webnovel

Chapter 7 - Pertarungan Terakhir

Setelah kekalahan Raja Neraka, kedamaian tampak semakin dekat. Namun, Aryan merasakan ketegangan yang aneh di antara dirinya dan Zarak. Meskipun mereka telah berjuang bersama, ada sesuatu yang mengganjal dalam hati Aryan—sisi kegelapan Zarak.

Suatu malam, ketika mereka beristirahat di tempat persembunyian, Aryan mendengar bisikan. Suara itu adalah suara iblis yang tersembunyi di dalam Zarak, memanfaatkan ketidakpastian Aryan. "Dia tidak seharusnya dipercaya. Zarak masih setia pada tuannya, Raja Neraka."

Aryan terbangun, hatinya berdebar. Dia tidak ingin percaya, tetapi keraguan mulai menguasainya. Dalam perjalanan mereka, ia menyadari bahwa Zarak memiliki kekuatan yang luar biasa, bahkan mungkin lebih besar daripada yang pernah dibayangkan.

Dengan keputusan yang sulit, Aryan memutuskan untuk menguji kesetiaan Zarak. "Zarak, aku perlu tahu kebenarannya. Apakah kau benar-benar mendukung visiku, ataukah ada agenda lain di balik semua ini?"

Zarak terdiam sejenak, matanya menyala dengan ketidakpastian. "Aryan, kita sudah melalui banyak hal. Aku bersamamu."

"Tapi apakah kau bisa menolak kegelapan?" Aryan mendesak, suaranya penuh harapan dan keraguan.

Zarak menghela napas, dan dalam sekejap, wajahnya berubah. Kegelapan mulai menguasai Zarak, dan Aryan melihat kilatan kebencian di matanya. "Kau terlalu naif, Aryan. Kita tidak bisa menghindar dari siapa kita sebenarnya!"

Tiba-tiba, Zarak menyerang. Aryan terkejut, tetapi instingnya bereaksi cepat. Ia menggunakan kekuatan Gluttony-nya untuk menyerap serangan Zarak, tetapi kegelapan yang dikeluarkan Zarak terlalu kuat.

"Ini adalah kekuatan yang seharusnya kau hormati!" Zarak berteriak, berusaha meraih kekuasaan penuh. "Kau tidak bisa mengubah nasib kita!"

"Aku tidak ingin mengubah nasib kita, Zarak. Aku ingin membebaskan kita dari kegelapan!" Aryan menjawab dengan tegas, hatinya penuh rasa sakit.

Pertarungan antara mereka berlangsung sengit, seakan dua kekuatan besar bertabrakan. Aryan, dengan kekuatan baru yang ia peroleh, berjuang melawan Zarak yang terjebak dalam bayang-bayang.

Akhirnya, dalam momen yang penuh emosi, Aryan meluncurkan serangan terakhirnya. "Jika kau tidak bisa memilih kebaikan, maka aku tidak punya pilihan lain!"

Energi Gluttony yang berkumpul di tangannya bersinar terang, menyerap semua kegelapan yang ada. Dalam satu gerakan, Aryan memfokuskan semua kekuatannya ke dalam satu serangan mematikan.

"Untuk semua yang kita perjuangkan!" teriak Aryan.

Zarak terdiam, menyadari bahwa harapan yang mereka ciptakan mulai hancur. Dalam sekejap, serangan itu melesat dan menghancurkan Zarak, memisahkan kegelapan darinya dan memusnahkan segala yang ada.

Dengan air mata mengalir, Aryan menatap reruntuhan di depannya. Ia merasa hancur, tetapi juga tahu bahwa keputusan itu diperlukan. "Maafkan aku, Zarak. Aku berharap kau bisa melihat cahaya."

Kini, Aryan berdiri sendirian di tengah kegelapan yang mulai pudar. Ia tahu bahwa meskipun satu musuh telah hilang, tantangan dan perjalanan baru masih menantinya. Namun, ia memiliki harapan baru untuk masa depan.