"Wah... Maya, sungguh... Meski kakak cukup mengenalmu sebelumnya, tapi kini... Ada apa denganmu?" balas Sinta dengan emosi yang sudah meledak-ledak.
Maya terengah-engah menahan emosi yang dia tahan mendengar suara ucapan Sinta padanya. Sesaat kemudian, mendengar suara keributan di luar ruangan membuat Alona dan Kenzo terbangun yang sejak tadi tertidur lelap.
"Sayang, ada apa di luar?" tanya Kenzo dengan suaranya yang lemah.
"Aku tidak tau, aku baru akan melihatnya. Kau istirahatlah dulu," jawab Alona sembari beranjak bangun.
"Sayang, aku ikut!" pinta Kenzo seraya beranjak bangun menyusul Alona.
"Eh, tidak! Kau masih sakit, berbaringlah." Aloa panik begitu Kenzo beranjak bangun dari posisi tidurnya.
Kenzo tersenyum, dia merasa bahagia setelah melihat Alona bersikap manis dan lembut kembali padanya. Lantas dia meraih tangan Alona dan meletakkannya di keningnya.
"Aku sudah sehat, pulih dan tidak demam lagi. Oke!" tegas Kenzo memberitahunya untuk meyakinkan Alona.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com