webnovel

The Oldest Land

cerita ini bercerita tentang 7 Ras yang di ciptakan Tuhan, untuk saling bersaing satu sama lain dengan bakat pengetahuan dan Kanuragan, terdapat banyak elemen budaya Indonesia di dalamnya, khususnya Budaya Jawa, karena author dari suku Jawa jadi, author mencoba memasukan budaya Jawa kedalam cerita tapi bukan berarti budaya dari suku lain ga termasuk, tunggu aja kelanjutan ceritanya... Adi Kuncoro protagonis dalam cerita remaja berusia 14 tahun yang tinggal, di sebuah desa kecil bernama Lawang Sewu yang terdapat di kerajaan Java. tinggal dan hidup dengan kedua kakek dan neneknya Adi, mencoba menjadi penjaga sebutan bagi mereka yang memilih berpartisipasi, dalam sebuah event pemilihan untuk 7 Ras yang diciptakam oleh Tuhan, untuk dapat memperebutkan kan Gelar KANJENG gelar yang diberikan untuk memimpin 7 Ras selama 100 tahun sekali.

adi_gm · Fantasia
Classificações insuficientes
90 Chs

Si Gembul

Menatap mata hitam yang bulat, dengan tatapan yang dalam, Adi menjadi tersesat.

menahan rasa yang tak terlukiskan, musim semi mekar di hati Adi.

" mas, mas, mas, Massssss....." panggil Denok membangunkan lamunan Adi.

" eh...hhhh iya ada apa nok"? jawab Adi bingung.

" ihhhh kamu mah.... ( sambil kesal menunjukan jarinya ke arah belakang Adi).

" ada apa" jawab Adi sambil berbalik arah.

Terlihat senyum ambigu dari Bi Sumi dan tatapan polos dari Gembul.

" udah ketemu den pakunya? " tanya bi Sumi

" udah bi, ni disampingnya denok , hahaha" sambil tertawa menahan rasa malu.

" oh disampingnya denok, kirain di matanya mba denok, fuuuuuu". menahan ketawa.

" Mas, kok ga bawa Kue Kelepon lagi?", tanya gembul.

" ah mas lupa bul, nanti mas sampein eyang yah, itu juga kalo bul mau, lagian bul main aja kerumah tar di masakin ayam bakar kesukaan bul, sama nenek gimana"? tanya Adi

" bener mas kalo main kerumah mas lagi, ada ayam bakar nih"? tanya gembul semangat.

" ya belum tentu, tar beli dulu ayamnya di pasar baru ada heheheh". ledek Adi ke gembul

" ah mas mah, tar ibu sama bapak pulang, bul bilangin mas meluk-meluk mba Denok loh". kata bul mengancam.

" ehhhhh...iyaaaa....iyaaa nanti mas beliin, tapi bul jangan bilang- bilang yah, ga enak tar disangka mas ngapain" lagi, lagian kan pelukan itu tanda sayang kita bul sama orang lain". jawab Adi semangat

" oh jadi kalo kita peluk orang berarti kita sayang sama orang itu" tanya bul sambil memiringkan kepalanya.

" ya, bener bul" jawab Adi singkat.

" kalo gitu mba Denok doang yang mas sayang, gembul engga dong" jawab gembul sedih.

" eh kata siapa ga lah mas juga sayang gembul loh" . sambil mengangkat gembul dari lengan Bu Sumi.

" tuh mas sayang kan sama gembul, nih buktinya bukan cuma di peluk tapi mas gendong juga". jawab Adi tersenyum

" loh kok mba Denok ga mas gendong juga, kasian tuh kayakya kepengen mas gendong mbanya" tanya gembul penasaran.

" apaaaaa..... si kamu Gembul, kalo ga makan ya main doang pikiran kamu". sambil mencubit pipi gembul menahan rasa malu yang terlihat dari wajahnya yang memerah.

" ah mba ni bilang aja malu, gitu aja malu huuuu, lagian mas kok ga peluk bi Sumi juga, kasian kan bi Sumi ga ada yang meluk" kata gembul kasian.

" ahhhhhhhh....teriak Adi dan Denok berbarengan.

" fuuuuuu kalo Aden mau peluk bi Sumi boleh ko den" kata bijak Sumi malu sambil tersenyum.