webnovel

THE LOVE TRIANGLE | TLT

Kedatangan Calvino le London demi menemui saudara kembarnya sangat di kejutkan dengan seseorang yang menjabat sebagai Assistant Executive CEO. Seseorang yang mengingatkan Calvino pada cinta masa lalu. Berbagai upaya telah Calvino lakukan untuk menepis kenangan demi kenangan. Namun, dengan hadirnya wanita bernama Kiara Larasati, telah membuat hidup Calvino berada di dalam dilema. Seharusnya hal ini tidak boleh terjadi mengingat sudah ada Lenata disisi. Namun, wanita dengan sejuta pesona tersebut telah memaksa Calvino mendekat bahkan, tanpa Calvino sadari. Berada didekat Kiara telah membuat hidup Calvino berwarna dan penuh dengan gairah. "Uh, Kia ... datanglah, balutlah keheningan ini dengan kehangatan. Iringilah nada - nada kerinduan ini dengan alunan merdu. Dan ... menarilah denganku. Mari kita arungi kebahagiaan, bersama." Ini gila, Calvino benar - benar sudah gila. Desiran hebat yang Kiara timbulkan membuat Calvino tergila - gila tapi, hubungan yang sudah terjalin selama bertahun - tahun bersama Lenata juga tidak bisa dia akhiri begitu saja. Kalau sudah seperti ini Calvino harus bagaimana? Siapa yang akan Calvino pilih? Lenata, yang hadir sebagai pelengkap hidupnya atau Kiara, yang Calvino yakini sebagai belahan jiwanya? So, ikuti terus perjalanan cinta Calvino Luz Kafeel, dalam menentukan pilihan. HAPPY READING!! Warning 21+

Yezta_Aurora · Urbano
Classificações insuficientes
359 Chs

Chapter 117

Calvino terkekeh kecil. "Tatapan mu yang seperti itu membuatku semakin rindu, baby."

Tidak hanya kau yang rindu, aku juga rindu, bahkan sangat rindu. Batin Kiara.

"Lebih baik istirahat. Besok kita mengobrol lagi. Aku tutup dulu ya teleponnya." Calvino langsung menyahut. "Jangan, baby! Aku masih rindu."

--

"Tapi, kau harus istirahat."

"Please, sebentar lagi saja, baby. Biarkan aku memanjakan mata ku dengan keindahan wajah mu yang bersinar bak Rembulan."

"Dasar raja gombal. Sudah sakit masih saja pintar merayu."

Tidak suka mendengarnya mengiringi Calvino mendesah lelah. "Dengarkan aku, baby. Aku ini bukan raja gombal. Calvino mu ini tidak pintar merayu. Tetapi yang ku katakan sesuai dengan kenyataan. Kecantikan mu ini sejajar dengan indahnya sinar Rembulan."

Tak ayal kalimat yang baru saja terlontar dari bibir kokoh mengiringi semburat merah di pipi.

"Dan ada apa dengan pipi mu itu, huh?" Godanya.

"Ish, sayang kebiasaan deh. Udah ah aku tutup teleponnya."

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com