Meskipun sudah memasuki larut malam, akan tetapi suasana Kota Berlin masih ramai oleh para pejalan kaki.
Seketika itu juga mengukir senyum khas. "Aku ingin di saat nanti kita sudah menikah. Aku mengajakmu berbulan madu ke Kota ini, baby."
--
Kerinduan yang membumbung tinggi membuatnya di sergap rasa tak karuan. Terlebih, ketika panggilannya tidak tersambung dengan kekasih tercinta. Tanpa dapat tertepis berbagai fikiran buruk pun bersemayam di dalam hati.
"Kau sedang di mana, baby? Kenapa tidak mengangkat panggilanku? Apakah kau sudah tidur?" Tanyanya entah pada siapa karena nyatanya dia sedang sendirian di dalam apartement nya.
Hembusan nafas lelah mengiringi deru nafasnya beriringan dengan lirikan tajam ke arah jarum jam dipergelangan tangan. "Seharusnya di jam segini kau belum tidur, baby."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com