webnovel

THE LOVE TRIANGLE | TLT

Kedatangan Calvino le London demi menemui saudara kembarnya sangat di kejutkan dengan seseorang yang menjabat sebagai Assistant Executive CEO. Seseorang yang mengingatkan Calvino pada cinta masa lalu. Berbagai upaya telah Calvino lakukan untuk menepis kenangan demi kenangan. Namun, dengan hadirnya wanita bernama Kiara Larasati, telah membuat hidup Calvino berada di dalam dilema. Seharusnya hal ini tidak boleh terjadi mengingat sudah ada Lenata disisi. Namun, wanita dengan sejuta pesona tersebut telah memaksa Calvino mendekat bahkan, tanpa Calvino sadari. Berada didekat Kiara telah membuat hidup Calvino berwarna dan penuh dengan gairah. "Uh, Kia ... datanglah, balutlah keheningan ini dengan kehangatan. Iringilah nada - nada kerinduan ini dengan alunan merdu. Dan ... menarilah denganku. Mari kita arungi kebahagiaan, bersama." Ini gila, Calvino benar - benar sudah gila. Desiran hebat yang Kiara timbulkan membuat Calvino tergila - gila tapi, hubungan yang sudah terjalin selama bertahun - tahun bersama Lenata juga tidak bisa dia akhiri begitu saja. Kalau sudah seperti ini Calvino harus bagaimana? Siapa yang akan Calvino pilih? Lenata, yang hadir sebagai pelengkap hidupnya atau Kiara, yang Calvino yakini sebagai belahan jiwanya? So, ikuti terus perjalanan cinta Calvino Luz Kafeel, dalam menentukan pilihan. HAPPY READING!! Warning 21+

Yezta_Aurora · Urbano
Classificações insuficientes
359 Chs

Chapter 128

Saat ini wanita tersebut sedang dalam pemeriksaan. Berulang kali ekor mata Calvino melirik tajam pada pintu yang masih menutup rapat. Entah apa saja yang dokter lakukan didalam sana, yang jelas pemeriksaan Lenata memakan waktu yang sangat lama.

Apakah Calvino merasa khawatir? Sama sekali tidak. Di dalam sana tidak hanya dokter dan Lenata akan tetapi, ada Dzamira yang menemani.

--

Saat ini Calvino terlihat menghubungi kekasih tercinta, bersamaan dengan itu dihembuskannya nafas berat yang dia buang secara perlahan. Satu hal yang paling dia harapkan adalah sang kekasih mau menerima panggilan darinya. Bagaimana pun juga Calvino harus segera menjelaskan kesalahpahaman semalam.

Please, baby angkat teleponku. Mohon Calvino dalam hati.

Seketika itu juga bibir kokoh tampak menyungging senyum lebar hingga memperlihatkan deretan gigi putihnya ketika panggilannya tersambung dengan kekasih tercinta. "Hallo, baby." Sapanya yang dijawab dengan deheman.

"Bagaimana kabarmu, baby?"

"Baik."

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com