Awalnya Hadyan nampak ragu. Ia tidak begerak sambil menatap kedua lengan Tasia yang terbuka. Pasti sangat nyaman berada di sana. Tapi.. tubuh Tasia kurus sekali.
"Tanganku pegal, kemarilah, Hadyan.." Ucap Tasia lagi, menyadarkan Hadyan kembali dari lamunannya.
Perlahan Hadyan menggeser tubuhnya lebih dekat kepada Tasia dan memeluknya. Ah.. Rasanya sangat nyaman dan lembut. Meski tubuh Tasia begitu kecil di dalam pelukannya, namun Hadyan merasa seperti memeluk boneka imut yang paling indah di dunia. Tasia terasa sangat enak dipeluk. Aroma dan gerakan kecil wanita itu membuat Hadyan menjadi tenang.
Tiba-tiba Tasia menggeser tubuhnya lebih tinggi. Hadyan bingung dan melepas pelukannya. Hingga posisi dada Tasia berada tepat di depan wajah Hadyan, wanita itu memeluk kepala besar sang raja.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com