Argani memperhatikan wajah gadis manis yang sedang tidur di ranjangnya. Ia terenyum lembut menatap kedua mata indah yang tengah terpejam itu.
Perlahan, Tasia membuka kedua matanya. Kepalanya terasa sangat sakit karena tadi hidungnya sempat dibekap dengan sapu tangan yang memiliki bau sangat menyengat. Ia menatap langit-langit yang sangat tinggi dengan bentuk aneh. Itu bukanlah atap, melainkan langit-langit gua.
"Anastasia.." Ia melirik ke samping, menatap seorang pria asing yang memanggil namanya. Pria itu tersenyum lembut kepadanya.
"Om siapa? Kepala aku sakit." Tanya Tasia sambil terduduk. Ia sudah mau menangis lagi.
"Sstt.. Jangan menangis, anak baik. Ini, minum dulu." Ia menyerahkan segelas air.
"Om siapa? Aku mau pulang, ketemu ibu dan ayah." Kata Tasia setelah meneguk habis segelas air itu.
Argani mengelap mulut Tasia yang basah oleh air putih tersebut. Namanya juga anak kecil, minum saja belepotan. "Namaku Argani. Aku adalah seorang pangeran."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com