webnovel

The lost power

banyak clue mulai bermunculan, banyak hal yang terjadi dengan cepat dan membuat sebuah kenyataan. iya! kenyataan bahwa aku bukan dari masa depan, melainkan dari masa lalu. Oma selalu bilang bahwa aku istimewa, dan aku harus berhati - hati dengan segala ancaman yang mendekat. hari ini di tempat ini, sepertinya aku sudah siap menerima takdir yang akan datang nanti.

alifiachlss_ · Fantasia
Classificações insuficientes
10 Chs

misconceive

Malam ini suasananya sedikit tenang ketika aku menatap langit dari jendela dan aku yakin dimasa depan tidak begitu, yang jelas mereka pasti menghawatirkanku.

"Oma kenapa sih harus pergi? Keluargaku yang baru saja bahagia harus hancur dengan kenyataan pahit.

Andai Oma tau kalau setiap hari aku berharap aku mati, aku tidak kuat menanggung semuanya! Kakak ku malah pergi dan Oma juga? Tidak adil."

Jika kalian pikir aku akan menangis, maka kalian salah! Aku sudah muak dengan air mata. Bahkan untuk tersenyum rasanya malas sekali, tapi ketika aku bertemu dengan nara dan semua teman ku entah kenapa semua berubah.

"Clara Adelin Edzard adikku, dia juga orang yang mendukungku meskipun dia masih kecil saat itu dan ketika aku pergi melepaskan semua jabatan ku dia pun melakukan hal yang sama.

Untungnya mom tidak marah dan begitu pun dengan papa, tapi sebagai ganti Clara bebas aku hanya punya waktu sekitar 72 bulan ketika pertama kali aku pergi dari rumah untuk bebas.

Dan waktu ku tinggal 36 bulan lagi, lalu aku harus kembali dan Clara pun setuju.

Setelah aku keluar dari sini, aku akan menemui Clara dan mengajaknya tinggal bersamaku agar dia bahagia.

"Permisi nona" seru maid ku Oliv, "iya ada apa- eh masuk masuk maaf aku lupa kalau kalian aku suruh tidur disini" aku benar - benar tidak ingat ucapan ku tadi pagi, sepertinya mood ku mulai menurun.

"Apa ini benar tidak apa nona?" Seru poly, "tidak apa kok, justru aku gk enak menyuruh kalian tidur disini padahal kasurnya cuman satu" aku bingung ini bagi tempatnya bagaimana.

Tapi kasurku seperti nya muat kalau kami tidur bersamaan, setelah dipikir - pikir kasur ini besar juga. "Cukup kok kak kalau kita tidur disini" seru Sera, "hei bicara yang sopan ada putri disini Sera" Oliv menegur Sera.

"Maaf nona" lucu juga anak ini, "hei jangan canggung, toh aku yang meminta untuk tidak formal jika bersamaku dan ayo kita bercerita. "Anda ingin cerita tentang apa?" Seru Febi.

"apa kalian tahu hal apa yang terjadi tahun belakangan ini?" Sebaiknya aku mencari tau beberapa alibi dari masing - masing orang, kalau dugaanku benar setidaknya ada beberapa teman dekatku dari kerajaan yang ikut lomba besok.

"Tidak banyak yang terjadi setelah kepergian anda" seru poly, "benar! Ketika anda pergi semua kerajaan mencoba bersaing dengan keras, putri rose dan pangeran William harus mengorbankan waktu mereka untuk berada di top ten" Oliv menjelaskan.

"Top Ten?" Apa itu termasuk sistem disini, jika benar maka kemungkinan lomba besok aku juga akan bertarung dengan orang pilihan.

"Itu adalah peringkat disetiap sekolah tapi tidak semua sekolah memakai nama yang sama dan ada juga yang memilih tiga orang untuk siswa terkuat biasanya disebut big three." Lanjutnya, "berarti jika aku jadi bagian dari orang terkuat itu maka semua akan baik - baik saja kan?" Ujarku.

"Tidak semudah itu, anda harus menaklukkan traffic atau perkumpulan lima siswa berbakat yang sebaya dengan anda.

Lalu untuk mengalahkan ketuanya itu tidak mudah karena saat ini belum diketahui apa kekuatannya, dan yang paling penting adalah saat ini posisi anda sedang tidak baik." Seru Sera, "maksudmu tidak baik?" Sepertinya sedikit sulit.

"Orang yang ikut anda ke masa depan sudah dicap sebagai orang lemah, mangakannya tadi kak rose menyuruh kakak untuk mengeluarkan potensi anda" dia banyak tahu rupanya tapi sepertinya mengumpulkan alibinya agak susah.

Dan mereka lebih tertarik membahas yang sekarang, baiklah aku akan mencari beberapa kenalan disini agar tau apa yang sebenarnya terjadi.

"Sepertinya rumit juga, tapi jangan khawatir aku akan mengalahkan mereka dan membuatku jadi nomor satu Disni. Terlepas dari kalian percaya atau engga" ujarku.

"Kalau kami tidak mempercayaimu maka aku tidak akan mau menjadi pengawal pribadimu fia" ujarnya, "baguslah kalau kalian percaya! Kalau begitu ayo tidur, karena besok aku akan menunjukkannya" aku sudah mengambil posisi terbaik untuk istirahat.

Author pov's

"Hallo?" Terlihat siluet pria yang mana dia adalah brayn, bermata mata biru dengan rambut pirangnya, wajahnya sekarang sedang memasang raut muka khawatir.

"Tumben nelfon rayn, btw fia mana? Biasanya dia rajin cek data dari gue, tapi entah kenapa dia menghilang dari kemarin" scene yang berpindah melihatkan Nara Edlyn yang sedang mengurus berkas.

Mukanya selalu terlihat serius dengan tatapan tajam ala Nara, rambutnya putih bersih dan bergelombang bak putri dan tidak lupa suara khasnya, "dia menghilang dan gue bingung harus gimana sekarang" ujar rayn.

"Jangan bicara yang aneh - aneh rayn, lagi pula ngapain tuh anak pakek acara ulang segala?" Nara akan menjadi lebih sensitif jika ada hal yang berhubungan dengan fia.

"kemarin kakaknya datang dan entah lah mungkin terjadi beberapa argumen tapi pas gue cek kerumahnya dia udah pergi."

"Jangan bilang kalau ini berhubungan dengan masa lalu?" Seru Nara, "bisa aja, karena pas gue cari kesana aku merasakan hawa fia tapi tipis banget, kayak ada yang menekan hawa keberadaannya dan menyembunyikannya."

"Kau jangan khawatir rayn, kita gak bisa gegabah dan plis kali ini percaya Ama gue.

Dia bakal balik beberapa hari lagi, dan jangan mencarinya di masa lalu atau kau sendiri akan terjebak disana selamanya lalu kau tidak bisa menyelesaikan misi disini. Kau mengerti kan?" Nara menegaskan ucapannya.

"kau tahu Nara, kalau saja kau tidak membuatku ingat sedikit akan masa lalu ku mungkin saat ini aku akan mengejarnya."

"Maaf bukannya aku jahat dan pilih kasih terhadap kalian berdua tapi aku hanya membuat kau ingat bahwa misi kita disini untuk melindungi fia dan memperkuat diri kita" ujar nara.

"Kalau begitu udah dulu ya" rayn segera menutup telfonnya, "gue gak tahu kenapa Nara membuatku ingat masa lalu, padahal kami yang kesini saja hilang ingatan akibat pergeseran dimensi.

Jika fia tahu hal ini pasti dia sangat marah, aku sendiri juga benci pada diriku sendiri! Bisa - bisanya aku dulu melukainya dan sempat akan membunuhnya. Sepertinya Leona sendiri sudah tau perbuatan kakaknya, dan begitu juga dengan orangtua Nara."

"Di masa ini kita harus bertunangan fia! Dan kita akan menikah ketika kita kembali nanti, entah di masa lalu atau masa depan aku janji kita akan selalu bersama" batin rayn.

Sekarang Nara terlihat gelisah, "mungkin Leona benar, gak harusnya aku memakai kekuatan untuk mengembalikan ingatan rayn. Padahal fia udah baik sama aku, tapi aku sendiri malah ingin rayn menghancurkan nya agar aku bisa bersama rayn."

"Sebaiknya aku fokus untuk menyelesaikan tugas di perusahan fia dlu, lalu aku akan kembali seperti dulu lagi. Sudah cukup aku mengubah alur disini, aku akan meminta maaf Leona dan fia." Seperti biasa Nara mengecek berkas kerja dan memang perusahaan itu adalah tempat tinggal Nara karena dia maniak kerja.

Pov's end

Aku terbangun dengan tubuh yang sangat berat, untuk bernafas pun sangat susah. "Astaga mereka bertiga memelukku ketika tidur." Aku segera beranjak keluar dari kasur dan mencari udara segar diluar, "aneh kenapa hanya mereka bertiga tersisa, poly dimana ya?" Aku menemukan tujuan ku untuk keluar selain mencari udara segar.

[Scanning done]

"Butuh waktu cukup lama untuk mengetahui semua ruangan kerajaan ini" ujarku, "nona sudah bangun?" Poly tiba - tiba datang menyapaku.

"Iya" tatapanku melihat keadaan diluar yang mana semua prajurit siap untuk bertukar tempat jaga dan ada juga dari mereka yang berlatih.

"Silahkan menuju tempat pemandian putri" benar juga! Kemarin aku hanya ganti baju saja, "akhirnya ada kamar mandi!" Ucapku penuh semangat.

Ketika sudah sampai aku cukup kagum dengan tempat ini, private place tapi pemandangannya langsung menuju keluar istana dan jika kalian kesini akan disuguhkan dengan pemandangan gunung yang indah.

"Hei poly, ayo kita mandi bersama!" Aku akan bosan jika sendirian ditempat yang besar ini, "tapi tidak pernah ada putri yang mandi bersama pelayannya nona" wajahnya sedikit merah.

"Kau kan perempuan jadi jangan malu, toh memangnya kenapa kalau kita mandi bersama" aku menariknya dan kami sudah basah kuyup sekarang, meski begitu ini menyenangkan.

[Ada beberapa orang datang]

"Astaga jam yang tersambung langsung ke drone ku, lupa ku mode diam" poly langsung kaget dan bingung, "putri dengar suara itu? Tetap dibelakang ku" sepertinya dia takut dengan suara ini.

"Tenang saja poly, orang yang datang ada di bagian depan istana." Dia tambah bingung, "lalu suara itu siapa?" Aku ingin sekali tertawa tapi jelas saja dia bingung, ini kan masa dimana teknologi belum ditemukan.

"Dari jam tangan ku"

aku menunjukkannya, dan dia menyentuhnya.

"Apakah ini aksesoris terbaru yang khusus untuk para putri disini? Tapi aku sendiri tak pernah melihatnya" gumamnya, "ini tidak bisa kau temukan di masa ini poly.

"Ohh pantas saja aku asing dengan benda ini" aku terkekeh, "ayo kita sudahi ini dan aku ingin makan setelahnya" ujarku.

"Tentu saja putri."

"Permisi putri fia, anda dipanggil putri rose untuk menemuinya" seru salah satu maid kak rose yang aku lihat kemarin, "terimakasih ya, ngomong - ngomong temanmu yang kemarin sudah sembuh?" Seharusnya sih tidak sampai lumpuh kalau sudah di obati oleh ratu.

"Anda tidak perlu khawatir karena dia baik - baik saja dan dia sedang meningkatkan kekuatannya sekarang" hm menarik, "aku hanya memastikan keadaannya saja, terlebih lagi ratu sudah turun tangan jadi aku tidak begitu khawatir. Baiklah kamu boleh pergi" ujarku.

"Anda tidak seperti biasanya putri" tanya poly.

"Tidak poly, aku seperti biasanya tapi kau pasti tahu kalau kalimatnya sedikit menyombongkan jabatannya dan kau tahu itu kan?" Aku melihat raut muka kebencian dari maid kak avriel.

"Jika kau mau bercerita aku akan mendengar kannya, tidak perlu sekarang kok! Aku kasih waktu sampai perjalananku menuju perlombaannya" aku tidak tahu sistem kerajaan ini, jika aku benar maka yang sebenarnya terjadi adalah senioritas disini masih kental.

"Mari kita menuju putri rose"

Kami menyusuri lorong kerajaan dan poly masih berpikir lalu aku sendiri masih mengamati semua furniture dan sudut ruangan nya, tapi kami mendengar sedikit keributan.

"Apa maksud kalian tidur di ranjang putri fia huh?" Suaranya terdengar samar - samar tapi masih bisa kudengar.

"Kami hanya disuruh tidur di kamarnya putri fia" ini suara Sera. "Hei terlepas dari itu kalian pasti akan dimarahi oleh putri rose, karena ranjang adik tersayangnya sudah dinodai oleh orang seperti kalian."

orang - orang itu minta mati ternyata.

Aku memutuskan untuk pelan - pelan mengamati ruangan yang mengeluarkan suara itu, lalu akueligat kak rose dan kak William baru saja masuk ke ruangan itu.

Berarti maid kak rose membuat rencana agar maid ku bersalah.

"Ini tidak benar, aku akan kesana poly dan kau tetap disini saja karena aku tahu kau malas menemui orang - orang itu" ujarku.

Poly masih terdiam disana, bahkan dia sendiri terlihat ketakutan. "Apa maid kak rose yang membuat poly seperti itu? Yang jelas mereka keterlaluan" batinku.

"Apa benar kalian tidur di tempat fia tanpa ijin dan membuat kamarnya jadi kotor!" Kak Willian membentak mereka, "kalian sudah diselamatkan oleh fia dari neraka itu dan ini balasan kalian?" Apa yang maid kak rose lakukan sampai mereka berdua marah seperti itu.

"Kami hanya disuruh oleh putri fia dan-"

"Plak!" Suara tamparan terdengar ketika aku baru saja masuk ke ruangan itu, "aku tidak suka orang yang selalu membuat alasan" kak william menampar olive.

"Cukup kak!" Aku mendorongnya dan melihat pipi kanan olive merah lalu hidungnya mengeluarkan darah, "kau tahu kan dia sudah berbuat apa, kenapa kau malah melindunginya" sial! Keadaan macam apa ini.

"Kita bicarakan ini nanti kak, aku harus mengobati olive dulu" ujarku, "lihatlah dia putri rose sepertinya putri fia sudah dipengaruhi oleh mantra mereka dan membuat putri fia menjadi bonekanya sekarang" kurang ajar sekali orang itu.

"Jaga ucapan-"

"Ikut aku menuju raja agar kalian bertiga di adili!" Dia menyeret oliv dengan kasar, "kau jangan ikut campur fia, tetap disini karena sebentar lagi kau harus sarapan dan berangkat menuju perlombaan" seru kak rose.

"Gak mungkin lah kak, yang bener aja! Mana mungkin aku duduk santai sedangkan maid ku dituduh hal kejam seperti itu." Aku segera menyusul kak wiliam, "dark spread!" Dia mengikatku dengan kekuatan nya.

"Lepaskan kak! Jangan membuatku melawan mu disini" dia semakin memperkuat jeratannya, "jangan menyesal kak! Dark fire!" Aku meledakkan kekuatan ku dan siapapun yang terkena api hitamku pasti akan terasa menyakitkan.

"Boleh juga kau!"

"Jangan membuatku marah kak!" Dia mirip sekali seperti kak ashes, "tunjukan saja kekuatan mu!" Dia hendak menyerang ku tapi ada seseorang yang menghalangi kekuatannya" orang ini kan ratu.

"Apa bisa kau jelaskan perbuatan mu rose?" Nadanya datar sekali, "fia membela maidnya yang bersalah dan aku hanya menahannya agar maid itu di adili oleh raja" ujarnya.

"Apa benar itu fia?" Entah kenapa atmosfer nya berbeda, "itu tidak benar, maid ku memang aku suruh untuk tidur bersama ku dan itu memang keinginanku bukan karena mereka mengendalikanku" aku membela diri.

"Sebaiknya kau jangan bermain - main dengan fia, dan ini bukanlah masalah besar" akhirnya ada orang yang benar disini, "tapi bukankah tidak baik jika putri tidur bersama maidnya" sial! Aku harus tarik kembali ucapanku.

"Memang benar tidak pernah ada putri yang mau tidur bersama maidnya, tapi aku hanya ingin mengetahui beberapa cerita dari mereka dan mendekatkan diri dengan mereka semua" ujarku.

"Apapun alasanmu, kau juga salah fia" auranya mirip sekali seperti mom, orang yang tidak pernah bersalah tapi kalau dia salah akan kembali ke pasal satu yaitu tidak pernah bersalah.

"Baiklah saya minta maaf tapi saya harus segera menyusul pangeran William dan mengehentikan nya" ujarku, "aku akan mengurusnya dan sebaiknya kau segera sarapan dan pergi bersama poly menuju perlombaan" aura nya terlalu mendominasi dan ini sama saja seperti raja, mereka pasangan yang sama - sama dominan.

"Tunggu sampai aku kembali Oliv, maaf aku tidak bisa menemuimu" batinku, "baiklah" aku segera pergi."

"Ikut mama sekarang rose dan kita akan jernihkan pikiran kalian berdua" kalimat yang masih bisa kudengar sekarang, "oliv kenapa putri?" Ujarnya. "Maafkan aku ya poly, aku masih lemah karena tidak bisa melindungi kalian berempat" aku menundukkan kepalaku, "putri tidak perlu meminta maaf, kumohon jangan seperti ini."

"Ayo kita sarapan saja dan menuju perlombaan" dia mencoba menghiburku, "baiklah ayo" aku masih murung sekarang.

"Kak aku ikut ke lomba kakak ya" seru sherly, "hormat saya putri Sherly " seru poly yang menunduk. "Hormat juga kak poly hehe" dia satu - satu nya orang yang lucu disini, "sebelum itu ayo kita ke ruangan raja" aku harus melindungi mereka karena mereka tidak bersalah.

"Tapi nanti anda akan terlambat nona" seru poly, "kau siapkan aku bekal makanan dan bawakan roti selai untuk sarapanku, kita akan bertemu di gerbang lima belas menit lagi" ujarku.

"Ada apa kak? Kenapa buru - buru" anak ini lucu dan polos sekali, "kamu ikut kak poly saja ya, aku akan segera kembali" dia tidak boleh melihat olive terluka.

"Aku tetap akan ikut apapun yang terjadi kak" keras kepala juga dia, mirip sekali seperti Clara. "Kalau begitu ayo cepat" aku tidak boleh terlambat untuk sampai disana, "apapun yang terjadi aku tetap percaya padamu kak" astaga lucu banget.

"Terimakasih ya" aku mengelus kepalanya, "andai hari ini adalah hari dimana kakak resmi kembali kesini maka aku akan merayakannya dengan meriah!"

"Jika aku memang berasal dari sini maka aku akan kembali, jadi jangan sedih yaa" ujarku, "tentu saja kak." Cepat sekali moodnya berubah.

"Jadi bagaimana papa, terlepas dari fia menyuruh mereka atau tidak tetap saja tidur dan membuat kamar fia berantakan adalah perbuatan yang salah" suara kak william terdengar, "tenanglah william, tidak seharusnya pangeran berbicara dengan nada seperti itu kan? Ini bukan Medan perang dimana suaramu biasa kau keluarkan dengan lantang."

"Kenapa papa marah - marah" gumam Sherly, "kau harus meminta maaf pada maid fia dan fia pangeran William, dan kau putri rose jangan terpancing oleh ucapan maid mu.

Dia bukanlah maid yang baik, dan mama akan memecatnya karena sudah mengadu domba kalian berdua. Sekarang liatlah maid yang tidak berdaya itu, jangankan melawan dia saja tidak bisa menatap wajah kalian berdua" sekarang ratu yang berbicara.

Aku dan sherly terdiam di depan pintu, menunggu keputusan mereka berdua. "Maafkan aku papa, begitu juga mama lalu maafkan aku oliv. Aku kira kalian memakai kekuatan kalian untuk membuat fia menuruti kemauan kalian, jadi maafkan-" kenapa berhenti? Apa ada yang salah.

"Pangeran tidak perlu meminta maaf, kami sendiri juga tidak pernah menyangka akan mendapat putri sebaik nona fia dan saya tidak Masalah jika dihukum seperti ini karena mungkin ini memang hukuman yang pantas" biacara apa sih Oliv, "jangan bicara yang aneh - aneh olive, hukuman yang pantas? Harusnya aku yang dihukum karena menyuruhmu melakukannya" aku segera berlari dan menyembuhkan lukanya.

"Maaf kan aku fia" seru kak rose dengan wajah menyesal, "kamu gak salah kak, tapi maid mu! Tolong beri dia pelajaran ma" astaga aku tadi menyebut ratu mama? Gilak Gimana kalau dia marah.

"Tentu saja fia, kau tidak perlu memintanya" dia memelukku, "yang dipanggil mama cuman ratu nih? Rajanya gak dipanggil papa?" Rasanya tenang sekali.

"Haha bisa aja papa" ujar ku, "ini kenapa pada peluk - pelukan sih! Aku gak diajak lagi" celetuk Sherly. "Ciah ngambek haha" kak rose menarik Sherly, "semoga secepatnya kita bisa lengkap lagi ya" entah itu kalimat ngasal atau wish dari Sherly yang jelas dia tulus mengucapkan nya.

"Baiklah sudah kita akhiri ini, fia harus lomba kan!" Seru kak rose, "astaga kau benar rose! Ayo kita ikut melihat fia, mungkin saja dia akan mengalahkan traffic kali ini haha" kak William bersemangat.

"Seru juga tuh! Aku ikutt" kak rose menambahi, "kami akan menyusul sebagai juri" eh? Mama dan papa juga.

[Kereta kuda yang tidak dikenali berada di depan gerbang]

Lagi - lagi aku lupa menyalakan mode diamnya.

"Suara siapa itu?" Aku ingin tertawa melihat mereka begitu panik dan berusaha mengambil posisi menyerang, "tenang lah itu hanya suara robot" mereka mengernyit kebingungan. "Ah begini, ini adalah jam yang terhubung langsung pada kamera ku yang ada dikerajaan ini dan kebetulan kamera ku menangkap gambar kereta kuda yang ada di depan gerbang."

Aku menunjukan jam tanganku yang menangkap gambar cctv, mereka semua terkejut. "Ini teknologi masa depan?" Aku mengangguk, "permisi maaf menggangu, tapi nona fia akan terlambat jika dia tetap disini" Sera memberanikan diri untuk berbicara dan aku tau dia takut sebenarnya.

"Ayo fia! Aku tunggu didepan yaa" seru kak rose dan William, "hei kalian semua juga ikut ya."

"Tapi bagaimana mungkin nona, perjanjiannya kami hanya bisa mengikuti anda jika berada di lingkungan kerajaan dan selebihnya tidak boleh" Febi yang dari tadi diam akhirnya berbicara, "papa bagaimana kalau khusus hari ini mereka boleh bebas mengikutiku? Karena aku akan memberinya pertunjukan yang bagus sebagai hadiah" aku masih tidak enak dengan Oliv.

"Baiklah terserah kamu saja fia" ujarnya.

"Yey!"

Bersambung~