"Hahahaha!"
Gayatri masih tertawa-tawa sejak lima menit lalu usai mendengar laporan Jonathan bahwa Lintang jauh-jauh datang untuk 'healing' ke kedai kopinya untuk sekedar bermain zuma. Lucu sekali, sangat terbayang di wajah Gayatri bagaimana wajah sedih itu mencari-cari bola berwarna sama agar tidak masuk ke lubang mulut katak. Jangan-jangan Lintang juga bermain game sambil menangis.
Astaga.
Tapi ya sudahlah, setidaknya itu lebih baik dibanding meneguk berkaleng-kaleng alkohol yang justru semakin merusak otaknya.
"Biasa aja kali ketawanya," sindir Jonathan, merasa diabaikan sedari tadi. Gayatri pun akhirnya mulai berhenti tertawa, menyedot kembali iced latte pemberian Jonathan. "Haduh, berapa jam dia di kedai kopi kamu? Sejam? Dua jam? Numpang wi-fi doang jangan-jangan?"
"Lama sih. Udah lah, ngapain bahas dia? Penting banget?" tanya Jonathan sinis.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com