Tasia menatap nanar kedua tangannya sendiri. Rasanya ia ingin meyewa malaikan maut untuk mencabut nyawanya sekarang juga.
"Meski kebetulan itu terlihat begitu mencurigakan, tapi aku sangat mencintai Hadyan. Tidak mungkin aku tidak mempercayai penjelasannya. Bahkan jika ia berbohong dengan mengatakan bahwa dirinyalah yang mendorong nenek, aku tetap tidak akan percaya sama sekali. Karena aku mengenal Hadyan. Dia tidak memiliki hati jahat seperti itu. Dia tidak akan mungkin tega melukai perasaanku." Jelas Tasia
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com