Pernikahan bukanlah hal sederhana yang boleh disepelekan. Setelah mengucap janji suci, maka kami akan terikat sehidup semati.
Hal sakral kayak gini tentu ga bisa dilaksanakan dengan main main. Gue sudah bilang ke Pete, gue gak akan mau menikah kalau papa Pete belum ngerestuin.
Alhasil, hari ini giliran bokap dan nyokap gue memutuskan untuk pergi menemui Om Rafa.
Tadinya gue dan Pete juga ikut, tapi berhubung orang tua kami membutuhkan waktu pribadi, akhirnya gue dan Pete diminta keluar dan jalan jalan terlebih dahulu. Entahlah apa yang akan mereka bicarakan. Kata bonyok gue, nanti mereka pulang sendiri. Sedangkan gue diantar pulang pakai mobil Pete.
"Pete, kira kira mereka setuju engga ya?" tanya gue masih khawatir.
Pete yang sudah duduk di bangku kemudi, menepuk nepukkan jarinya pada setir kemudi. "Kalau ga setuju juga gapapa," jawab Pete nyelow. Membuat gue menatap dia dengan bingung.
"Gapapa gimana?"
Pete sekarang menoleh ke gue. Dia tersenyum iseng. "Kita kawin lari."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com