webnovel

The Sleeping princess

Audrel Nathaniel terkena sihir yang membuatnya tertidur untuk beribu ribu tahun lamanya Alexander Alden seorang mahasiswa SMA yang duduk di bangku kelas sembilan kini selalu terganggu dengan mimpi aneh yang selalu di alaminya, mimpi itu seperti teka teki yang harus Ia pecahkan.

ayu_halimah · Fantasia
Classificações insuficientes
6 Chs

Asal Permulaan.

Seorang putri yang amat cantik dari kerajaan Alozan. Ayahnya bernama Attur sekaligus Raja dari kerajaan tersebut, Ibunya bernama Althia Ratu dari kerajaan Alozan, dan terakhir neneknya yang bernama Lorens. Mereka hidup aman dan tentram

"Tuan Putri?"

Sang Putri yang amat cantik menoleh, memusatkan pandangannya ke arah pelayan itu.

"Ada apa?" Balas putri Audrel

"Yang Mulia memanggil anda untuk makan siang bersama"

"Baiklah. Katakan pada Ayah kalo saya akan ke bawah sebentar lagi" Audrel mengalihkan pandangannya menatap buku yang ia genggam sedari tadi

"Baik Tuan Putri"

Audrel Berjalan ke rak rak bukunya dan menaruh buku yang sedari tadi ia pegang, Setelahnya Ia bergegas pergi ke bawah untuk makan siang bersama Ayah, Bunda, Dan NenekNya Itu.   Sekarang ini Ia memakai gaun yang berwarna pink dengann motipp bungaa bungaa di bawahhnya Sangat Cocok Dengan Tubuhh mungillnyaa Inii dan jangan lupa mahkota yang berada di atas kepalanya itu nampak  elegen tapi di mata semua orang dia adalah gadis yang amat cantik

Audrel dengan anggunnya menyusuri anak tangga

"Lihat lah Bun,Nek Putri ku sangat cantik" Attur menatap Audrel Dengan penuh kekaguman

"Itu bukan anak mu saja, itu juga anak ku" Althia menatap Attur dengan tampang marah

Yang di perdebatkan hanya bisa tertawa melihat tingkah kedua orang tuanya

Audrel berjalan menarik bangku dan duduk manis dekat Nenenya.

"Sudahh sudahh. Ayoo kitaa makann"  rerai Lorens

Semua pun makan. Setelhh selesai makan bersama Ayah, Bunda Dan NenekNya, Audrell berjalan jalan di taman istanaNyaa

Ia inginn melihatt bungaa kesayangannya  bungaa mawarr yang berwarna pink. Matanya berbinar melihat tetumbuhan itu, sekarang bukan lagi hanya daun dan ranting

Tapi kini telah tumbuh bunga yang cantik

Bunga itu berbunga dengan amat banyak. Ia Memetikk salah satu dari bunga itu lalu Memberikan pada Neneknya sebagai hadiah

Ia dan Neneknya sangat menyukai bunga yang sama, Ia berjalan menyusuri taman dan lorong lorong

Setelah ia berjalan ia pun telah sampai di kediaman Neneknya. Ia terdiam sebentar membayangkan bagsimans senangnya sang  Nenek mendengar kabar bahwa tumbuhan kesayangannya telag berbunga amat banyak. Ia membuka pintu terbilang lebih besar darinya

"Nenek?"  Ia berkata dengan suara yang tinggi, ia berencana untuk mengejutkan sang Nenek itu tidak lama ia berdiri di ambang pintu

Suatu cahaya mengarah padaNya

Cahaya itu terus mendekatinya lalu Ia seperti Terpukul sesutu tepat pada keningNya

Iaa telah tekena sihir Neneknya

Audrel sudah tidak bisa lagi menopang tubuhNya seketika ia langsung ambrug.

Neneknya terdiam akan apa yang telah terjadi Ia Butuh mencerna apa yang ia lakukan

Ia hanya terdiam menatap sang cucu ambrug tudak sadarkan diri. Ia berlari menghampiri tubuh mungil sang cucu yang telah terkapar lemah. Ia segera memanggil prajurit untuk membantunya mengangkat tubuh sang cucu dan membawanya ke kediaman sang Putri

Setelah sampai Audrel di baringkan. Lorens menyuruh prajuritnya untuk memanggil anakNya Attur dan menantunya Althia

Lorens duduk di samping sanng cucu

Tangannya teangkat dan mengelus rambut sang Cucu, raut wajahnya wangat cemas

°°

"Yang mulia, Putri Audrell telah terkena sihir Neneknya" Prajurit itu berkata dengan ragu karrna takutt.

"Apa? Bagaima bisa itu terjadi" Attur emosi dan cemas

"Mari Althia kita harus menelihat anak kita" Attur dan Althia bergegass menuju ke kediaman Putrinya

Kaki itu menyusuri berbaigai tetumbuhan dan sepanjang lorong lorong

Mereka telah sempai di kediaman Audrel lalu membuka pintu kamar Audrel

"Ibu bagaimana kadaan Putriku?" Attur melihat sang ibuu yang duduk di samping putrinya

SuaraNya terbilang cemas

"Bagaimana semua ini bisa terjadi Bu?" Attur berakata dengan cemas dan sedikit meninggikan suaranya

"Jadi.."

°°°

Lorens berdiri dekat jendela istana melihat rerumputan, keningnya sempat berkerut karna kebingungan ada apa dengan tongkatnya, iyaaa tongkag yang selama ini ia pakai kinii tidak berfungsi, ia kebingungan. Ia membaca mantra lagi dan menjalankan aksinya, tidak. Tongkatnya tidak berfungsi. Ini sudah yang kelimah kalinya tapi tetap tetap saja hasilnya nihil mungkin tongkat itu sudah lama ia pakai dan pastinya sudah tua Ini

"Ada apa dengan tongkat ini? Kenapa tidak berfungsi?" Keningnya lagi lagi berkerut

"Kita coba satu kali lagi"

Lorens membaca mantranya

"Nenek.." suara Itu menggema di seluruh ruangan ya itu Audrel

Sang Nenek terkejut dengan reflekx Dia membalikan tubuhnya ke arah pintu, Ia tidak menyadari jika tongkat itu mengeluarkan cahaya.

Cahaya itu menghampiri Audrel dengan cepat menubruk kening sang Cucu

Audrel terlihat tidak bisa menopang tubuhnya lalu ambrug

°°°

"Lalu apa nama sihir itu?" Attur cemas.

"Ia terkena sihir Expelliarmus" Lorens menjawab  dengann cemass dann takutt

"Sihir Expelliarmus? Sihir ituu kan akan menidurkan dia yang terkena sihir, dan jika Dia sembuh itu sangat mustahil. Jika kita menginginkan Dia bangun kembali kita harus menemukan cinta sejatinya. Tapi tidak kita tidak tau dimana cintah sejatinya itu. Jika kita tidak menemukan sejatinya, beribu ribu tahun yang sudah di lewatipun dia takkan bangun." Suara Attur kini meninggi

"Lalu apa yang harus kita lakukan sekararang Attur? Dimana kita harus mencari cinta sejatinya?." Althia menoleh dan melihat sang Suami, wajahNya terlihat sangat sedih dan syok

"Aku tidak tau Althia." Attur melihat Althia dan berkata dengan lemah

"Kitaa harus menemukan cinta sejatinya, tapi dengan cara apa kita mencarinya?" Kini mataNya tertuju pada PutriNya

"Ibu tau caraNya" Lotens mlirik Attur dan Althiaa.

"Bagaimana Bu?" Althiaa dann Atturr secara bersamaan.

"Kita akann mengundang pangerann dari kerajaan kerajaan lain untuk datang ke istana"

"Cara membangunkanya bagaimana?" Kata Althiaa

"Satu peratu Pangerann dari Kerajaan Kerajaan lainn haruss menciumm dahinya Audrell" 

"Baiklah Bu sekarang juga Atturr akan menyebarKan undangan itu ke beberapa kerajaan"

.