webnovel

9

Loh lin, lo baik baik ajakan"

"Gue dengar lo itu.... "

"Udah cukup ya, alin lagi gak mau bahas"ucap alin yang malas menanggapi ucapan fina dan aira

"Hehe, sorry"ucap aira

Alin memasuki kelas nya bersama aira dan fina, satu fakta, seluruh isi kelas menatap satu titik fokus yang berada di depan pintu kelas.

Tatapan yang mereka berikan berbeda beda

Alin memandang risih dirinya, ada yang salahkah dari dirinya?

"MAU GUE COPOT TU MATA!! "Teriak aira memandangi seluruh isi kelas dengan mata yang melotot

Malas mencari masalah dengan anak karate, akhirnya mereka memilih menghentikan tatapannya.

"Alin,, aneh ya? "Tanya nya pelan

"Gak lin, lo cantik"ucap fina memberi semangat

"Ish, tapi mereka semua.... "

"Gak usah dengerin mereka, mereka itu cuma iri sama lo, ayo"ucap aira menarik tangan alin

"Um, iya"ucap alin tersenyum

...

Brak!

"Alin lo mending jauh dari kami deh"ucap starla teman sekelasnya itu

"Iya, kami semua takut kalau roh yang ngikutin lo itu pada ngikutin kita semua"ucap ira menambahi

"Ta.. Pi....

"Udahlah mending lo pindah sekolah aja deh"

"Iya"

"Sana lo"

Tes

Alin menangis keluar kelas, ia tidak tau apa salahnya hingga temannya mengucilkan dirinya

"Lo semua kurang ajar"ucap aira emosi

"Dahlah ra, emang lo mau ikutan dibunuh sama roh pengikut alin"

"Alin itu gak punya roh pengikut, jangan percaya hoax"ucap fina

"Terserah kalian"pungkas starla

"Sekali lagi, gue dengar kalian begitu lo semua gue bunuh"

Seluruh pasang mata yang asyik berdebat menoleh fokus pada satu objek yang sedang duduk dibangku paling belakang

"Alfa, kamu ngapain bela dia"ucap starla sok lembut

Alfa yang sudah muak dengan tingkah  starla berlalu pergi keluar

...

"Alin bukan penyakit yang harus dihindari" ucapnya menelungkupkan kepalanya

Alin tidak tau dari mana temannya mendapatkan kabar tentang dirinya. Mengingat itu alin begitu sakit, siapa dirinya.

Alin seperti pernah mengalami kejadian ini sebelumnya

"Alina"teriak seseorang dari arah belakangnya

"Alfa?, kamu ngapain"ucap alin sendu

"Sorry buat teman kelas tadi, lo gak usah dengerin kata mereka"

"Tapi... Memang faktanya gitukan "ucap alin sedih

"Lin"

"Iya? "

"Lo... Merasa ada kejanggalan dari semua yang lo alami? "

"Hm.. Sedikit"

"Awal lo bisa kena semua ini gimana, lo bisa cerita apapun bisa jadi gue bisa bantu" ucap alfa

"Alfa.. Mau bantu alin? "Tanya alin tidak percaya, karena alfa ini dikenal dengan cowok tidak peduli dengan sekitar

"Ya, gue penasaran aja sama lo, sepupu gue pernah seperti lo juga"

"Tapi.. Kalau lo keberatan gak usah cerita"

"Akhir akhir ini, alin sering mengalami mimpi seolah olah alin berada di dua kehidupan"

"Maksudnya? "Ucap alfa bingung

"Alin punya dua keluarga, tapi... Alin "

"Lin.. Sepertinya lo lupa ingatan"

"Hah? "

"Mau mencoba mencari ingatan lo? "

"Ya, siapa tau rasa penasaran lo, bisa teratasi"ucap alfa tersenyum

...

"BUNDA!!! "Teriak alin memasuki perkarangan rumah

"Hei jangan lari lari, nanti jatuh"

"Assalamualaikum bun"ucap farel

"Walaikumsallam"

"Farel ke kamar dulu"ucapnya mengacak rambut alin

"Ish, kakak! "

"Bunda buat apa ni? "Tanya alin

"Bolu coklat kesukaan kamu"

"Bunda tau dari mana alin suka bolu, alin gak pernah cerita sama bunda"ucap alin memakan bolu itu dengan lahap

"E.. Hm.. "

"ya bunda tau aja"ucap fitri terlihat gugup

Alin yang begitu percaya hanya mengangguk

"Makasih bi ida"ucapnya mengambil potongan bolu yang diberikan bi ida

"Sama sama nona cantik"ucap bi ida tersenyum

"Bunda... "

"Ya sayang"

"Ceritain alin waktu kecil dong bun"ucap alin polos

Deg

Yang membuat dua orang didepannya menegang

"Makan alin, jangan berbicara "ucap farel datar

"Alin cuman mau tau, soalnya setiap orang pasti punya pengalaman, satu lagi ayah alin mana? "

"Alin"

"kenapa sih kak!, alin gak boleh nanyak tentang alin, alin kan...

"CUKUP! "Bentak farel emosi

Alin terdiam

"Sudah rel, alin adikmu"ucap bunda menyabarkan

"Kenapa kakak bentak alin, apa salah, alin bertanya? ''

"Salah!!! , karena lo cuman anak pungut alin...

Deg!

.....