"Bagus! Kau kembali juga!"
Suara Ramon membuat langkah Rimonda terhenti, menatap ke arah sang kakak dengan tatapan terkejut. Menunjukkan tawa sumbang sebelum dirinya menggaruk tengkuknya dengan asal.
Gadis itu baru saja kembali dari jalan-jalannya sendiri, dengan wujud seperti rakyat biasa gadis itu berkeliling di tempat ramai tanpa mengetahui bahwa dirinya semakin terluka di sana. Sayangannya hal itu membuat Rimonda sadar dan tidak melakukan hal gila seperti berteriak akan menghancurkan apa pun yang ada di depannya.
Jika ada orang dia akan lebih sadar walau dia sendiri tidak suka pada keramaian yang ada. Dan fajar baru tiba, dia yang sejak awal sudah mengatakan akan kembali saat fajar membuat Ramon langsung masuk ke kamar sang adik.
Menatap tajam ke arah sang adik yang terlihat tidak terlalu peduli dengan rasa khawatirnya sejak siang kemarin. Bagaimana bisa dia punya adik seperti itu, padahal Rimonda bisa bercerita padanya di bandingkan pergi tidak jelas di luaran sana.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com