webnovel

Sebuah Hubungan

Kerja sama mereka berdua terlihat cukup baik untuk menahan serangan yang datang dari iblis tersebut berkali-kali, tapi tetap saja mereka terpojok karena cukup sulit untuk membalas serangan iblis api.

Si buta segera berduel dengan iblis api, pertarungan yang sengit namun didominasi oleh iblis api, bahkan terlihat banyak luka bakar pada tubuh si buta. Luka-luka itu segeraembuatnya mundur.

Lalu dengan segera, Si pemuda tadi mengincar leher si iblis dengan pedangnya. Ia berhasil mengenainya, namun Ia tak berhasil memenggal kepala iblis tersebut, sangat mengejutkannya lagi, pedang tipis miliknya patah.

"Sial, bajingan, babi. itu pedang yang mahal, dasar iblis bangsat." Walau Ia mengumpat keras, Ia masih dapat berpikir jernih dan segera mundur dari jangkauan serang iblis api.

"Hei bocah feminim, Ucapan yang tak bermoral." Si buta mengomentari perkataan si bocah feminim dengan nada yang tak suka

"Diamlah buta, namaku Henzar. Dan lagipula, bagaimana kau dapat melihat penampilanku hah?!"

"Itu mudah, mataku tak pernah buta. Dan jangan panggil aku buta, namaku Roland."

Selagi mereka bibicarasekali lagi mereka dikejutkan oleh serangan iblis api yang kembali menggila, ia mulai menghancurkan bangunan yang ada di sekitar, untungnya orang-orang di perkampungan kumuh sudah kabur.

Namun, jika mereka matipun, mereka hanyalah orang miskin yang sebenarnya merugikan pemerintahan kota dan Kerajaan, bagi mereka berdua, mempedulikan hal semacam itu sangatlah tak berguna.

Kini, mereka hanya mengkhawatirkan hidup mereka saja, iblis itu menerjang kearah mereka, kecepatan dan daya hancurnya meningkat drastis.

Mereka segera kabur dan menjauh dengan arah yang berlawanan, namun ada seperti sebuah energi yang menahan dan terasa seperti menarik mereka menuju iblis itu.

Energi sihir yang berkobar dari tubuhnya begitu menggelora, membuat Roland dan Henzar merasakan tekanan yang dahsyat. Mereka berdua hampir saja pingsan sebelum sebuah hal secara tiba-tiba terjadi.

Energi sihir iblis itu melemah, mereka berdua tak menyia-nyiakan kesempatan itu dan kembali menjaga jarak, itu terjadi sangat tiba-tiba, membuat mereka penasaran dengan apa yang terjadi.

Tak lama berselang, sesuatu menjawab pertanyaan mereka, seseorang jatuh dari atas dan membelah iblis tersebut menjadi 2 bagian dari kepala hingga selangkangan.

Api pada tubuh iblis itu pun padam, dan akhirnya mereka melihat wajah yang pernah mereka lihat, mereka cukup terkejut dan bingung, Ia membelah iblis tersebut dengan mudah tanpa kesulitan, padahal mereka sudah berusaha keras tanpa menghasilkan luka sedikitpun.

Mengejutkan bagi mereka, seorang bocah berusia 17 tahun, telah mencapai ranah master, dan memiliki kekuatan yang berada diatas mereka pada saat yang bersamaan. Sebuah entitas yang pantas disebut dengan jenius sejati.

"Hai, siapa nama kalian? Henzar dan Ronald bukan? maaf aku mencuri serangan terakhir, aku sangat bersyukur Ia sudah dilemahkan oleh Jirout."

Seseorang kembali keluar dari kegelapan, seseorang ahli tingkat atas yang berpenampilan seperti seorang pengemis jalanan.

Mereka semua menyadarinya, hanya tersisa 4 orang dari 10 orang dari regu pembersihan, dan mereka mengamati sekitar, hanya mayat yang berada di sekitar tempat itu, tempat pembantaian massal yang penuh darah.

Suasana menjadi serius, mereka menyadari sesuatu.

Jirout segera mengambil inisiatif untuk bicara. "Kita harus melaporkan ini pada walikota, tapi seharusnya para penjaga akan datang sebentar lagi."

Mereka mengangguk, menyepakati sebuah hal hanya dengan kontak mata, tak tahu apa yang mereka sepakati untuk hal itu.

***

"Kami sudah menyelidikinya, ini adalah kasus provokasi dari iblis tersebut, sepertinya mereka memprovokasi para orang miskin di perkampungan kumuh, untungnya para orang miskin itu bodoh, mereka malah membawa kalian menuju kapten iblis tersebut, kalian berhasil membunuh dan menyelesaikan kasus ini, untuk itu aku berterima kasih sekaligus meminta maaf atas kejadian ini."

Ia membungkuk, lalu mengeluarkan 4 kantung uang yang masing-masing berisi 100 koin hitam yang setara 1000 koin emas.

"Aku sangat berterima kasih atas kerja keras kalian, dan maaf karena memberi informasi yang salah tentang misi kali ini, aku sangat menyesal mengakibatkan banyak kematian hanya karena kesalahan informasi."

Ia menunduk sekali lagi, wajahnya menunjukkan wajah penyesalan, White menyukai orang-orang seperti walikota ini, orang yang baik hati dan rendah hati, tak memiliki kesombongan di hatinya, menggunakan jabatan dan kekuasaannya untuk melakukan tugasnya dengan baik.

"Tak masalah tuan, kami hanya tentara bayaran yang melakukan apapun demi uang, asal anda memiliki uang, kami tak memiliki permasalahan lain."

Yang lainnya pun segera mengiyakan perkataan White agar sang Walikota tidak terlalu merasa bersalah, dan mereka mendapatkan uang kompensasi yang lumayan atas hal tersebut.

Terlebih lagi Henzar yang juga mendapat kompensasi tambahan atas pedangnya, kini Ia mengubah senjatanya menjadi tombak, sangat berbeda dari yang sebelumnya.

Mereka pun akhirnya menyelesaikan tugas dengan bahagia, tapi mereka tak mendapat sebuah ketenangan.

"Kita akan terbagi menjadi 2 kelompok sesuai tujuan yang sama, aku dan Roland akan pergi kearah utara, sedangan White dan Henzar berencana pergi kearah timur."

"Beginilah jika kita terlibat dengan suatu hal. Yah, mari kita berpisah di tempat ini, cih bangsat, untung saja aku mendapatkan ganti rugi."

Awalnya mereka memang tak memiliki hubungan sama sekali, namun setelah berbagi rahasia kecil, mereka akhirnya memutuskan hak seperti ini untuk menjaga keselamatan diri mereka dari iblis yang kejam.

Karena berdasarkan penjelasan Henzar dan Ronald, kemungkinan besar para iblis sudah menyebar di seluruh wilayah benua tengah dan sedang menyiapkan sesuatu yang besar.

Bagi White, ini adalah sebuah awal dari perjalanannya yang sebenarnya, menghadapi kehancuran sekali lagi dari perlawanan melawan iblis.