webnovel

The Key To Back Love

Menikah dengan orang asing, tapi tidak sepenuhnya asing, bukan hasil perjodohan keluarga dan untuk ekspansi bisnis dua keluarga besar, tapi murni rasa sukarela dari kedua belah pihak. Arden Orlan dan Cleo Arabelle, bertemu kembali di altar pernikahan setelah hampir lima belas tahun lalu mereka bersama lalu mengakhiri kisah cinta yang masih tidak jelas tujuannya. Sama-sama memiliki motif lain dibelakangnya, mereka tetap memutuskan untuk melanjutkan pernikahan ini. Janji pernikahan yang hanya dihadiri oleh kerabat dan keluarga dekat saja tidak boleh batal. Apabila batal maka keduanya akan kehilangan kesempatan emas untuk pribadi masing-masing. Cleo berharap pernikahan ini walaupun hasil biro jodoh dan dengan motif tersembunyi, dia tetap mampu membuat dongeng cerita cinta setelah pernikahan, tapi kalau ternyata pengantin prianya adalah Arden Orlan, apa mungkin bisa terjadi? Arden Orlan bukan laki-laki munafik, dia tahu ini bisa saja bukan pernikahan terakhirnya, dia hanya memerlukan status ini sekarang. Dia yakin kalau semuanya usai maka akta pernikahan akan berubah menjadi akta perceraian. Saat Tujuan telah terlaksana akankah pernikahan ini bisa berlanjut seperti harapan Cleo? Atau kisah ini akan berakhir seperti asumsi awal Arden Orlan? *** Jika kisah cinta adalah hal yang rumit Maka cara bertemunya haruslah tidak sulit Bila kisah kita menjadi legenda Maka cerita kita akan senada *** Arden Orlan - Cleo Arabelle -The Key To Back Love-

Nychinta · Urbano
Classificações insuficientes
4 Chs

Negosiasi Pranikah

Jika ingin mendapatkan hasil comblang

Maka bernegosiasilah dengan cemerlang

***

Dua hari setelah Arden mengirimkan data dirinya pada Linda Orlan, dia dihubungi oleh pihak yang mengatasnamakan biro jasa perjodohan dan pernikahan - Eternal Love. Dia harus datang ke kantor mereka untuk wawancara dan jika dia berkeberatan maka pihak mereka yang akan datang menemui Arden.

Arden adalah salah satu calon Klien VIP yang wajib diberikan service penuh. Mereka akan melakukan proses dengan cepat dan akurat sesuai dengan permintaannya. Mereka berharap bahwa pencarian pasangan terhadap klien ini akan berhasil.

Arga Zacharya yang menjadi pimpinan Tim untuk menyelesaikan misi ini, misi menemukan pasangan yang cocok untuk menikah dengan Arden tidak lewat dari bulan depan. Artinya jika saat ini adalah ujung bulan, maka pernikahan akan berlangsung paling lama ujung bulan berikutnya.

Mungkin dewi fortuna sedang berpihak pada Biro jodoh dan pernikahan ini, mereka mendapati setidaknya tiga portofolio wanita yang sesuai dengan kemauan Arden. Dia berharap dari ketiganya paling tidak ada yang bisa dijodohkan dengan pria, client vip terhormat.

Arden yang sangat sibuk akhir-akhir ini tidak bisa untuk melakukan wawancara awal di kantor mereka, dia berjanji untuk datang disebuah restauran yang dekat dengan acara meetingnya hari ini. Agenda untuk wawancara ini sudah dijadwalkan oleh Sekretarisnya - Susan Grinder, wanita berparas cantik dan berotak cemerlang serta gerakan yang sangat lincah dan gesit membuatnya sangat sempurna untuk menjadi sekretaris CEO.

"Tuan Aeden, setelah rapat ini Anda ada janji temu dengan Tuan Arga untuk urusan pribadi." Ucapnya sesaat setelah Arden mengantarkan klien keluar dari sebuah gedung serba guna yang baru saja selesai dibangun untuk meninjau pengerjaan proyek kecilnya ini.

"Okay, kau pulang saja lebih dulu ke kantor, aku akan pergi sendiri kesana." Perintahnya pada Susan.

"Baik Pak." Susan menjawab dengan penuh hormat sambil membungkukkan sedikit badanya.

Arden Orlan kemudian bergegas ke tempat yang dimaksud. Sebuah private room restauran seafood di seberang gedung serba guna ini.

Sesampainya disana dia bertanya pada resepsionis pesanan atas nama Tuan Arga - sesuai informasi yang dia terima saat dihubungi oleh pihak mereka, lalu seorang pelayan dengan pakaian rapi mengantarkan Arden ke ruangan yang dimaksud.

Dalam perjalan ke restauran ini yang ada di dalam benak Arden adalah sebuah pertanyaan besar, apa mungkin ini bukan penipuan? Apa jasa biro jodoh ini benar-benar ada?

"Selamat datang Tuan Arden." Sambutan dengan suara berat ini terdengar sangat baik dan bersahabat. Di dalam ruangan sudah ada dua orang wanita mengenakan pakaian formal dan satu lagi seorang pria dengan tubuh yang pendek. Semuanya tersenyum ramah, namun sayangnya Arden tiba-tiba merasa kalau keempat orang yang dihadapannya ini adalah komplotan penipu.

"Ah, apa Anda yang bernama Tuan Arga?" Arden bertanya dengan wajah yang serius dan suara terdengar tegas. Dia harus memastikan sekali lagi tentang firasatnya.

"Ya betul sekali. Silakan duduk dulu Tuan Arden." dia berkata ramah mempersilakan Kliennya untuk duduk.

"Kenalkan ini rekanku, Nona Winda Wyatt, Nyonya. Sorell Smith dan yang terakhir adalah Tuan Viar jho." dia memperkenalkan rekannya dari yang paling dekat dengannya sampai yang paling ujung.

Arden hanya mengangguk, ini adalah pertama kali mereka bertemu, sedikit canggung Arden berada diantara orang-orang ini. Sambil menarik kursinya Arden memerhatikan mereka satu persatu.

"Baiklah Tuan Arden, kebetulan sekali Saya mendapatkan kiriman data diri Anda dari rekan Saya, Nona Linda." Pria bernama Arga ini membuka percakapan sesaat Arden duduk di kursi yang mereka sediakan.

"Kami akan berusaha mendapatkan pasangan yang sesuai dengan kriteria yang Anda impikan, walaupun dalam waktu kurang dari satu bulan sejujurnya kami agak harus bekerja ekstra sekali." Arga berkata dengan sangat jujur pada calon kliennya ini.

"Yeah, karena itulah Saya meminta bantuan dari pihak lain untuk membuatnya menjadi terlaksana, karena Saya terlalu sibuk untuk mendapatkan seorang isteri." Arden berkata tegas, wanita bernama Sorell Smith ini langsung saja tersenyum tatkala mendengarkan jawaban langsung dari Arden.

"Sebelumnya, mohon maaf kami izin untuk merekam semua pembicaraan kita." Pria pendek bernama Viar ini lalu menunjukkan kamera perekam yang sedang menyala pada Arden.

Arden menarik nafas sambil mengerenyitkan keningnya, layaknya seperti wawancara akhir pada perusahaannya, mereka merekam gerak dan mimik wajah calon pekerja guna ditinjau ulang untuk melihat karakteristik sesungguhnya.

"Maaf sebelumnya Tuan Arden, ini memang prosedur kami untuk melakukannya, karena nantinya kami akan memutar ulang hasil pembicaraan kita ini untuk melihat kembali karakter Tuan Arden dan mencocokkannya dengan klien kami yang lain." Kali ini Winda Wyatt memberikan penjelasan secara halus dengan senyum tipis keluar dari bibirnya.

Seakan tersadar, akhirnya Arden mengangguk menyetujuinya, pikiran awal tentang komplotan penipuan mulai berangsur luruh dari dalam kepalanya, diam-diam Arden berharap bahwa semoga saja dia bisa menemukan isteri seperti yang dia tulis di data dirinya, walaupun di catatan permintaannya tentang seorang pendamping terkesan sedikit mustahil.

"Baiklah, silakan kita mulai saja, Saya hanya punya waktu tidak lebih dari dua jam." Arden berkata penuh penekanan, memberikan jangka waktu untuk menekan orang-orang yang ada dihadapannya.

Kemudian Nyonya Sorell memberikan sebuah map, yang didepannya tertulis kata-kata kontrak.

"Baik Tuan Arden, ini adalah kontrak kerjasama kita, Anda bisa membacanya dulu."

"Bisa jelaskan saja secara ringkas pada Saya?" Tanya Arden lagi. Sejujurnya dia malas untuk membaca kontrak ini karena menurutnya pernikahan tidak terlalu penting dari sekedar proyek bisnisnya.

Pria bernama Arga lalu menjelaskan isi kontrak perjanjian kerjasama itu pada Arden dengan cepat, mulai dari nama kedua belah pihak sampai rincian hak dan kewajiban dari masing-masing pihak. Hal yang membuat Arden kembali mengerutkan kening dituliskan bahwa pernikahan ini dilakukan paling sedikitnya tiga tahun atau klien yang dijodohkan bersama-sama memiliki kesepakatan untuk berpisah dengan catatan sudah dilakukan layanan konseling terlebih dahulu.

"Tunggu, apa ini artinya setelah menikah kita masih memiliki kontrak?" Arden bertanya dengan gamblang.

"Ya, ini sudah menjadi hal standar, setelah menikah kami masih memberikan klien service after wedding, karena pernikahan ini dilakukan oleh biro jodoh maka kami setidaknya harus membuat perjodohan ini memiliki makna untuk klien, kecuali kalau keduanya masih tetap berkeinginan kuat untuk menikah." Jelas Arga padanya.

"Karena pernikahan hal yang sakral, menurut kami setidaknya pernikahan harus tetap dipertahankan. Kami bukan pelayan jasa yang membuat klien kami hanya memiliki status menikah saja, tapi juga ada makna didalamnya." Tambah Nona Winda.

Sejujurnya Arden hanya berpikir sederhana tentang perjodohan ini, setidaknya pikiran itu seperti yang dia sering dengar dari teman-temannya yang melakukan kencan pada pasangannya. Setelah dirasa cocok dan bertemu pasangannya maka kontrak antara klien dan biro jasa perjodohan selesai. Namun, kondisinya berbeda dengan Biro jodoh dan pernikahan ini.

"Tuan Arden ..." Suara berat Arga menarik kesadaran Arden yang memikirkan tentang apa saja yang barusan dia dengar.

"Ah ya ... maksudnya kalau nanti Saya berhasil menikah dengan orang itu, maka setidaknya kami memiliki kesempatan untuk bersama selama tiga tahun?" Arden bertanya lagi guna memperjelas apa yang dia tangkap.

"Ya betul sekali," Arga menjawab juga dengan anggukan, "tapi pernikahan juga bisa berakhir apabila memang kedua belah pihak sama-sama menginginkan hal itu. Dalam artian jika Anda ingin bercerai dan pasangan tidak menginginkannya maka Anda tidak bisa melakukannya, dan itu berlaku sebaliknya, tapi jika keduanya setelah dilakukan konseling menginginkan perpisahan maka kita bisa sama-sama mengakhirinya tanpa adanya pinalti." Dia menjelaskan lagi dengan rinci agar tidak ada salah persepsi.

Memang bagi seorang Arden Orlan tidak masalah dengan kompensasi yang harus dia bayar, hanya sebesar dua juta dollar saja. Jika nantinya dia memang tidak merasa cocok, dua juta dollar tidak masalah untuk digelontorkan agar dia tidak terikat pernikahan. Dia juga beranggapan bahwa mustahil mendapatkan pasangan yang sesuai dengan dirinya, artinya dia paling tidak memiliki akta perceraian setelah akta pernikahan. Bukankah dia hanya mencari status saja.

"Bagaimana Tuan Arden apa masalah ini sudah jelas?" Arga bertanya pada Arden yang nampak berpikir.

"Kalau jangka waktunya kita negosiasikan bagaimana? Satu tahun saja, paling lama satu tahun." Arden berkata dengan penuh penegasan lalu memandang semua orang yang ada disana.

Untuk sesaat keempat orang ini saling pandang sambil mengerutkan kening lalu tersenyum satu sama lain setelahnya.

"Baik, jika itu yang Tuan Arden inginkan, artinya akan ada penambahan denda jika salah satu pihak menginginkan pernikahan mereka berakhir." Nyonya Sorell berkata dengan lembut sambil tersenyum pada Arden.

"Tidak masalah, artinya pihak yang menginginkan perpisahan adalah orang yang harus membayar denda tersebut, bukan?" Arden bertanya agar membuatnya makin jelas.

Wanita itu mengangguk.

"Kompensasinya buat saja menjadi sepuluh juta dollar. Artinya nanti pasanganku juga harus membayar sebesar itu untuk bisa bercerai kalau dia menginginkan perceraian bukan?" Arden memang sangat ahli dalam bernegosiasi, hal ini saja disamakannya dengan negosiasi bisnis. Dia menaikkan denda itu tentu sudah mempersiapkan dana sukarela yang harus dia keluarkan bila dia sudah tidak menginginkan isteri lagi, dan juga dia berani bertaruh uang sebesar itu tentu tidak sembarang orang memilikinya, jikapun ada maka akan sangat berat membayar kompensasinya, artinya pernikahan ini, tentu dia yang pegang kendali dan dia juga ingin menyelamatkan wajahnya dengan tidak diceraikan oleh sang isteri.

"Ya betul, uang kompensasi itu ada bagiannya tersendiri salah satunya pasangan yang ditinggalkan akan mendapatkan bagian dari kompensasi tersebut." Jelas Nyonya Sorell lagi.

"Maaf Nyonya Sorell, Saya tidak mempermasalahkan uang itu nantinya digunakan untuk apa, menurut Saya itu bukan urusan Saya. Saya hanya inginkan pembaruan kontraknya saja tentang jangka waktu. Itu saja." Arden berkata penuh penekanan.

Sekilas wajah Nyonya Sorell menjadi kurang nyaman, sama halnya dengan rekannya yang lain diruangan ini, namun semuanya segera mengubah mimik wajah mereka menjadi sangat ramah kembali dengan tersenyum, Arden juga sedang melakukan keahliannya saat ini. Negosiasi.

"Lebih kurang sama seperti itu. Nanti setelah acara pernikahan dilangsungkan maka akan ada kontrak pembaruan pasangan suami istri, yang isinya aturan-aturan yang semestinya dilakukan pasangan selama minimal jangka waktu pernikahan dan termasuk kompensasi ini." Arga lalu menarik nafas sejenak.

"Dengan begitu artinya secara tidak langsung selama tiga tahun pernikahan kalian nantinya masih akan ada penengah diantaranya yaitu kami. Dengan cara seperti ini kami berharap klien kami benar-benar memiliki pernikahan yang baik dan kami juga tidak sembarangan memilihkan pasangan walaupun terkadang waktu untuk mendapatkan pasangan yang cocok agak lama." Arga menambahkan penjelasannya.

Arden kembali mengerutkan keningnya, "Tapi dalam kasus ini, bukankah Saudara Saya Linda sudah mengatakan pada kalian kalau Saya harus menikah setidaknya akhir bulan depan?"

Arga mengangguk cepat, "Ya Tuan Arden, karena itu kami harus bekerja cepat dan hati-hati agar Anda bisa mendapatkan pasangan yang tepat."

"Bolehkan saya membaca kontrak ini dulu? Karena Saya pikir terlalu banyak aturan didalamnya." Arden berkata langsung.

Arga menganggukan kepalanya.

"Boleh silakan saja Tuan Arden, karena biasanya wawancara pertama ini memang menjelaskan tentang kontrak, apabila langsung setuju maka akan kita tandatangani bersama dan jika belum nanti kita bicarakan lagi rinciannya seperti apa." Jawaban Arga membuat Arden makin berpikir bahwa biro jasa ini bukan perusahaan yang asal-asalan. Sepertinya ucapan Linda tentang kinerja mereka benar adanya.

***