"Bingung bagi tugas atau emang gak pernah ngarepin aku lahir?" tanya Alfa ketus, "Itu beda loh Ma. Aku tahu kok sebenernya Mama itu cuman ngarepin kakak, tapi gak sengaja aku lahir, jadi Mama ngerasa aku ini beban."
"Alfa, kenapa kamu mikir kaya gitu sih?"
Alfa tertawa hambar, menurunkan kedua kakinya, dan mengambil posisi duduk yang menurutnya sangat nyaman.
"Ngaku aja deh Ma! Aku emang gak pernah di harapin kan? Mama gak pernah mau aku hadir, tapi Tuhan berkata lain. Aku paham, aku sadar kok kalau aku nakal juga, jadi mendingan Mama pulang ya!"
Wanita itu terdiam karena terkejut, tidak menyangka anak bungsunya itu bisa berpikir sampai sejauh ini. Apa lagi semua yang dia katakan sangat salah, itu semua bukan fakta. Ana menghela jengah, malas jika terus bertengkar dengan Alfa, tapi dia juga tidak mau pergi dari kediaman Alfa hari ini.
"Mama capek Fa, mama mau istirahat," ucap Ana sambil melepas kontak mata.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com