webnovel

THE LOVE TRIANGLE | TLT

Kedatangan Calvino le London demi menemui saudara kembarnya sangat di kejutkan dengan seseorang yang menjabat sebagai Assistant Executive CEO. Seseorang yang mengingatkan Calvino pada cinta masa lalu. Berbagai upaya telah Calvino lakukan untuk menepis kenangan demi kenangan. Namun, dengan hadirnya wanita bernama Kiara Larasati, telah membuat hidup Calvino berada di dalam dilema. Seharusnya hal ini tidak boleh terjadi mengingat sudah ada Lenata disisi. Namun, wanita dengan sejuta pesona tersebut telah memaksa Calvino mendekat bahkan, tanpa Calvino sadari. Berada didekat Kiara telah membuat hidup Calvino berwarna dan penuh dengan gairah. "Uh, Kia ... datanglah, balutlah keheningan ini dengan kehangatan. Iringilah nada - nada kerinduan ini dengan alunan merdu. Dan ... menarilah denganku. Mari kita arungi kebahagiaan, bersama." Ini gila, Calvino benar - benar sudah gila. Desiran hebat yang Kiara timbulkan membuat Calvino tergila - gila tapi, hubungan yang sudah terjalin selama bertahun - tahun bersama Lenata juga tidak bisa dia akhiri begitu saja. Kalau sudah seperti ini Calvino harus bagaimana? Siapa yang akan Calvino pilih? Lenata, yang hadir sebagai pelengkap hidupnya atau Kiara, yang Calvino yakini sebagai belahan jiwanya? So, ikuti terus perjalanan cinta Calvino Luz Kafeel, dalam menentukan pilihan. HAPPY READING!! Warning 21+

Yezta_Aurora · Urbano
Classificações insuficientes
359 Chs

Chapter 103

"Ini sudah larut malam. Lebih baik kita pulang. Kau juga harus beristirahat."

Calista langsung merajuk dengan sangat manja. "Tetapi aku masih ingin di sini."

Uh, kalau seperti ini. Bagaimana aku bisa ke apartement, Manis-ku. Batin Calvino.

--

Meskipun pemandangan di depan sana tampak indah memanjakan mata. Akan tetapi tidak dengan Calvino. Wajah tampan tampak gusar sehingga memaksa Calista melayangkan pertanyaan. "Apa yang sedang mengganggu pikiran mu, huh?"

Yang ditanya tampak menolehkan wajahnya berpadukan dengan seulas senyum yang terkesan dipaksakan. "Apa maksud mu?"

"Pertanyaan tidak dibalas pertanyaan!" Geram Calista.

"Dasar bodoh!" Menjitak kepala sang adik tercinta. "Tidak ada yang mengganggu pikiran ku. Kemarilah, dan lihatlah pemandangan di sana itu sangat indah." Merengkuh kepala Calista kemudian menyandarkannya ke dalam pundak kekar.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com