webnovel

The Pureblood Mafia

Lucious Draco Kingstone adalah anak berumur 14 tahun lahir di London dan tinggal di New York dari kecil dia selalu merasa bahwa dia tidak diinginkan oleh keluarganya. Dia memiliki segalanya tapi dia tidak memiliki apa yang dia inginkan dan butuhkan yaitu kasih sayang dari sebuah keluarga. Dia hanya berharap bahwa suatu hari dia memiliki keluarga yang menyayanginya. Dulu Draco adalah anak yang baik dan penolong dia juga ramah kepada siapa pun. Namun sikapnya berubah lama kelamaan karena sikap keluarganya yang selalu memperlakukannya dengan kasar. Semakin lama dia semakin terjun ke dunia gelap itu disanalah dia mendapatkan banyak teman gelap, disaat itulah dia mulai merasa punya orang orang yang cocok dengannya dan mulai menjadi anggota mafia yang paling ditakuti. Disana ia bertemu teman teman baru mafianya. Hidupnya sangat bahagia disana meskipun Ia tak menunjukkan kalau dia bahagia. Semua berjalan dengan lancar pada awalnya tapi lama kelamaan semua menjadi berubah. Semenjak dia menjadi mafia hidupnya berubah. Misteri misteri pun bermunculan. Termasuk misteri dibalik keluarga Kingstone dan jati dirinya sebenarnya. Bahkan misteri tentang masa lalunya yang ia tak ingat. Kemudian setelah mengetahui apa yang terjadi dengan dirinya di masa lalu. Takdir dari masa lalunya kembali memilihnya untuk menjadi pejuang di dunia yang berbeda. Apakah Ia akan tetap menjadi mafia atau mengubah jalannya? Start from 27 May 2019 in wattpad

CillianVillain · Ação
Classificações insuficientes
76 Chs

Part 7

Do not tolerate disrespect, not even from yourself. Be the same person privately, publically, and personally. I'm only interested in consistency, stability, respect, and loyalty. ~ James

Melihat wajah Draco yang kaget karena ada wajah Thomas juga, James pun tersenyum.

"Itu hanya sebagian data yang perlu kau ketahui selebihnya, aku rasa itu tidak perlu. Jangan kaget kalau telah melihat ada wajah kakakmu disana, seharusnya kau tahu bahwa perubahan sikapnya adalah karena dia menjadi mafia dan dia meninggalkanmu karena takut kehilanganmu seperti dia kehilangan Ron rekan kerjanya dulu. Tapi nyatanya kau disini."

"Apa?! Kenapa kau tidak memberi tahu bahwa kakakku selama ini bergabung di Nostra Santino?"

"Seharusnya kau tau nak bahwa semua anggota Santino, harus dirahasiakan identitasnya hanya para ketua yang diketahui, dan jika salah satu anggota tersebut diketahui identitasnya maka orang yang mengetahui identitasnya selain rekan rekannya sendiri, harus dibunuh."

"..."

"Sejak kapan dia bergabung dengan kalian?"

"Sekitar 3 tahun lalu tetapi sebelum itu dia dan Luke sudah menjual narkoba sama sepertimu dan menjadi pembunuh bayaran."

"..."

"Oh ya kau bisa bertanya pada Thomas kenapa dia mendekatkan dirinya padamu kan? Bukan aku yang menyuruhnya untuk berteman denganmu, itu adalah keinginannya sendiri dan ngomong ngomong apakah kau tidak tau apa apa soal kakakmu ini?"

"Sama sekali tidak."

"Kalau begitu sisanya kau tanyakan sendiri pada Charlie, nanti kau harus bertemu dengan seluruh anggota utama dan juga bukan hanya data resmi yang kami butuhkan namun kau masih harus mengurus apa yang diperlukan untuk menjadi anggota Nostra Santino ini. Kau tau? Seperti semacam ritual."

"Aku mengerti."

Setelah menunggu semua anggota datang, wajah Charlie panik dan seperti selalu menghindari tatapan Draco.

"Tepat di malam yang suci ini, di keheningan malam, di bawah cahaya bintang-bintang dan di bawah kemegahan bulan, saya membuat rantai suci. Kelompok suci."

Lalu James menyebutkan janji, kesetiaan dan peraturan kemudian menanyai berbagai macam pertanyaan seperti apakah kau berjanji, bersungguh sungguh, apakah kau bersumpah? kepada Draco kemudian Draco menjawab semua pertanyaan itu lali mengucap sumpah kemudian menggores tangannya dengan pisau kecil. Dihadapan semua anggota utama.

Setelah semua selesai, John mengadakan sebuah acara makan besar untuk menyambut anggota baru. Disana semua anggota ikut serta.

Setelah selesai Charlie yang terlihat seperti buru buru pergi langsung dikejar oleh Draco sambil berteriak "Charlie berhenti!" Seketika itu juga langkah Charlie terhenti dan tangannya langsung disambar oleh Draco.

"Mau sampai kapan kau kabur dariku Charlie?! Mau sampai kapan kau menutupu semua dariku?! Cepat atau lambat rahasia ini pasti terbongkar!!! Kenapa kau tidak memberi tauku soal ini?"

Seketika itu juga Charlie dan Draco menjadi pusat perhatian.

"Karena aku tidak ingin kau berada di dekatku Draco!!! Aku sudah muak tinggal di rumah itu dan aku tidak mau kalau kau terlibat!!! Aku tidak mau kau mati seperti Ron! Aku tidak mau adikku celaka!!!"

"Hei! Kau pikir aku anak kecil?! Ya! Aku tahu! Aku masih 14! Namun aku bisa menjual narkoba sejak 13 tahun!!! Dan jangan menganggapku sebagai anak anak polos yang masih tidak bisa menjaga dirinya sendiri! Jika aku tidak bisa menjaga diriku, aku pasti tidak akan selamat dari puluhan anak buah James."

"Jika kau bisa menjadi mafia, kenapa aku tidak bisa?!" Kata Draco lagi

"Karena aku tidak mau kau menjadi seperti aku, Drac." Kata Charlie. Setelah itu Charlie pun tidak bisa berkata kata lagi. Kemudian Ia melepas tangan Draco lalu berlari pergi ke mobilnya. Draco pun mengejarnya namun Charlie sudah masuk mobilnya dan meninggalkan Draco.

"Charlie!" "Sialan!" "Charlie!" Teriak Draco

"Berengsek!!!" Kesal Draco

"Tenanglah nak, pelankan suaramu." Ucap Vincent yang telah berada di belakangnya.

"Maaf."

"Tenanglah Charlie pasti akan kembali. Pasti berat melihat adiknya menjadi mafia. Ini suatu hal yang berat bagi Charlie."

"Hufft... Dia benar benar berubah, dia bukan lagi seperti kakak yang aku kenal dulu."

"Setiap orang pasti berubah nak, cepat ataupun lambat, selalu tergantung keadaan, keadaan disekitarnya tidak akan selalu sama bukan?"

"Kau benar, dia pasti sulit kehilangan rekan dekatnya."

"Beri dia waktu, dia mungkin butuh sedikit waktu."

"Ngomong ngomong kau mendengar semua percakapan kami?"

"Jesus Christ... Semua orang mendengarnya karena kalian semua berteriak teriak."

"Sial! Di hari pertamaku menjadi mafia sudah membuat kesuruhan." Gumam Draco

"Hahaha tenanglah itu hanya masalah kecil. Mereka pasti mengerti."

"Yah... semoga."

"Oh, ngomong ngomong aku Vincent Travolt kau pasti sudah tau sedikit tentang aku?"

"Aku Lucious Draco Kingstone kau pasti mengenalku tetapi lebih baik kita berkenalan secara langsung, itu terkesan lebih baik dan sopan... Aku rasa. "

"Kau benar, lebih baik kita semua berkenalan. Masuklah ke dalam. Tidak perlu malu. Tenanglah, mereka pasti mengerti tentang kejadian tadi."

"Baiklah..."

Seusai berkenalan dengan semua anggota kecuali Tom, karena dia pergi sebentar mengurus berkas berkas penting.

Setelah selesai berkenalan Draco kemudian menghampiri Tom yang baru saja menyelesaikan filenya tersebut.

"Hei! Kita bertemu lagi, Drac."

"Senang bertemu denganmu Tom, ngomong ngomong aku tidak menyangka bahwa kau adalah salah satu anggota Nostra Santino, kukira kau petinju atau penculik atau semacamnya."

"Hahahahahahaha." Tom langsung tertawa terbahak bahak.

"Kau sangat lucu nak aku bukan penculik, tapi aku adalah mantan petinju dulu."

"Benarkah? Aku hanya menebak sih dari postur tubuhmu. Lalu kenapa kau berhenti?"

"Dulu aku seorang petinju yang hebat, namun aku dikalahkan dalam final disaat aku ingin meraih sabuk emasku... Yah... apa boleh buat." Kata Tom sambil mengangkat kedua bahunya.

"Aku minta maaf soal itu."

"Yang berlalu biarlah berlalu." Senyum Tom

"Oh ya... ingat besok hari pelatihanmu, nak. Kau akan berlatih mengenai senjata dengan John besok."

"Apa?!"

"Jangan khawatir John tidak akan membunuhmu jika kau berbuat kesalahan."

"Ikuti aku, lebih baik kita berbincang bersama saling mengenal satu sama lain bersama anggota lainnya."

Setelah itu duduklah dia bersama anggota anggota lainnya kecuali ketua ketua mereka yang sibuk mengurus pekerjaaan dari perusahaan perusahaan besar mereka.

"Wah usiamu sangat muda sekali." Ucap Arthur

"Sulit dipercaya dia mengalahkan semua itu sendirian di usia 14 ini." Ucap Robert

"Ya dia benar, kemampuanmu sangat mengagumkan." Kata Vincent

"Aku kira kau tidak akan selamat dari semua itu, sangat mengesankan." Kata Ray

"Saat aku dan Charlie dulu melawan semua itu saja. Kita hampir mati." Ucap Luke

"Baru kali ini aku melihat kemampuan seorang anak yang sehebat itu." Ujar Tom

"Sekarang kita sudah tau kan kenapa John dan James menginginkanmu menjadi anggotanya." Ujar Lucas

"Ya aku mengerti, aku sudah berpengalaman dari usia 13 tahun." Senyum Draco

"Benar benar usia yang sangat muda." Ucap Ray

"Oh yah aku minta maaf soal sikap Charlie tadi, dia masih belum siap tentang ini bahkan ketika melihat perlawananmu dia hampir terkena serangan jantung Bhahahahahahaha"

"Benar benar berengsek kau Luke." Ucap Lucas

"Hei santai bung... tapi aku berkata sesuai fakta."

"Setidaknya bisakah kau tidak tertawa tentang hal itu. Bisakah kau membaca situasi? Kau bergurau terus setiap saat."

"Hei sudahlah teman teman, tidak ada yang perlu dibesarkan ini hanya masalah kecil." Ucap Vincent sambil merangkul kedua sahabatnya itu

"Maaf setidaknya aku ingin mengisi masa mudaku dengan tawa sebelum akhirnya aku menjadi tua sepertimu."

"Sialan!"

Lucas langsung melemparkan sendok yang tergeletak di meja ke arah Luke

"Awwww."

"Setidaknya aku tidak gay sepertimu Lucas, sangat aneh jika seorang laki laki tidak pernah menyukai seorang perempuan sampai tua." Ejek Luke lagi

Semua orang pun tertawa mendengar hal tersebut.

"Persetan denganmu Luke, kita sudah bahas ini. Aku bukan gay aku hanya pria normal yang tidak tertarik pada percintaan." Ucap Luke

"Lalu apa yang kau lakukan? Sex setiap malam di club?" Bela Luke

"Setidaknya Vincent juga melakukannya."

Vincent yang meminum winenya pun langsung tersedak

"Hei! Aku sudah bertobat sekarang dan selamanya tidak akan berpesta dengan gadis gadis lagi. Aku ingin menjadi ayah yang baik untuk Alice."

"Wow, aku salut padamu. Apa kau habis tersambar petir Vincent?" Ledek Ray

"Hahahahaha."

"Jangan meledekku aku sudah benar benar berhenti karena Alice, aku tidak ingin dikenal sebagai ayah yang tidak tau diri."

"Wow, kita simpan janjimu itu teman. Kalau kau sampai berpesta lagi, kita akan pukuli Vincent dan ambil semua koleksi mobil sportnya."

"Hei! Itu tidak adil!" Ujar Vincent

"Demi putrimu Vincent." Ucap Robert

"Jika kau bersungguh sungguh ingin berubah maka-

Belum sempat Tom menyelesaikan kata katanya Vincent langsung menyela.

"Baiklah baiklah aku berjanji demi putriku."

"Ayah yang baik." Sambil mengacak acak rambut Vincent

"Hentikan Ray, aku bukan anak kecil!"

Semua orang tertawa melihat hal tersebut.

"Hei ini kira kira sudah jam 1 malam. Waktu berjalan begitu cepat, sebaiknya kita istirahat." Ucap Ray

"Ray benar, kita lebih baik istirahat. Apalagi kau tidak mau kelelahan, bukan? Ingat besok kau harus latihan dengan John." Kata Tom kepada Draco

"Baiklah, kita semua akan istirahat. Aku akan kembali ke kamarku." Ucap Luke

Satu persatu pun meninggalkan ruangan tersebut.

"Oh ya, aku antar kau ke kamarmu." Ucap Tom

Setelah sampai ke kamar Draco. Tom membukakan kamarnya. Lalu menyerahkan kunci kamar tersebut pada Draco.

"Ini kamarmu, selamat malam nak, baju bajumu sudah disediakan di lemari."

"Selamat malam Tom."

Tom pun pergi meninggalkan Draco. Lalu menutup pintu kamar Draco. Sedangkan Draco langsung melepas jasnya dan mengganti bajunya. Lalu Ia berbaring di tempat tidurnya. Ia masih memikirkan tentang Charlie. Tetapi lama kelamaan Ia tertidur karena kelelahan.