webnovel

this side character doesnt need any survival skills

Benar, karakter sampingan sepertiku tidak perlu sibuk-sibuk mengurus kehidupan kesana kemari. Biarkan fl dan ml kesayanganku itu hidup dengan caranya sendiri. Sementara itu, aku akan menikmati kehidupan ini sebaik mungkin. Tidak ada hal buruk yang akan terjadi, kan?

fathknow · Fantasia
Classificações insuficientes
9 Chs

1-Oho, another dump truck

Sungguh tidak estetik, bagaimana mungkin aku pergi ke isekai dengan menaiki truk sampah ini? Bukankah seharusnya aku ditabrak dengan mengenaskan lalu mati dan terbang ke isekai? 

"Euhm, permisi. Kapan kita sampai?" aku bertanya sekaligus mencoba untuk menghancurkan atmosfer sunyi dan sepi ini.

 

"Oh, benar. Aku melamun, sekarang kita dimana ya? Waduu, ini mengerikan, aku lupa untuk menurunkanmu ditempat yang benar. Ah sialan, sudah kuduga pekerjaan ini tidak cocok untukku" 

Truk sampah yang memberikanku tumpangan tadi tiba-tiba berhenti, lalu pak sopir tadi turun dari truk dan berjalan ke arah pintu tempatku duduk. 

"Silakan turun, nona. Kita sudah sampai" ujarnya santai sambil membuka pintu truk untukku, bahkan tangannya sudah siap menyambutku untuk membantuku turun. 

"Tidak, tidak, bukankah anda bilang anda lupa menurunkanku di tempat yang benar? Kenapa saya malah diturunkan di tempat ini?" aku bertanya curiga. Dari awal aku sudah curiga bahwa ini adalah hal yang aneh, namun nampaknya keadaan semakin kacau.

 

"Ah itu benar, namun tidak masalah sama sekali. Kita masih berada dalam timeline dan universe yang sama. Anda tidak perlu merasa khawatir nona, semuanya akan baik-baik saja, seharusnya" lanjut pak sopir itu santai sambil tersenyum tipis layaknya gentleman. 

"Ck, toh tidak masalah. Kehidupan pertamaku juga sudah mencapai akhirnya, aku tidak bisa kembali lagi bukan? Ya sudah, terima kasih sudah mengantarkan saya, pak. Untuk kedepannya tolong lebih berhati-hati lagi" sahutku yang akhirnya pasrah dan menerima keadaan saja. 

"Haha, tentu saja nona. Semoga anda bisa menjalani kehidupan kali ini dengan baik dan penuh kebahagiaan."

***

"Nona, apakah nona sudah bangun?" 

Beriringan dengan suara lembut tersebut, perlahan-lahan aku membuka mataku. Langit-langit tinggi dengan ornamen yang mewah, terang berkat cahaya matahari yang datang lewat jendela ruangan. 

"Ah benar. Aku sudah bangun, Lien."

Faye Celeste Seraphine, itu adalah namaku di kehidupan kedua ini. Sesaat setelah membuka mataku, sekelebat ingatan muncul dan berputar di kepalaku, memberitahu identitas dan ingatanku tentang Faye, seorang karakter sampingan dalam novel romansa 'BLUE SAPPHIRE'.

Tapi, siapakah Faye Celeste Seraphine ini? Aku yakin, aku tidak pernah membaca namanya di dalam novel itu? bahkan untuk wajahnya sendiri, aku juga yakin aku tidak pernah melihatnya dalam fanart novelnya. 

Haha, apakah ini karena aku diantarkan ke tempat yang salah? 

Well, siapa yang peduli. Faye kaya, cantik, pintar, keluarga yang baik, kehidupan yang baik, bahkan tidak ada masalah besar yang perlu mengorbankan nyawa dalam ingatannya. Bukankah ini adalah kehidupan yang paling aman sejauh ini?

"Nona, apa yang sedang nona lamunkan? Anda akan terlambat untuk sarapan, nona" ujar Fien, maid pribadiku membuyarkan lamunanku. 

"Ck, aku tidak seterlambat itu kok, ayah akan memaafkanku walau ibu akan memukulku. Sudahlah, aku pergi dulu ya. Jangan lupa untuk sarapan juga, Fien."

Benar, seperti kata pak sopir. Tidak ada yang perlu aku takutkan. Aku hanya perlu menjalaninya dengan baik dan penuh kebahagiaan.

Itulah yang aku pikirkan dua minggu yang lalu.

Sialan, tumpukan-tumpukan dokumen ini benar-benar tidak ada habisnya? Apakah ini adalah akhir dari permulaan kehidupan keduaku??

Aku tidak tahu bahwa anak kedua dan satu-satunya anak gadis juga akan disuruh bekerja keras seperti ini. Aku bahkan sudah tidak yakin lagi berapa jam yang telah aku lalui tanpa beranjak dari kursi kerja ini.

Seseorang tolong aku... .

TOK TOK...

"Nona, Marquis memanggil anda ke ruangannya" ungkap Harley, kepala pelayan keluarga Seraphine.

"Tiba-tiba? Untuk apa? Apakah aku melakukan kesalahan?" Seketika aku berdiri, cukup khawatir karena ayah ketat jika itu menyangkut masalah pekerjaan.

"Saya tidak yakin, nona. Tapi saya pikir itu bukanlah hal buruk."

"Huh? Kau pun sampai bilang begitu? Apa yang sebenarnya terjadi?"

Lupakan tentang tumpukan-tumpukan kertas itu, Marquis yang memanggilku secara tiba-tiba terdengar lebih menakutkan. Aku tahu semua alur dalam novel ini, namun aku tidak yakin dengan identitas baru dan orang-orang baru disekitarku ini. 

Marquis Seraphine, sejauh ini dia adalah ayah penyayang dan lembut namun tegas dan bijaksana dalam masalah pekerjaan. Jadi, cukup sulit untuk mengetahui isi hatinya. Aku perlu memastikan suasananya dahulu untuk mempersiapkan diriku. 

"Euhm, aku datang, Ayah" aku menyapa ayah begitu sampai di ruangannya. 

"Oh, duduklah, Faye. Aku ingin memperkenalkan seseorang kepadamu" lanjut Marquis tanpa basa-basi. 

Aku segera duduk di sebelah ayah, lalu menemukan seorang pria dengan rambut blonde elegan dan mata emas yang berkilau di hadapanku. Tubuhnya tegak dan bahunya lebar, hmm siapakah makhluk indah di depanku ini? 

"Faye, perkenalkan ini adalah Duke Muda Jacques Wien Zephyr. partner bisnis untukmu."

"Oh begit--, tunggu-tunggu siapa? Jacques? Duke Muda nan dingin dan berhati kejam ituuuu??!!" 

PLAKK...

"Bodoh, beraninya kau tidak sopan pada Duke Zephyr. Cepat minta maaf."

Pukulan sayang ini, sejak kapan ibu berada di ruangan ini. Bagaimana mungkin dia tega memukul anak gadisnya dihadapan orang seperti ini. Sudah kuduga, ibu tidak menyayangiku. 

"Ah, mohon maafkan saya Duke, saya mengingau dan bicara omong kosong. Mohon maafkan saya, Duke" aku pun meminta maaf dengan tulus. 

***

Sungguh ini diluar dugaan dan diluar genggamanku, bagaimana mungkin ada Zephyr disini? Bukankah alurnya novelnya sudah dimulai? Kenapa makhluk itu ada disini? Setahuku tidak ada scene tentangnya bersama keluarga Seraphine, atau ini adalah scene yang tidak disebutkan dalam novelnya?

Padahal aku pikir aku sudah menemukan kehidupan yang lebih damai walau sibuk dengan pekerjaan. Tapi, siapa sangka aku terlibat bersama dengan Second male lead sekaligus villain utama novel ini sesaat setelah aku datang.

"Ini membuatku gila" ujarku sambil menghembuskan napas panjang. Akh, energiku terserap habis. 

"Tentu, aku pun akan gila dalam situasi seperti itu" lihatlah siapa ini? Ravienne Seraphine, adik bungsuku, si pengacau.

"Kenapa kau ada disini? Bukankah ini jadwalmu untuk berlatih ilmu pedang?" tanyaku sambil melototinya.

Makhluk kecil ini, dia sering bolos dan bersembunyi di ruanganku. Tidur di sofa dengan sepatu, baju yang penuh keringat dan menyetuh cemilanku dengan tangan kotornya. 

"Huh? Zach sudah mengizinkanku, sekarang gilirannya Victor" jawabnya santai dan meneruskan waktu santainya. "Ah, kakak. Apa dengan begitu kau juga akan menikah dengan Duke itu? Kau kan sudah, kakak harus menerimanya, aku kasian melihatmu yang tidak memiliki kekasih selama ini" 

Ah tiba-tiba tekanan darahku meningkat, anak ini, aku ingin mencekik lehernya. Faye memang sudah dalam umur yang tepat untuk menikah, namun benar kata Ravi, Faye tidak memiliki satupun kekasih dalam hidupnya. Faye yang malang, aku langsung dapat mengerti perasaannya. 

"Aku akan menikah, suatu saat, tapi tidak dengan Duke Zephyr. Tidak akan pernah, aku bahkan tidak ingin terlibat dengannya." Sahutku penuh dengan emosi. 

"Ih kenapa sih? Kan aku cuma bertanya."

TOK TOK..

Nah, apalagi ini?

"Ah pintunya terkunci, Faye apa kau ada didalam? Apa kau melihat Ravi, iblis kecil itu kabur lagi."

Ternyata begitu. Haha, karma datang tepat pada waktunya. Lihatlah wajah Ravi yang dipenuhi ketakutan itu, tubuhnya bahkan menggigil padahal tidak ada angin tidak ada hujan. 

"Kakak, aku tidak tahu kalau pintunya terkunci, sebentar aku akan membukanya" sahutku sambil memasang wajah penuh rasa puas. 

Saat aku berjalan menuju pintu, Ravi menarik lengan bajuku. Sambil menatapku penuh harap, dia menggeleng perlahan dalam diam. Memohon padaku untuk menyelamatkannya. 

Namun Ravi, tidak ada yang bisa aku lakukan untukmu saat ini. 

KLEK...

"Oh, ternyata ada di dalam. Kenapa mengunci pintunya?" tanya Zach, kakak tertuaku begitu pintunya terbuka.

KYAAA, kakakku yang satu ini benar-benar tampan. 100 untuk wajahnya. 

"Aku tidak menguncinya. Ah, Ravi apa kau yang menguncinya?" ujarku sambil memasang wajah polos tidak bersalah dan mencuri pandang ke arah Ravi yang bersembunyi di balik sofa.

"Sudah kuduga dia ada disini. Ah, merepotkan. Aku akan membawanya, teruskan kerja kerasmu, Faye."

"Tentu, kakak." 

HAHAHA, lihatlah wajah Ravi, matanya sembab karena sibuk menahan tangisnya. Meronta-ronta dan mencoba melepaskan diri dari Zach tidak akan membantunya kabur.

Ravi yang malang, aku merasa sedikit bersalah, tapi itu tidak masalah, aku akan mengajaknya jalan-jalan ke kota nanti. 

Benar, pergi keluar dan menghirup udara segar akan menghanyutkan rasa kesal dan lelah ini. Aku baru saja mendapatkan kehidupan baruku, aku tidak akan melepaskannya begitu saja.

Duke Zephyr, lihatlah nanti, aku akan menyelesaikan bisnisnya tanpa meninggalkan satupun jejak bersamamu. Karena itu kau tidak perlu repot mengamuk atas hal apapun nantinya.