Setelah Vergil mengunjungi Lord Petrovict yang ada didalam penjara, Vergil segera menuju keruangan utama kastil, Shadow dan Xen bersama Edward dan semua jendral sedang membahas langkah berikutnya karena yang tersisah hanya capital city dari Bellarus Kingdom.
"Jadi pertahanan terahkir dari Bellarus hanya Capital City ya?" tanya Xen, "Walaupun begitu banyak sekali keluarga bangsawan yang mendukung King Bellarus, mereka tidak akan berani karena...." kata Shadow, "Mereka sama seperti bangsawan lainnya, tidak bisa bertarung tetapi kaya raya." kata Vergil, "Seperti begitulah maksudku, aku pernah bertemu seorang petualang yang ternyata anak dari seorang bangsawan Bellarus.... kemanapun dia pergi, banyak sekali pengawalnya." kata Shadow menghela nafas, "Sudah wajar saja, data dari adveture guild kalau mereka sengaja menjadikan anak mereka petualang karena berjaga kalau hal ini terjadi...." kata Marrie, "Sudah kuduga...." kata Shadow.
Seketika seseorang penjaga sudah masuk keruangan, penjaga tersevut bersama seseorang dengan pakaian mentri dari Bellarus.
"Yang mulian Queen Xesinus, seorang mentri dari Bellarus Kingdom tiba dengan permintaan dari King Bellarus." kata pasukan tersebut, "Baiklah kalau begitu, segera keluar dan biarkan." kata Queen Xesinus, segera pasukan tersebut keluar. "Yang mulia Queen Xesinus, King Bellarus ingin melakukan perjanjian damai dengan Lunavara." kata mentri tersebut, "ternyata Lord Anazmozi rupanya, bagaimana keadaan paman?" tanya Shadow, "Yang mulia King Bellarus ingin mencoba melakukan perjanjian damai, tentu saja kami akan memberikan wilayah yang sudah didapatkan dengan menukarkan seorang tawanan yang sangat dicarii oleh King Bellarus." kata mentri Anazmozi tidak memperdulikan Shadow sama sekali, "Kau ingin kami menyerahkan raja dari Bellarus Empire?" tanya Queen Xesinus, "Dia ini merupakan penjahat yang paling dicari oleh Bellarus, dia sudah banyak menipu orang." kata mentri tersebut. "Apa buktinya kalau dia sudah menipu banyak orang?" tanya Vergil, "Berikan bukti sepenuhnya... catatan kriminal dan laporan kalau dia pernah ditangkap." kata Queen Xesinus, "itu...." kata mentri tersebut, "Sudah kuduga king Bellarus hanya ingin dendamnya hilang dan melakukan perjanjian damai, katakan kepada kepada King Bellarus, menyerah tanpa syarat." kata Queen Xesinus, "Tapi.... tapi..." kata mentri tersebut, "Tidak ada hal lain yang perlu diperdebatkan." kata Queen Xesinus.
Lord Anazmozi segera keluar dari kastil dan berkuda segera menuju ke istana Bellarus Kingdom, Perjalanan ditempuh dengan waktu yang sangat pendek karen jaraknya sudah dekat dengan istana. Lord Anazmozi segera masuk kedalam istana dan melaporkan langsung melapor ke King Disonius.
"Yang mulia, aku kembali dengan kabar buruk." kata Lord Anazmozi, "Berita buruk....? jangan bilang kalau mereka...." kata King Disonous, "Mereka ingin kita menyerah tanpa syarat." kata Lord Anazmozi, "Kalau begitu siapkan pasukan, kita akan menyerang besok siang." kata Lord Disonius, "Siap yang mulia." kata salah satu jendral.
Sementara itu di kastil yang jadi markas pasukan Lunavara, Shadow dan Xen sedang berbicara dengan semua jendral termasuk Sir. Edward. "Shadow Master Vergil pasti punya rencana untuk serangan langsung menuju ke istana King Disonius, percayalah." kata Cassandra, "Iya bibi, sampai saat ini paman Vergil dan para Assassin sudah sangat membantu kita." kata Shadow, "Para Dark Elf Ranger dan High Elf Moon Glave juga sudah membantu." kata Mistral, "Bangsa Dwarf juga membantu membuat semua senjata yang ada." kata Marrie, "Semua sabar saja, Shadow Master memang ahli strategi perang, bahkan aku entah merasa dia lebih dari seorang ketua Assassin Guild." kata Edward, "Aku memang lebih dari itu...." kata Vergil baru masuk kedalam ruangan.
"Jadi seperti apa taktiknya?" tanya Xen, "Para Assassin dan perwira lain sedang bersiap mengatur posisi untuk semua meriam, kita pakai taktik yang sama yaitu serangan cepat pada pagi hari. Mereka secara teknis tidak siap sama sekali untuk melawan." kata Vergil, "Taktik yang sama ya? Paman tidak ada taktik lain?" tanya Shadow, "Ada.... dirimu...." kata Vergil, "Apa? Kenapa dengan aku?" tanya Shadow, "Disonius sepenuhnya terobsesi dengan dirimu, apapun akan dilakukan untuk melenyapkan dirimu, aku bisa memakai taktik khusus dimana kau berpura-pura menyerah sambil dikawal pasukan King Disonius." kata Vergil, "Paman, kau serius dengan ini?" kata Shadow, "Tenang.... yang bersama dirimu adalah pasukan Lunavara yang menyamar, dan dengan kodeku mereka akan melakukan serangan penuh." kata Vergil, "Cukup nekat sekali, dengan apa paman akan memberikan kode?" tanya Luciana, "Dengan ini..." kata Vergil sambil menunjukan hidden blade dengan sebuah pistol yang sangat kecil, "Jadi kau pilih yang mana?" tanya Vergil, "Apa bisa keduanya dilakukan?" tanya Mistral, "Tentu saja....." kata Vergil dengan tenang.
Besoknya Vergil memberikan seragam tentara Bellarus Kingdom ke 1 pasukan elite Lunavara dan mengikatkan bandana biru pada pasukan tersebut di bagian lengan kiri. Vergil langsung mengikat tangan Shadow dan membawa Shadow keluar. Pasukan Lunavara yang lain bersiap ditempat yang aman dan menunggu tanda dari Vergil. Shadow yang membawa pedang dan tangan terikat berjalan menuju ke istana King Bellarus, pasukan Lunavara yang menyamar berbaris didelakang mengikuti.
Memasuki istana King Disonius, King Disonius sendiri dan pasukannya bersiap menangkap Shadow.
"Shadow Blackheart..... Keponakanku...." kata King Disonius,"Paman.... aku lihat dirimu tidak bisa tidur ya beberapa hari ini" kata Shadow, "Kau dan calon istrimu memang sangat membuat kami kerepotan, Shadow Master.... terima kasih kau sudah menangkapnya." kata King Disonius, "Ini tidak seberapa." kata Vergil melonggarkan ikatan tangan Shadow, "Paman? Sudah kuduga paman bersekongkol dengan dia." kata Shadow, "Aku melakukan semua cara agar aku bisa menyelesaikan tugasku." kata Vergil sambil memberikan sebuah kode kedipan mata, "Paman Vergil, sudah berapa lama mengawasiku?" tanya Shadow, "Sejak dari awal, bahkan aku sudah merencanakan semua ini dengan sangat.... sempurna..." kata Vergil, "hahahahaha, kalau begitu sisahnya...", kata King Disonius, seketika Vergil mengarahkan Hidden Bladenya ke udara dan menembak sesuatu, tidak lama beberapa suara ledakan dari jauh terdengar.
Pasukan Lunavara yang menyamar langsung menarik pedang mereka dan menyerang pasukan Bellarus yang sepenuhnya tidak siap, ledakan terdengar keras di dinding istana Bellarus. Pasukan Lunavara yang besar segera masuk kedalam istana dan mulai bertarung melawan pasukan Bellarus. Pasukan Bellarus sepenuhnya panik dan Shadow yang mulai melepaskan diri dari ikatabn tersebut mencabut pedangnya dan bertarung melawan King Disonius sementara Vergil melawan Lord Anazmozi dan seorang jendral yang mengawal King Disonius.
Shadow sepenuhnya bertarung melawan King Disonius, setiap tebasan pedang yang dilancarkan King Disonius bisa ditangkis dengan mudah, Vergil sendiri berhasil membunuh mentri Anazmozi dan mulai menghadapi jendral utama dari Bellarus. Shadow sepenuhnya bisa melihat pola serangan dari King Bellarus karena tahu pamannya ini tidak sepenuhnya mahir dengan teknik pedang. Shadow dengan cepat mengalahkan King Disonius bersamaan dengan Vergil yang berhasil mengalahkan jendral tersebut.