Bab 89.
Mobil memasuki halaman parkir di samping kandang sapi. Begitu pintu mobil terbuka, perutku semakin menjadi-jadi mualnya dan ...
Huekkkk ... hueekkk ... keluarlah semua isi perutku. Sinta yang kaget, langsung memegangi tangan dan memijat tengkuk ini. Ia mengeluarkan tissu dan minyak angin dari dalam tasnya. Lalu mengoleskan ke belakang tengkuk serta perutku.
"Ibu tak sarapan tadi pagi, ya?" bisiknya, takut terdengar oleh Bang Ben.
"Enggak! Ibu cuma minum teh aja!" sahutku.
"Pantasanlah jadi masuk angin! Mana udara dingin, kena AC mobil lagi," cicitnya.
Setelah agak mendingan, Sinta membawaku duduk di bangku yang tersedia untuk pengunjung yang datang.
********
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com