webnovel

1.awal

SD NEGERI MERAH PUTIH

"Ingat pesan ibu, jangan jahil kepada teman mu, dengarkan gurumu jangan membantah, ini hari pertamamu,...

"Siap bos"ucapnya tersenyum semangat

"Anak pintar"ucap ibunya

Baru saja rasanya kemarin ana menggendongnya, kini gadis kecil itu akan menjadi gadis remaja seiring waktunya

........

"Baiklah akan saya usahakan secepatnya"ucap ana yang berbicara pada pengusaha didepannya

Sepasang kekasih itu tersenyum

Fyi, ibu alin adalah seorang desaigner khusus membuat gaun pengantin

Drrt drrt

"Hallo"ucap ana yang masih mencatat apa saja yang diperlukan

"Orang tua alina fathala? "

"Iya saya, ada apa"

.......

"Alina kamu sudah berjanji pada ibu bukan? "

"Dia bu, dia yang menjahiliku"ucap alin agar ibunya itu percaya padanya

"Lain kali beritahu anakmu agar terlebih sopan santun"ucap perempuan yang duduk dengan stelan jas dan tas brandednya itu

"Anda yang harus sopan santun, bukankah ini hanya perkelahian anak kecil "

"Jelas anakmu yang salah, anda belum tau siapa saya"

"saya mohon maaf atas tindakan alin bu guru"ucap ana merasa tidak enak dengan guru didepannya ini

"Kita tidak salah bu"ucap alin

Enak saja pikirnya, kenapa ia dan ibunya yang difitnah bersalah disini?

Anak sama ibu sama saja, sama sama cari masalah

Pikir alin

"Alin ayo pulang"ucap ana menarik tangan kecil gadis disampingnya ini

"Ibu bukan aku"ringisnya karna cekalan tangan ibunya yang begitu sakit

"Ibu dengarkan aku"

Ana terus menarik tangan anaknya melampiaskan emosinya kepada gadis kecil yang kini mulai menangis itu

"Ibu... "

"BISAKAH KAU DIAM ALINA FATHALA!! "Teriak ana

Deg

Ibunnya yang lembut tidak pernah membentaknya, ini bukan ibunya, ibunya baik bukan seperti ini

"PUAS KAU MEMPERMALUKAN KITA DI DEPAN SANA, SUDAH IBU BERITAHU BERAPA KALI UNTUK TIDAK MELAWAN APAPUN ALIN"UCap ana yang emosi

"Dia mengejekku bu"

"KAU BISA DIAM, ATAUPUN KAU BISA PERGI, INI HARI PERTAMU DAN KAU TELAH MENGACAUKAN HARIMU ALINA"

Alin menangis, ia takut ibunya berubah menjadi monster yang menakutkan

"Masuk kekamarmu, dan jangan bermain"ucap ana yang terlanjur emosi

........

"Hiks.... Hiks ibu jahat, a.. Alin gak suka"ucapnya menangis sambil memeluk boneka teddy bear besar itu sambil menangis

"Hey"

Alin menghentikan tangisnya

"Kamu siapa? Ngapain dikamarku, ibu liat kamu bisa dimarah loh, kamu mau kayak aku"ucap alin dengan mata sembabnya

"Ibu kamu pemarah ya, tadi aku liat kamu dimarahin, bandel sih"ucapnya tertawa

"Alin gak bandel"ucap alin tidak terima

"ayo"ucap tangan kecil itu menarik alin

"Kemana"

"Kita main, ayo"ucapnya membuka jendela kamar alin

Alin mencoba keluar dari kamarnya

"Cepat.. Nanti ibumu liat"katanya yang sudah terlebih dahulu

"Yes"ucap mereka bersamaan

"Alfa"ucapnya tersenyum

"Aku alin"ucap alin ikutan tersenyum

"Ayo"menarik tangan alin

........

Pukul 18:00

Ana menghempaskan dirinya disofa ruang keluarga, lelah sekali

Ia mengambil segelas air putih, matanya tertuju pada pintu kamar anaknya

Ada titik sesal telah melampiaskan emosi kepada gadis kecil nya itu

Ana membuatkan bubur ayam kesukaan alin, yah untuk permintaan maafnya kepada putri satu satunya itu

ana membuka kunci kamar anaknya, ia begitu menyesal ibu seperti apa yang tega mengunci dan membiarkan anaknya didalam kamar selama 60 menit

Ana terkejut mendapati anaknya tidak ada dirumah

"ibu alin pulang"ucap alin dengan senyuman gembira

Dan tentu saja muka polosnya

"Ibu ngapain"ucapnya bingung

"Bagaimana kamu bisa keluar, bukannya ibu menguncimu"ucap ana yang masih tidak mengerti

"Aku lewat jendela bu"ucap alin polos

Ana melihat kearah kamar alin, bagaimana bisa seorang gadis kecil melewati jendela dan melompat dari lantai dua rumahnya?

"jangan berbohong alina, ibu tidak mengajarimu berbohong"ucap ana yang bingung dengan perkataan anaknya

"Aku tidak bohong,  ya kan alfa"ucapnya menoleh kesamping

Ana terkejut, pasalnya hanya ada dirinya dan anaknya, siapa yang dimaksud alin dengan nama alfa?

"Alfa? "Ucap ana

"Iya temanku"ucap alin tertawa

"Ibumu tidak bisa melihatku"ucap alfa berbisik

"Kenapa? "Ucap alin bingung

"Aku kan istimewa"ucap alfa tertawa

"Dasar, aku bilang ibu biar kamu dimarahin"ucap alin yang tertawa melihat alfa mengerucutkan bibirnya

Ana yang tanpa pikir panjang menarik tangan gadisnya dan berlalu pergi meninggalkan rumahnya

"Kita mau kemana bu? "Ucapnya bertanya

Ana hanya diam, hingga ia sampai dirumah papan

"Permisi"ucapnya ana sopan

Hingga seorang kakek tua renta membukakan pintu

Matanya membuat alin begitu takut, mata merahnya

Tak berselang lama ia datang membawa segelas air, yang entah alin tidak tau

Gelap

Alin merasakan kepalanya pusing

Sekelebat bayangan alfa muncul dihadapannya

"Jangan tinggalin aku alin.... Hiks"ucapnya menangis

"Alfa suruh kakek itu pergi alfa, alin juga gak mau pisah dengan alfa"ucap alin lirih

"Alfa takut.... "Ucapnya takut

"ALFA"

"ALFA!!!! "Teriak alin keras

...........