Reon sibuk beramsumsi hingga tidak mendengar pramugari memberikan arahan tentang keberangkatan pesawat. Ia sudah terbiasa naik pesawat sehingga sudah hafal apa-apa saja yang harus dilakukan sebelum take off. Matanya tetap terpaku ke luar memandang kota Tokyo yang semakin mengecil hingga tidak terlihat sama sekali, tergantikan oleh awan-awan berwarna seputih susu.
Ia tidak memungkiri pemandangan ini indah apalagi ada cahaya matahari yang membuat awan terlihat berkilauan.
Terbesit pemikiran apakah Sakura akan sependapat dengannya? Mungkin tidak, sebab semalam dia masih belum bisa berbicara soal ibunya.
Reon berpikir apa yang harus ia lakukan untuk menghilangkan trauma satu itu. Trauma itu jauh berbeda sebab ibu dia sudah tidak ada, berbeda dengan ayah dia.
Haruskah ia melakukan cara yang sama dengan apa yang sudah ia dilakukan pada ibunya dulu?
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com