Prolog

"My watch is over!" Sebuah suara terngiang di kepalaku.

Aku ingat cuplikan film itu.

Ketika pemeran utamanya dikhianati rekannya. Ditusuk oleh salah satu anggotanya.

Itulah yang aku pikirkan saat ini. Itulah yang aku rasakan saat ini.

Sebuah pisau menusukku.

Ditusuk oleh seseorang yang aku cintai.

"Kenapa?" Sebuah kalimat tanya yang bisa aku ucapkan sambil berusaha menenangkan rasa sakit ini. Perlahan aku mulai kehilangan cahaya.

"Pernikahan ini adalah kesalahan. Aku tidak akan pernah menikahi idiot seperti kamu jika orang tuaku tidak memaksaku!" Suaranya terdengar sangat dingin. Jadi begitu... semua kehangatan itu hanya kebohongan ya?

Begitukah?

"Melati!"

"Aku mengirimnya ke panti asuhan. Tidak mungkin aku membesarkan anak idiotmu!" Aku serasa ingin marah mendengarnya tetapi aku tidak bisa melakukannya.

Sungguh wanita yang kejam. Membuang anaknya sendiri.

Risa... suatu saat nanti... suatu saat nanti kamu akan mendapat ganjarannya.

Yang aku pikirkan setelah semuanya menggelap adalah...

'Melati!' Aku hanya memikirkan putriku yang akan melewati banyak hal karena kesalahanku.

'Maafkan aku!'