webnovel

Perubahan

Masa - masa SMP adalah masa - masa yang sangat berpengaruh dalam kehidupanku semua hal yang baru sampai hal yang buruk telah ku jalani disini dan benar apa kata oran tua hari ini bahwa masa SMP adalah masa yang paling was - was begitu juga bagi Pallad, pada saat aku memulai duduk di bangku kelas 8 semua perubahan dan pengalaman baru menghampiriku pada saat itu aku sedang melakukan aktivitas presentasi IPA di lab aku bersama teman teman ku berniat untuk datang lebih dahulu dan pada saat kami datang teman ku menuju kearah kamar mandi dan membawa tas kecil karena rasa penasaran aku pergi ke kamar mandi dan ternyata aku salah mengikuti teman - temanku, mereka merokok di kamar mandi sekolah yang bersebelahan di LAB IPA di sekolahku pada saat itu karena dulu aku bisa dibilang memiliki sifat Nolife yang akut tapi aku memiliki sahabat yang layak nya seperti film - film di Crows Zero setelah melihat itu aku disuruh masuk oleh temenku sebut saja pran dia menyuruhku untuk mencoba rokok dengan rasa setengah - setengah aku mulai mengambil rokok itu dan pran menyalakan krek api gas ke arah ku, tak lama kemudian aku melihat Pallad di depan pintu kamar mandi seketika Pallad menghilang dan entah kemana, aku bingung pergi kemana nya Pallad pada saat itu tapi makin lama aku merasakan kembali hadir nya Pallad di dalam kamar mandi, ada sekitar 5 orang yang berada di kamar mandi bersama dengan diriku menjadi 6 orang kelima orang ini bisa di bilang biang kerok nya sekolah atau dulu nyebut mereka Allbase.

Setelah pran menyalakan korek api tiba tiba pintu kamar mandi terbuka lebar dan membenturi tembok.

*duaaarrrrr deerrrrrr

Suara pintu kamar mandi itu sangat kencang hingga kami berenam terkejut pran yang memegang korek pun terkena percikan api i jari telunjuknya.

"Woi anj*** lu ngapain sih ngagetin gua nih si chaidir mau ngesmoke nih" sahut Dul teman pran "woi gua lagi megang HP ya kagak mainin pintu nyee***"

Suasana buat mereka ini sangat aneh dan lumayan ngeri buat manusia biasa tapi bagiku itu ulah Pallad karena aku melihat dia membuka pintu kamar mandi tak sampai disitu Pallad menjahili mereka Dul yang bermain HP pun di jatohkan HP nya oleh Pallad.

"jin* HP gua yaahhhh, sumpahh tiba - tiba jatoh jir"

Pran merasakan ada yang aneh juga pada lingkungan kamar mandi di sekolah hingga tiba - tiba aku ditarik oleh Pallad keluar dengan dia menarik baju ku, aku segera saja izin kepada mereka buat menerima telfon, tak lama kemudian aku lari menuju lantai 2 dan disitu aku diberitahu Pallad akan ada guru yang menuju kamar mandi tak lama 10 menit kemudian ada guru olahragaku mendatangi kamar mandi dan mengetahui mereka berlima yang sedang merokok di kamar mandi sekolah kejadian itu sangatlah menolongku kalau saja Pallad tak disitu mungkin sekarang aku sudah di ruang BK, guruku langsung membawa mereka berlima ke arah lapangan.

"lu tuh ya masih pada bocah rokok juga ngutang kan, ini kawasan sekolah masih aja nge asem disini, lu berlima ikut gua ke lapangan !!!!!!"

Aku langsung mengikuti mereka ke arah lapangan Pallad juga melihat mereka, kondisi mereka sangat mengkhawatirkan dan penuhgelak tawa dimulai dari suruh push up, buka baju seragam hingga lari keliling lapangan sambil di banjur air semua orang yang berada di sekolah melihat kejadian itu betapa malunya mereka berlima atas prilaku yang mereka perbuat tiba - tiba Pallad memanggilku di belakang.

"Dir, kemari !".

"ada apa kau memanggilku ?"

Pallad merasakan ada yang aneh saat berada di sekitar lantai dua ini dia mengatakan bahwa ada seseorang yang sudah meninggal ada di sekitar lantai dua sekolah ini dan baru saja tadi melewati depan Pallad.

"ada seseorang yang melewatiku tapi saat aku lihat kembali dia bukan orang hidup tapi yang sudah tak ada".

Karena penasaran aku langsung meminta Pallad mengantarkan aku ke tempat dimana orang itu pergi, akhirnya Pallad menuntunku ke arah kelas yang berada di dekat tangga dan itu persis kelasku yang dulu yang sekarang dipakai oleh Kelas 7, saat aku masuk tak lama kemudian Pallad lari kedalam lebih dulu untuk memastikan aman begitu aku buka pintu Pallad berdiam di dekat pojokan kelas tepat dekat dengan tempat rak sepatu kelas aku pun langsung menghampiri Pallad dan melihat siapa yang dimaksud oleh Pallad dan ia ternyata teman sekelas ku yang sudah tiada.

Dia bernama Adif F dia adalah temanku tapi saat mau naik kelas 8 dia harus pergi lebih dahulu karena penyakit Leukima saat aku melihat adif untuk pertama kali dia sangat persis sama seperti di kartu pelajar yang di sebarkan itu, aku melihat kondisi nya yang sangat berbeda apa yang orang liat saat akhir hidupnya banyak orang bilang ia kurus dan berwarna kuning kulitnya tapi saat aku lihat sekarang dia tampak baik - baaik saja ubuh nya yang terlihat bugar an sehat tapi wajah nya terlihat sangat murung.

"hai adif, kau adif kan ?, kenal gua Chaidir kita seharusnya sekelas saat ini tapi lu sekarang sudah bahagia dari kami"

Dengan tersenyum sambil mengusap air mata nya aku teringat sekali wajah nya sampai saat ini.

"kenal kok selama masuk sekolah gua juga keliling sekolah meelihat seperti apa kondisi disini, gua rindu sekolah saat ini, pada saat mau siap siap buat hari senin tak lama kemudian gua dipanggil lebih dulu untuk pulang dir".

Adif menangis sambil tertunduk mendengar ceritanya memang benar sekitar bulan Maret 2013 lalu Adif teman sekelasku tak masuk hampir setngah semester pertama kelas 8 dia mengalami penyakit yang awalnya hanya demam biasa tapi makin lama harus di rawat hingga 3 bulan tak masuk sekolah hingga akhirnya ia di panggil lebih dahulu sekitar bulan juni atau mei 2013 dia menghembuskan nafas terakhirnya dengan mengidap penyakit Leukimia padahal sehari sebelum kematiannya Adif sempat mempersiapkan peralatan sekolah nya dan rencana hari senin akan masuk sekolah, tapi semua berkata lain. mendengar cerita tersebut aku dan Pallad merasakan kesedihan yang sama Pallad sampai tak bisa lagi mendengar dari jauh.

Aku bertanya kembali kepada Adif

"apa yang membuat lu datang kemari mungkin ada pesan ataupun apa yang mungkin bisa gua sampaikan kepada sahabat kita"

Adif langsung tersenyum dan senang mendengar itu.

"boleh dir ?"

Dengan senang hati aku mempersilahkan Adif untuk memberikan apa salam atau pesan yang mau ia sampaikan.

"gua ingin kalian tetap akur, jangan ada kubu - kubu, harus bersama dan saling menolong, gua ingin 8F bisa lebih baik walupun ada dan tidak adanya gua bukan lah hal yang luar biasa"

Mendengar keinginan yang di sampaikan oleh Adif aku sangat sedih dan terharu bahwa teman sekelasku yang sudah bahagia lebih lama ini masih mempedulikan dan sayang terhadap kami, padahal aku baru pertama kali berjumpa dengan nya tapi dia sangat percaya kepadaku karena hanya aku yang bisa memberikan pesannya kepada teman - temanku dikelastak lama kemudian Adif menggenggam tanganku PAllad yang melihat itu langsung menghampiriku.

"Dir, gua yakin sama lu, lu bisa sampaikan amanat ini untuk sahabat kita kan ? walaupun gua tidak lagi didengar oleh teman - teman kita setidaknya rasa pertemanan kita masih ada untuk selamanya dir"

Aku menangis kembali dan Pallad mulai menenangkan ku tak lama kemudian Adif memberikan pesan kepada Pallad.

"hei Pallad senang bisa bertemu semoga kau bisa bersama nya terus, kalau begitu aku pamit"

Dia langsung pergi menuju pintu kelas dan membuka pintu kelas.

"semoga kita berjumpa kembali ya dir, gua titipkan pesan kepada lu untuk semua, daahh "

Adif pergi dan entah kemana Pallad pun tak bisa merasakan Adif kembali Pallad juga beranggapan bahwa Adif sudah tenang karena datangnya Adif adalah ingin menyampaikan salam tapi tak ada seorangpun yang melihat nya hingga suatu ketika aku ceritakan kepada seluh teman sekelasku bahwa Adif berpesan sesatu kepada ku seluruh teman sekelasku sedih dan mereka berinisiatif untuk mengirimkan doa kepada Adif. pada saat itu pallad juga membuatku bisa bericara dan melihat orang yang tak kasat mata atau yang sudah tak ada menjadi bisa melihatnya.

Keesokan harinya aku bercerita kepada temanku yang bernama Rena bahwa aku bermimpi Adif dimintakan doa serta dukungan untuk kelas kita agar selalu terjaga silahturahmi selama satu tahun ini, Rena yang mendengar cerita dariku langsung menangis aku juga tak bisa menahan sedihnya, tiba - tiba Pallad mendekati ku dan memberi aku tahu sesuatu.

"Dir ada yang tak beres kembali sebaiknya kita berhati-hati"

Mendengar ucapan Pallad membuatku bingung aku pun langsung pergi dan berpamitan dengan Rena, aku langsung berlari menuju ruangan ganti pakaian Olahraga dan berbicara dengan Pallad.

"Apa yang kau bicarakan ?, Kau tahu aku sedang memberitahu Rena soal kemarin ?"

Pallad langsung menatapku dengan tatapan yang aneh dan mencoba menutupi mulutku.

"ini bukan soal apa - apa tetapi...., ada sesosok noni sedang memantau kita"

Dengan kaget aku langsung menengok ke area sekitar ruangan.

"apa,, apa ???, Dimana ?, Kenapa ?"

Pallad Langsung menutup mulutku dan berkata.

"diamlah kau harus bersikap seolah kau biasa saja, noni ini selalu membuat kegaduhan di sekolah ini aku tadi melihat nya di lantai 3 lab komputer"

Setelah mendengar kabar dari Pallad aku mulai merubah sikapku dan Pallad memantau seisi sekolah Noni ini memang terkenal di sekolahku karena pernah kembuat kesurupan di gedung lantai 3 lab komputer dan juga lantai Dasar dekat pintu kantin dan Noni ini selalu keluar menjelang sore dan juga malam hari biasanya para penjaga sekolah melihat Noni ini ditandai dengan ada sesosok bayangan wanita yang menari dan juga suara nyanyian belanda. Waktu sudah menunjukkan pukul 12.00 siang waktu ini adalah waktu pulang sekolah yang memang ditunggu anak - anak tapi bagiku aku tetap disekolah karena mengkuti Adiwiyata Club di sekolah aku langsung menuju ke aula dan menaruh tas ku sementara itu aku langsung menuju kantin untuk makan siang, sesampainya di kantin aku menikmati makan siangku bersama kedua temanku sambil membicarakan Anime favorit kami bertiga dengan penuh candaan kami sangat menikmati hari ini yang cerah tapi semua itu tak bertahan lama tiba - tiba kami mendengar suara teriakan seseorang, tidak hanya kami bertiga tapi satu kantin juga mendengar nya aku bersama teman – temanku.

"aaaaaaaaaaa jangaannn"

Kami langsung lari dan menuju sumber suara itu dan sumber suara itu berasal dari kelas yang dekat tangga kantin tersebut aku merasakan ada yang tak beres di situ.

"ada apa ini ?, kenapa dia tuh ?, abis diapain ?"

Semua orang ramai dan melihat ada seorang siswi yang tidak sadar di atas meja menurut kawannya dirinya terkejut karena teman nya ini memang sedang sakit tapi saat mau pulang karena di jemput dia langsung teriak dan berdiri di atas meja setelah teriak dan menunjuk ke arah jendela dirinya langsung tak sadarkan diri Selepas dari situ, aku ber inisiatif untuk mencari dan merasakan Pallad, aku berlari menuju Aula dan mencari tasku, sesampainya di Aula aku mulai merasakan ada hadirnya Pallad.

"Hey Pallad kau dimana ?"

Pallad Langsung menunjukan dirinya di balik tiang aula "

Kau mengetahui nya ?"

Pallad hanya terdiam saja

"....".

"ayolah apa yang kau sembunyikan ?"

Pallad langsung memberitahuku bahwa dirinya baru saja menemui Noni tersebut saat Pallad hendak ke kantin untuk menemuiku dia berkata bahwa Noni tersebut tidak menyukai keberadaan nya yang dikatakan sangat kuat energi yang di miliki Pallad, karena noni tersebut mengamuk dia merasuki tubuh seorang siswi yang berada di kelas saat hendak menolong Pallad terusir dengan teriakan Noni tersebut suaranya sangat kuat sehingga Pallad berlari menuju Aula karena di tempat tersebut masih ada sinar matahari seketika aku mencoba menanyakan kepada Pallad dimana sang Noni tersebut, dia menyatakan bahwa Noni tersebut masih ada disekitar kantin dan ruangan disana karena gelap mendengar dari Pallad tersebut aku mencoba mencari keberadaan Noni tersebut melalui jalan pintas yaitu tangga menuju Aula aku langsung lari dan mencoba melihat dari sana, terlihat masih banyak orang yang mau melihat kejadian tersebut aku tidak merasakan apa-apa Pallad hanya terdiam di belakangku dan mencoba untuk tidak ketahuan okeh Noni tersebut tapi Pallad dan aku tak merasakan keberadaan apapun karena waktu semakin siang aku kembali menuju Aula dan menyelesaikan tugas Adiwiyata Club.

Sepulang sekolah sekitar pukul 15.40 sore hari semakin cerah dan matahari sangat terik dilapangan Sekolah mulai tampak sepi dan tidak ada tanda kehidupan di sekitar area tadi aku melihay dari kejauhan betapa gelapnya lorong tersebut sehingga aku memutuskan untuk tidak kesana karena waktu semakin sore tetapi saat mau pulang Pallad diam di gerbang sekolah dan menungguku saat aku mau keluar Pallad tiba - tiba menunjukkan ke arah lorong dan menyuruhku untuk lari menuju dirinya.

"Cepatlah dia melihat kita !!!"

Aku terkejut dan melihat ke arah lorong sesosok Wanita Tinggi menggunakan daster belanda putih dan Topi nya serta memegang payung berwarna Hitam sedang berdiam diri tangga aku terkejut melihat sosok Noni khas Belanda tersebut wajar saja Pallad tidak disukai karena dia memang menguasai tempat sekolah ku, padahal suasana masih cerah tapi Noni Tersebut menampakkan dirinya dan itu seperti ancaman tersendiri untuk Pallad.