webnovel

The Journey of Magnificent Hunter

Cerita Ini Diambil Dari Pengalaman Saya Bermain Monster Hunter

Reluctant_Guardian · Videojogos
Classificações insuficientes
8 Chs

Keberanian Yang Sangat Tinggi

Keringat di dahi Azura terus mengucur dengan sangat banyak, Azura melihat isi kantung yang di dalamnya banyak sebuah herb dan tanaman lainnya.

"Hmm… aku rasa ini sudah cukup, sekarang waktunya aku kembali ke desa!" Senyuman lebar terukir di wajah Azura, dia tidak mampu mengharapkan hal apapun. Dia selalu percaya kalau usaha dari kerja keras akan memberikan sesuatu hal yang cukup baik.

Azura terus melangkah hingga dirinya keluar dari area bukit, baru beberapa langkah, dia sudah melihat benda aneh yang mendekat.

Kaboom!

Ledakan tiba-tiba muncul, Azura terlempar sejauh 4 meter. Napasnya begitu cepat berlalu, tepat dari atas langit muncul makhluk yang dijuluki The King of Skyes.

"Gawat! Aku harus bisa lari dari situasi ini!"

Groagh….

Roar dengan frekuensi tinggi keluar, ini adalah Rathalos, monster yang memiliki sayap besar dengan kulit berwarna merah.

Kekuatan yang dimilikinya berbasis elemen api, namun sangan handal dalam bergerak di udara. Azura yang hanya hunter rank 1 tentu akan kesulitan melawan monster itu. Tanpa banyak pikir lagi, Azura langsung kabur.

Rahtalos menyambar dari udara, Azura melihat gerakan Rathalos yang sudah semakin mendekat. Dengan sigap dia menunduk, serangan tersebut nyaris melukai tubuh Azura.

Tapi, terlalu naif jika berpikir kalau ini semua akan berakhir. Rathalos memutar tubuh dan menatap Azura sebagai makanan yang akan dimakannya.

"Sial, bagaimana aku bisa lari dari monster ini!"

Rathalos sudah melakukan charge, Azura terpaku untu beberapa saat. Semakin dekat Rathalos, dan saat itu juga Azura melakukan roll ke samping. Beruntung dirinya masih bisa menghindari serangan tersebut.

Jantung Azura begitu cepat berdetak, dia berusaha untuk menenangkan diri. Namun, situasi ini akan sangat sulit untuk dirinya lakukan.

Azura lari dari area tersebut, dia tidak ingin menjadi makanan Rathalos.

"Ke mana aku harus bisa menemukan jalan keluar dari situasi ini!"

Whoosh!

Tapi, Azura tidak menyadari kalau Rathalos sudah melakukan Flying Attack, tubuh Azura tersungkur yang dilanjutkan berguling-guling. Beberapa luka mendarat dengan sangat menyakitkan di tubuhnya.

Azura tidak mampu untuk berdiri, lecet di kakinya sangat menyakitkan. Tapi, dalam situasi itu dia harus bisa bergerak demi menyelamatkan diri.

Sudah terlambat, Rathalos melakukan charge dengan sangat cepat. Gigi-gigi tajam miliki Rathalos akan segera melukai tubuhnya.

"Apa hanya sebatas ini aku akan berjuang? Aku tidak ingin mati, masih terlalu banyak hal yang belum aku gapai!" Azura terus melotot, dia mencoba melarikan diri meski harus terhuyung-huyung.

Crash!

Sebuah kejadian tidak terduga terjadi, sebuah serangan mendadak muncul yang mengejutkan Ratahlos, tombak yang cukup panjang menusuk tubuh monster itu hingga menggagalkan charge.

Azura menoleh ke belakang, di sana ada seorang pria dengan gagah berani berdiri di depan Rathalos, armor yang dipakainya berwarna silver dengan sangat mengkilat.

Ratahlos menyemburkan bola api, dengan sangat sigap shield pria itu menahannya, pria tersebut berlari dengan sangat cepat. Sangat lincah tangannya untuk meluncurkan tombak hingga masuk ke dalam mata kanan Rathalos.

Monster itu meronta kesakitan.

Kaboom!

Secara mendadak Rathalos meludahkan api, pria tersebut terdorong cukup jauh. Beruntung dia memiliki shield yang bisa memberikan keselamatan dari serangan tersebut.

"Cih… makhluk ini sangat tangguh juga!" Dia terus memasang posisi siap bertempur, namun Rathalos pergi menjauh dari area tersebut.

Pria itu mulai melepas napas lega, namun sedikit kecewa dia harus kehilangan monster kuat yang seharusnya berhasil dibunuh. Mengejarnya mungkin masih bisa, tetapi dirinya harus memeriksa kondisi dari pemuda yang diselamatkan olehnya.

Dia perlahan mendekati tubuh Azura, dia sudah tidak sadarkan diri. Darah di kepala dan beberapa bagian tubuhnya terus mengucur.

"Pemuda ini beruntung sekali, tapi dia cukup berani untuk bisa melawan Rathalos!"

***

Azura terbangun, kepalanya sedikit merasakan pusing. Dia menjadi bingung dengan kondisi yang sudah berada di dalam sebuah ruangan, di sana dia melihat kaki kanannya sudah diperban, tidak hanya kaki, namun bagian lain tubuhnya juga diperban.

"Apa yang sebenarnya tejadi dengan diriku?" Mengingat hal sebelumnya sedikit menyakiti kepalanya.

Pintu terbuka, seorang berdiri sembari berkata, "Oh, kau sepertinya sudah bangun! Apakah kau tidak apa-apa?"

"Kau siapa?"

"Namaku adalah Zero, aku merupakan seorang hunter!"

Mata Azura membesar, dia mulai memahami bahwa sebelum ini dirinya diselamatkan oleh seseorang dan dia yakin kalau itu adalah Zero.

"Aku lihat kau ini memiliki keberanian yang cukup hebat untuk bisa bertarung melawan salah satu Flying Wyvern yang cukup kuat!"

"Tidak!" Azura menundukkan pandangan matanya. "Aku hanya tidak sengaja bertemu dengan Ratahlos, aku sebenarnya hanya mencari beberapa Herb saja!"

"Apakah kau sedang berada dalam quest?"

Azura mengangguk.

"Begitu rupanya, kau merupakan hunter pemula yang mencoba keberuntungan! Aku rasa kau sebaiknya berhenti saja!"

Cukup membuat Azura terkejut dengan ucapan itu. "Apa maksudmu?"

"Kau itu tidak pantas, sebaiknya kau tetap hidup dalam kedamaian dan menjadi seorang pria yang bisa menikmati kebahagiaan!" Nada suara Zero begitu dingin.

"Apa urusanmu melarang diriku seperti itu?"

"Apakah kau tidak sadar dengan kondisimu sekarang ini? Kau hampir saja tewas di dalam misi rendah, kau tidak akan tahu seberapa kuatnya monster yang ada di dunia ini!"

Azura menundukkan kepalanya, "Aku rasa kau mungkin memang benar kalau aku ini masih seorang pemula! Namun, aku tidak akan menyerah hanya kejadian ini, aku sudah lama ingin menjadi hunter. Apapun resiko yang akan datang harus aku hadapi!"

Mereka saling memandang tajam, sembuh ambisi besar terpancar dari sorotan mata Azura.

"Humph… sepertinya memang tidak memungkinkan untuk memberitahu kepada amatir seperti dirimu! Dengar, kalau kau menjadi seorang hunter maka jalan di depanmu hanya akan penuh dengan sebuah darah yang akan sangat mengerikan!"

Azura terdiam untuk beberapa saat. "Ya, kau mungkin sangat benar akan hal tersebut! Namun, untuk orang seperti diriku ini tidak ada lagi yang harus dilakukan, aku sudah hidup demi mencapai apa yang sudah menjadi tujuanku! Jika memang aku harus mati pada hari ini, maka itu memang sebuah ketetapan takdir! Aku tidak akan merengek atau kecewa atas apa yang terjadi, sudah sejak dari dulu aku tidak perlu meminta sebuah saran dari orang lain!"

Ucapan Azura membuat Zero terkejut, dia melihat sebuah keberanian tinggi dari ucapan itu. Ucapan ini tentu adalah hal yang tidak akan bisa dibantah oleh dirinya sekalipun.

"Baiklah, kalau begitu coba kau beritahu kenapa menjadi hal yang paling penting bagi dirimu?"

"Aku ingin mendapatkan kebebasan, aku ingin bisa menjelajahi seluruh area dan menjadi hunter legendaris!"

"Sungguh cita-citamu itu terdengar aneh, namun aku cukup kagum untuk mendengarnya! Kau itu memang masih terlalu naif untuk melakukan hal tersebut! Pertama kau sembuhkan lukamu itu terlebih dahulu baru bisa lebih bermimpi di siang hari!"

Mata Azura menyipit marah.

__To Be Continued___