Aozora mengembuskan napasnya. "Apa?" meskipun terdengar dingin, ia tak melepaskan tangan Starla dari tangannya.
Starla tersenyum kecil, melepaskan tangannya untuk meletakan buku sejarah yang di tangan Aozora. "Ini, Kakak kan suka baca sejarah pahlawan, aku tadi kebetulan menemukannya."
Aozora melirik buku di tangannya lalu wajah Starla yang berbinar-binar seakan bangga akan ucapannya. Ia tertunduk. "Kenapa kau begitu sulit disingkirkan, perasaanku jadi sulit melepaskanmu..."
"Huh?" Starla memiringkan kepalanya, ia merasa Aozora berkata sesuatu, tapi tidak dapat mendengarnya. "Kakak mengatakan sesuatu?"
Aozora menggelengkan kepalanya, sebelum kemudian ia melangkah mendekati Starla.
Starla yang merasa Aozora terus mendekat pun ikut melangkah, namun mundur hingga ia merasakan punggungnya bersentuhan dengan dinding. "Huh—?"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com