Di tengah malam, ditemani dengan cahaya rembulan. Hutan yang selalu ramai dengan pemain berlalu-lalang, kini terlihat kosong tak berorang.
Begitu sepi, hening, dan hanya suara jangkrik yang berderik. Memang masih ada beberapa pemain, tetapi mereka tersebar dan semua sudah tergabung dalam berbagai party.
Bertarung sendirian di hutan malam-malam sama saja dengan mencari mati. Cahaya sangat minim, monster berubah menjadi agresif dengan kekuatan meningkat, lalu yang lebih parah, serangan mendadak pasti akan sering terjadi.
Nier tahu akan hal ini, tapi dia tidak mau repot-repot memikirkannya. Pikirannya sudah dipenuhi oleh rasa pasrah dan amarah. Bahkan hutan malam yang dulu dia takuti tidak lagi bisa menghentikan langkahnya.
Kecepatan dari 100+ poin agility membuat Nier sampai lebih cepat ke tempat tujuan. Ia kemudian menghabiskan beberapa botol potion untuk mengembalikan stamina, dan mulai menambahkan buff.
Strength Potion.
Agility Potion.
Vitality Potion.
...
Semua dia minum tanpa peduli potion itu mahal atau tidak. Pada dasarnya, Nier sekarang sedang menghabiskan seluruh harta yang sudah ia tabung 3 tahun lamanya hanya untuk berburu monster rendahan.
Setelah selesai dengan persiapan, Nier melihat pada seekor monster besar yang sedang sendirian. Dia adalah Trea Troll, monster dengan tinggi 2 meter yang memiliki lengan panjang dan kuku tajam. Dia juga salah satu monster tersulit di desa pemula.
『 Trea Troll
Level: 50
Type: normal
Health: 115.000 』
"Hahaha, lihat jumlah darahnya. Aku tidak yakin ini akan langsung selesai."
Tidak ada lagi waktu untuk berpikir, Nier mengambil pedang [Silver Sword], menyeretnya di tanah dan kemudian melesat dari balik pohon untuk memberikan serangan kejutan.
Tebasan pedang dengan indah memantulkan sinar rembulan. Bilahnya mengalir menuju kepala Troll, dan kemudian...
『 Anda telah menangani 121 kerusakan pada target. 』
Serangan pertama diluncurkan.
"Reaksi yang mengagumkan." Puji Nier. Ia tidak berharap Troll itu bergerak disaat kepalanya hampir terpotong. Meskipun tetap kena, tapi itu tidak Critical.
Troll terlihat marah saat pipi dan punggungnya berdarah. Cakarnya yang kotor mulai menonjol dan tanpa pikir panjang dia menyerbu ke arah Nier.
"Raaaagggrhr!"
"Kemarilah." Nier mulai bersiap dengan kuda-kudanya. Tangan kiri mengepal, dan tangan kanannya dengan [Silver Sword] bersiap untuk menangkis serangan pertama monster itu.
Clank!
Suara telapak tangan dan pedang saling beradu.
Monster itu tertawa saat melihat pedang Nier terdorong mundur, dia berpikir ini adalah kesempatannya untuk menghabisi manusia yang tanpa pertahanan.
Tetapi sebelum itu, tinju dari tangan kiri Nier sudah menghantam wajahnya.
『 Anda telah menangani 80 kerusakan pada target. 』
Inilah salah satu teknik beladiri yang Nier ciptakan selama tiga tahun terakhir . 1 pedang dan 1 tinju, dia menyebutnya one-fu, meskipun belum sempurna tetapi sudah cukup untuk menghancurkan Troll yang hanya menyerang mengandalkan insting.
Lagi pula, ini bukan kemampuan penuhnya.
"Aku tidak ada waktu lagi."
'Kakek itu sedang sekarat.'
Nier menghirup udara dan menghembuskannya secara perlahan. Ia memiliki skill lain yang hanya bisa dipakai setelah dia benar-benar fokus, salah satu skill yang paling dia benci dan paling tidak ingin dia gunakan.
Disisi lain, monster itu merasa kesal karena pukulan lemah Nier berhasil menghantam wajahnya. Dia meraung dan segera mengejar, memberi seluruh upayanya untuk menyerang dengan cakaran bertubi-tubi.
Serangan yang mengesankan, tetapi hanya itu. Nier tidak sedikit pun terkena serangan dan masih bisa menyerang balik.
"Kau lambat!"
『 Anda telah menangani 89 kerusakan pada target. 』
『 Anda telah menangani 140 kerusakan pada target. 』
Inilah dia, teknik OverSync yang sudah diasah gila-gilaan selama 3 tahun. Efeknya membuat serangan Troll terlihat sangat lamban, dan terkadang seperti berhenti di mata Nier.
Meskipun harusnya kecepatan Trea Troll lebih cepat, namun kecepatan reaksi Nier tidak terkalahkan. Pada titik ini, musuhnya bahkan tidak tahu bagaimana cara bertahan.
『 Critical Hit! 』
『 Anda telah menangani 311 kerusakan pada target. 』
『 Critical Hit! 』
『 Anda telah menangani 201 kerusakan pada target. 』
『 Critical Hit! 』
『 Anda telah menangani 305 kerusakan pada target. 』
"Aaaarrghh!"
Monster itu berteriak, dia mencoba bertahan dari tebasan pedang Nier dengan mengorbankan tangannya. Tetapi alih-alih mendapat tebasan, sebuah pukulan dari samping tiba-tiba menghantam kepalanya.
Nier membuat monster yang berkali-kali lebih kuat darinya merasa tak berdaya. Tidak dapat menyerang bahkan bertahan, yang bisa monster itu lakukan hanyalah menjadi samsak tinju sampai dia mati.
"Aaaaarhhhh!"
Monster itu berteriak dan memasuki mode berserk. Itu adalah mode yang membuatnya kehilangan seluruh akal sehat dan memaksa tubuhnya tuk bergerak membunuh musuh apapun yang terjadi. Status mereka juga meningkat banyak.
Slash!
Sayangnya, monster itu berjuang dengan sia-sia.
『 Critical Hit! 』
『 Anda telah menangani 299 kerusakan pada target. 』
『 Target telah memasuki kondisi Blind. 』
Matanya ditebas dengan presisi. Tidak ada sedikit pun keraguan, Nier menghancurkan Troll itu sampai tidak bisa melakukan apa-apa dan terus berteriak kesakitan.
"Marahlah, teriaklah, dan berjuanglah sampai putus asa!" Nier marah, kata-kata itu sebenarnya bukan ditujukan untuk monster, tapi dirinya.
"Aaaak—"
Matanya sudah buta, dan kini lehernya lagi yang ditinju. Troll yang malang itu bahkan tidak lagi dapat berteriak. Hingga kemudian, dia pun mati dengan bentuk yang mengenaskan.
『 Anda telah mengalahkan Trea Troll. 』
"Hah..."
Efek samping OverSync mulai terasa dan membuatnya agak pusing.
"Masih belum..." Ini bukan batasnya, Nier tahu dia masih bisa bertarung lebih lama.
Trea Troll sudah kalah dan seperti yang diharapkan dari hokinya yang busuk. Tidak ada jantung troll yang terjatuh, hanya ada beberapa kuku kotor dan kulit Troll di tanah.
"Brengsek, ayo cari lagi." Inilah kenapa Nier ragu bisa menyelesaikan permintaan Virtez. Di setiap kali dia membutuhkan sesuatu, keberuntungan pasti selalu menjauh.
Nier membunuh dan terus membunuh.
2 Troll.
4 Troll.
10 Troll.
Tidak ada satu pun yang menjatuhkan jantung. Waktu terus berlalu dan dia tidak tahu bagaimana keadaan Virtez di rumah. Andai saja ada Trio Sincostan, dia pasti bisa berburu dengan tenang.
"Ahhhh! Brengsek kalian!"
12 Troll sudah dia bunuh dan sekarang otaknya terasa sangat panas. Dia sudah memakai OverSync terlalu lama hingga pandangannya mulai berbayang aneh.
"Brengsek... Kenapa selalu begini."
Dia sudah berlatih keras, mungkin jauh lebih keras dari yang lain. Tapi semua hancur hanya karena dia tidak beruntung.
Troll ke-13 berlari ke arahnya. Meski matanya tertutup, Nier masih bisa menghindari serangan secepat itu. Fakta bahwa dia berhasil melewati ujian OverSync ke-66 memang bukan omong kosong belaka.
『 Critical Hit! 』
『 Anda telah menangani 290 kerusakan pada target. 』
『 Anda telah menangani 70 kerusakan pada target. 』
Indra Nier sudah tumbuh ke tingkat yang mengerikan, seolah hanya dengan mendengar dan merasakan, dia bisa tahu apa yang ada di dekatnya. Dan dengan sedikit bantuan dari penglihatannya yang memburuk, Nier membalas serangan Troll dengan seluruh kemampuannya.
『 Critical Hit! 』
『 Anda telah menangani 366 kerusakan pada target. 』
『 Anda telah mengalahkan Trea Troll. 』
Troll ke-13 berhasil dikalahkan.
"Akhirnya..."
Jantung yang dia cari-cari akhirnya terjatuh. Nier tidak mau membuang-buang waktu lagi, dia melempar pedangnya ke samping dan berlari sambil mengambil jantung tersebut.
Semua barang yang ia bawa ditinggal begitu saja. Selain baju yang bersimbah darah dan kotor penuh tanah, Nier tidak peduli lagi. Dia hanya ingin kakek itu hidup, hingga dia bisa berhenti tanpa penyesalan.
"Wahh lihat, dia kotor sekali."
"Apa dia tidak pernah mandi? Hahaha masih ada ya pemain yang begitu."
Pemain lain mulai menertawakannya. Padahal Nier selalu mengatakan kepada Trio Sincostan untuk menjaga penampilan. Tapi lihat sekarang, Nier hanya bisa tertawa sedih.
"Aku pulang!"
Nier sampai di rumah dan menerobos masuk ke dalam kamar. Ia mengira Virtez akan menunggunya seperti biasa, tetapi kamar tersebut kosong dengan ruangan yang teracak-acak.
"KAKEKK! Dimana kau?!" Nier semakin panik dan melihat banyak jejak darah di lantai dan di kasur.
Jantungnya berdebar kencang, dia melihat darah itu tampak mengalir dari kasur lalu ke meja. Ada jejak kakek itu duduk, tapi semua berhenti di sana seolah dia benar-benar menghilang.
"..."
Sakit sekali.
Hati Nier merasa tidak dapat menanggung ini semua.
Di meja, terlihat ada buku, kertas, lempengan besi dan kotak kayu. Nier tahu apa artinya itu. Ya, benar, apa lagi kalau bukan wasiat perpisahan.
"Aku... terlambat."