Yuzuru tersenyum lembut melihat Sakura di depan matanya. Ia sempat berpikir ini mimpi dia mengajaknya keluar.
Bagaimana tidak?
Yuzuru menerima telepon pukul lima pagi, di mana ia masih tidur terlelap karena frustrasi oleh dia juga. Dan lagi sudah lama sekali sejak mereka keluar bersama lagi. Setiap ia berniat mengajak dia keluar, dia selalu sibuk.
"Kau tepat waktu seperti biasa, Yuzuru-san," Sakura berkata lagi, memuji.
"Sudah seharusnya," Yuzuru merespon dengan nada setenang mungkin, menyembunyikan semangat yang memenuhi seluruh tubuhnya. Ia membukakan pintu mobilnya untuk dia, "Mau ke tempat biasa?"
Sakura mengangguk kecil sebelum masuk ke dalam.
Yuzuru masuk ke dalam mobilnya, kemudian pergi.
Di sisi lain, Reon yang memperhatikan tidak jauh, hanya bisa menggenggam kaleng kopi yang berada di tangannya, setiap kali Yuzuru tersenyum, semakin erat genggamannya hingga sekarang remuk tidak berbentuk akibat menahan jijik dan amarahnya karena dia.
'Aku harus mengikuti mereka ...!'
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com