Bryan menepuk punggung Ares sambil tersenyum padanya usai menyampaikan bahwa Ares baru bisa menikah dengan Putri usai anak bungsunya itu menamatkan kuliahnya. Ares hanya bisa terperangah dan ingin protes. Sayangnya Bryan sudah keburu bangun karena Putri datang.
Putri memakai dress santai di atas lutut dan berjalan lebih cepat menuruni tangga. Ia mendengar Ares datang dan dengan riangnya turun dari kamarnya. Sebelumnya Putri bersiap-siap terlebih dahulu. Ia sempatkan berdandan sedikit dan memperbaiki tatanan rambutnya.
Begitu ia turun langkahnya terhenti. Ayahnya sudah lebih duluan duduk dengan Ares dan tengah mengobrol. Namun demikian, Putri tetap mendekat dengan kedua tangan yang saling mengait di belakang tubuhnya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com