Mendengar kalimat putus asa Hadyan, kening Dewi Sri seketika mengerut.
"Hadyan. Janganlah menjadi lemah. Apakah kau menyesali kehadiran buah hati kalian sendiri? Bukankah kehadiran merekalah yang selama ini kau impikan setengah mati? Kau dan Tasia akan segera menjadi orang tua. Tujuan kalian tidak lama lagi akan terlaksana." Tegas Dewi. Lalu ia mendesah berat dengan menatap Hadyan serius.
"Begitu aku mendengar bahwa Tasia akhirnya mengandung, hatiku tergerak dengan sendirinya untuk datang ke istana ini untuk mengawasi kalian. Sesungguhnya, kita tidak tau apa yang akan terjadi kepada Permaisuri. Memang benar, semua buku atau bahkan apa yang aku lihat sendiri.. mereka menunjukkan bahwa semua wanita yang mengandung anak siluman utuh akan binasa. Namun kita tidak boleh lupa bahwa mereka adalah siluman, sedangkan Tasia adalah seorang manusia. Ia juga bukan roh manusia biasa. Ia terlahir dengan rahim emas dan tubuh yang bisa menopang rahim istimewa itu." Tambahnya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com