I don't say much
But I listen a lot ~ Ray
"BERENGSEK KAU ARTHUR!!!" Kata Charlie sambil menodongkan pistolnya
"HOW COULD YOU DO THAT ?!?!??!?!?" Teriak Charlie sambil menghantamkan tinjunya ke tembok sampai berlubang.
"Charlie tenanglah dulu!" Kata Luke sambil memegangi Charlie
"Seharusnya kau tahu, menembak objek yang sedang bergerak itu sangatlah sulit!!! Kau seharusnya serahkan tugasmu itu pada Luke!" Charlie marah
Bug! Bug! Bug! Bug! Bug! Bug! Charlie memukuli wajah Arthur
"Lalu aku harus bagaimana hah!?! Draco kewalahan!"
Bug! Bug! Bug! Bug! Bug! Bug! Charlie memukuli Arthur lagi
"Dia tidak terlihat terlalu kewalahan disana!!! Seharusnya kau beri dia waktu!! Dia bisa melakukannya sendiri!!!" Bentak Charlie
"Dia sedang menjalankan tugasnya dan kau membunuhnya!!! " Kata Charlie sambil mencengkram kerah Arthur
"Charlie-
"Diam Luke! Arthur akan mati juga sebentar lagi!!! Nyawa dibalas dengan nyawa!"
"Charlie! Belum tentu Draco mati!" Kata Luke
Buakkkk!!! Charlie memukul Arthur
"Aku tahu! Tapi kemungkinan kecil manusia akan hidup jika sudah tertembak oleh sniper dan tenggelam di laut kan!?!?!" Bentak Charlie
Luke sudah tak bisa berkata apa apa lagi. Semua yang dikatakan Charlie benar.
"Kau sudah membunuh orang yang paling kucintai Arthur!!! Aku pastikan kau mati juga!! Semua orang yang kucintai... semuanya pergi kecuali Draco dan kau baru saja merenggut nyawanya!!!" Kata Charlie sambil memukuli Arthur.
"Itu kecelakaan!! Aku tidak sengaja!!!"
"Buakkk!!" Charlie memukul Arthur dengan keras kemudian mencengkram kerah Arthur lagi dan mengangkat lalu menghantamkannya ke dinding.
"Tidak sengaja katamu?!?!?! Hanya orang berengsek yang mengatakan itu!!! Kalau begitu aku juga akan membunuh dengan tidak sengaja Arthur!!!!"
"Charlie tenangkan dirimu!" Kata Tom memegangi pistol Charlie.
"Tenang katamu?!?! Bagaimana jika Arthur tak sengaja menembak Jacob puteramu dan lalu Jacob tercebur ke laut!!! Apakah kau bisa tenang Thomas?!?!?! Tentu kau akan membunuh bajingan ini kan?!?!?! Lagipula bagaimana bisa dia melakukan hal yang selalai ini!!! Tembakan meleset?!?! Apakah dia baru saja dilatih oleh James?!?!?!"
"...Kau benar aku mungkin akan melakukan hal yang sama tapi-
"Tidak akan ada yang membunuh siapa siapa disini!!!! Charlie tenangkan dirimu! Dan Arthur bagaimana kau bisa malah menembak Draco?!??! Apakah kau baru menjadi anggota hah?!?! Bahkan Draco tak pernah salah membunuh target!! Dan kau baru saja membunuh salah satu anggota terbaikku di Nostra Santino!!! Aku akan buat perhitungan denganmu Arthur!! Sekarang bersihkan dirimu yang penuh darah itu! Dan Charlie ambil waktu luang sebanyak banyaknya untuk meluapkan emosimu tapi jangan sampai buat keributan."
Charlie pun langsung melangkah pergi dengan amarah. Begitupula dengan Arthur.
Sedangkan Luke baru saja mendapatkan panggilan dari nomer tak dikenalnya dan langsung melangkah ke luar untuk menerima panggilan itu.
"Siapa ini?" Kata Luke sambil membuka bagian atas kemeja hitamnya itu.
"Apakah kau Luke Bernadeath?"
"Apa urusanmu?"
"Jika kau mengkhawatirkan rekanmu yang kau kira mati itu. Dia tidak mati, dia bersama denganku. Jangan khawatir dia baik baik saja. Bahkan lukanya di dadanya pun tak meninggalkan bekas."
"Siapa kau?!?!? Dan Dimana Draco?!?!?" Kata Luke sambil mengambil jaketnya.
"Aku bukan siapa siapa. Hanya seorang teman dari masa lalu Draco Kingstone. Aku sudah membawanya ke rumah sakit James. Dan jika kau mau pergi kesana sekarang...Tolong datanglah sendiri Draco butuh waktu untuk istirahat. Kasihan jika dia langsung bertemu segerombolan orang yang menjenguknya kan? Apalagi dia masih dalam proses pemulihan."
"Siapa kau sebenarnya?" Kata Luke sambil berjalan ke arah mobilnya.
"Seperti yang kubilang tadi...bukan siapa siapa." Seketika pria asing itu selesai berbicara sambungan teleponnya pun langsung dimatikan oleh pria asing yang menelpon Luke.
"Sial! Siapa lagi orang ini?!?! Aku harap yang dikatakannya benar!" Kata Luke sambil menyalakan mobil Lamborghini Sesto Elemento miliknya.
***
Draco perlahan lahan membuka matanya. Hal pertama yang Ia tebak Ia berada di rumah sakit.
"Luke..."
"Hhhhh.... syukurlah kau masih hidup! Kukira kau sudah tiada. Hampir semua orang mengira kau sudah tiada Drac! Bahkan saudaramu itu menjadi hewan buas yang hampir membunuh Arthur tadi gara gara dia mengira Arthur sudah membunuhmu."
Draco tersenyum kecil
"Yah... anggap saja aku kembali dari kematian. Apakah itu jaket saat kau masih menjadi pelajar? Kau tak terlihat seperti seorang mafia. Kau lebih terlihat seperti seorang pelajar."
"Ya." Kata Luke sedikit tertawa.
"Bagaimana kau bisa menemukan aku saat aku terjatuh ke laut?? Kau mencariku sampai di laut yang luas itu?" Tanya Draco
"Sebenarnya bukan aku yang menemukanmu." Jawab Luke
"Lalu?"
"Sebenarnya aku ingin mengajukan pertanyaan yang sama sepertimu. Tapi kau sudah bertanya duluan padaku jadi mana kutahu. Beberapa jam sebelum aku sampai kesini. Aku sempat dapat telepon dari nomor tak dikenal. Dia yang menyelamatkanmu dan membawamu ke rumah sakit. Dia tak bilang apa apa soal identitasnya. Dia hanya bilang dia adalah teman dari masa lalumu. Apakah kau mengenal orang yang kumaksud?" Tanya Luke
"Entahlah, tapi selama berminggu minggu ini aku selalu bermimpi tentang potongan masa laluku yang sudah kulupakan. Disana aku selalu saja bertemu dengan Leonard Hunt. Orang yang melatihku dulu. Aku tahu jika aku memberitahukan identitasnya padamu aku sudah melanggar janjiku." Kata Draco
"Janji apa?" Tanya Luke

"Aku dulu sering berjanji pada Leo kalau aku tak akan memberitahukan sedikit pun tentang dirinya pada siapa pun. Bahkan Charlie pun tak mengetahui tentang Leonard Hunt. Hanya saja. Potongan memori lamaku tentang Leonard Hunt sebagian hilang... Aku tak bisa mengingat jelas tentang Leo. Apakah itu mungkin Leo?" Tanya Draco
"Entahlah, Memangnya berapa umurnya saat dia bertemu denganmu dulu??" Tanya Luke
"Sekitar 37 ke atas tapi tidak sampai 40 . Waktu itu aku masih berumur 7 tahun." Jawab Draco
"Apakah jangan jangan itu Leo?!?!" Kata Luke
"Bagaimana kau bisa tahu???" Tanya Draco
"Entahlah, tapi apakah dia punya rambut pirang?!?" Tanya Luke
"Ya bagaimana kau tahu dia punya rambut pirang?" Tanya Draco
"Kemungkinan besar dia Leo." Kata Luke
"Bagaimana kau bisa menebaknya?" Tanya Draco
"Tadi aku tanya pada perawatnya. Apakah dia melihatmu dan dengan siapakah kau tiba. Perawat itu menjawab orang berambut pirang dan usianya sekitar 44 lebih. Orang itu menutupi wajahnya dengan topi dari kamera sehingga saat kucek di CCTV rumah sakit aku tak bisa melihat wajahnya. Perawat itu juga bilang pria itu tak menyebutkan identitasnya karena setelah mengantarmu dia langsung pergi." Kata Luke
"Mungkin saja itu Leo tapi dia sudah lama pergi dulu." Kata Draco
"Mungkin..." Kata Luke sambil mengangkat kedua bahunya ke atas.
"Luke?"
"Ya?"
"Berjanjilah padaku untuk tak memberitahukan soal Leonard Hunt pada siapapun. Bilang saja tadia ada orang asing yang menolongku dan mengantarku ke rumah sakit. Aku tak mau makin melanggar janji." Ujar Draco
"Baiklah. Tapi kenapa kau sangat mematuhinya??" Tanya Luke
"Dulu aku adalah anak yang sangat lemah sebelum aku bertemu dengan Leo. Lalu semenjak aku bertemu dengannya karena dia menolongku daru segerombolan anak anak SMA yang memukuliku. Aku pun merasa senang saat dia bersamaku. Dia bagaikan ayah sungguhan bagiku. Dia sangat baik. Dia juga sering mengajariku hal hal yang hampir jarang dilakukan oleh paman pamanku. Seperti bermain baseball, naik roller coaster dan lain lain. Suatu hari dia putuskan untuk melatihku. Dia melatihku sehingga aku menjadi kuat tanpanya aku takkan pernah bisa masuk Nostra Santino." Kata Draco
"Apakah dia memang mau menjadikanmu masuk ke Nostra Santino?" Tanya Luke
"Tidak. Dia meninggalkanku saat aku berumur sekitar 12 atau 13 tahun. Jadi aku menjual narkoba dan menjadi pembunuh bayaran sejak dia pergi. Lalu aku menjadi mafia seperti sekarang." Jawab Draco
"Apa yang dia latih?" Tanya Luke
"Sama seperti yang John saat pertama kali melatihku dulu." Jawab Draco
"Kenapa dia meninggalkanmu?" Tanya Luke
"Entahlah aku tak ingat. Beberapa memori hilang." Kata Draco
"Apa tujuan Leo melatihmu?" Tanya Luke
"Aku tak ingat jelas. Namun yang aku ingat dia hanya bilang ingin aku kuat dan dia tak bisa melihatku terluka setiap harinya karena segerombolan anak anak menggangguku dan memukulku hampir setiap hari. Dia juga tak bisa terus terusan melindungiku dari segerombolan anak anak nakal itu. Jadi dia melatihku." Kata Draco
"Sepertinya kau harus memecahkan misteri tentang masa lalumu Drac."