempuan jahat yang harus merebut kekasih seseorang? apa aku sanggup melakukan semua itu? jika seandainya aku berhasil pun, apa kau mau hidup bersamaku?" "Apa kita tidak bisa bersama untuk selama-lamanya?" Hannah, perempuan yang malang. Selama bertahun-tahun, dia memendam perasaan suka terhadap sahabatnya sendiri, Dylan. Tanpa dia tahu, sebenarnya Dylan juga sudah menyukai perempuan. Tapi bukan dia. Karena Dylan menyatakan cinta pada perempuan lain, Hannah sakit hati. Sepanjang malam dia menangis karena tidak bisa bersama Dylan menjadi sepasang kekasih. Selama bertahun-tahun Hannah terjebak dalam hubungan satu arah. Mungkinkah rasa sakit Hannah akan bisa tergantikan dengan kebahagiaan nantinya? Akankah semesta mendatangkan orang lain dalam kisah cinta Hannah? Karena sejatinya, Hannah sudah sangat tersiksa dengan semua ini. Hannah ingin merasakan kebahagiaan yang belum pernah dia rasakan dengan jatuh cinta pada orang lain. Hannah ingin bisa tertawa bahagia kedepannya.

pilosopobara · Urbano
Classificações insuficientes
20 Chs

Akhir?

"Bahagialah selalu. Agar aku bisa melihat senyumu yang indah itu."

"karena pada akhirnya aku sadar, kau tidak ditakdirkan untukku. Karena pada akhirnya aku sadar, cintamu hanyalah untuknya seorang."

"Untuk sahabat terbaikku, Dylan Sebastian Bruce. Hari ini, aku sengaja menuliskan isi hatiku pada secarik kertas yang sudah usang. Apa kau masih bisa membaca untuk melihat tulisan yang ada di atasnya. Karena jujur, setelah kau membaca surat ini, kau bisa tahu perasaanku yang sebenarnya. Tapi dari pada menunggu lama, aku mulai saja, ya. Dylan, aku mencintaimu. Apa kau sudah ada perasaan yang sama denganku? Atau kau masih setia bersama Anabelle. Harus sampai kapan aku harus menunggumu untuk sadar bahwa aku juga mencintaimu. Bukan Anabelle saja. Aku. Juga. Sangat mencintaimu.

"Jujur, sejak awal pertemuan kita aku sudah menaruh hati padamu, Ann. Aku sudah sangat mencintaimu. Bukankah itu keren?"

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com